JERA

5.3K 331 9
                                    

Assalamualaikum , hihi .. author lagi pengen komunikasi sama antum semua . Syukron ya yang udah baca , terutama buat goesla yang udah jadi voter pertama aku . Kalo antum bingung sama ceritanya , hehe afwan ya , ana juga lagi belajar nulis . Pokoknya , kritik dan saran ane terima demi membaiknya tulisan aku .

Wassalamualaikum :)
Salam Jihad Muslimah!!
-------*-------

Benar kata Adnan , semua tengah sibuk dengan acara khotmil qur'an . Aku tidak melihat Marwa dan Vani . Mungkin mereka udah ke kamar .

Aku mengekor adnan , memang di pondok ini , akan jadi gosip dan berakhir pada sidang jika ketahuan santri dan santriwati berjalan beriringan , bicara tanpa ada perlu , atau sekedar bercanda . Pergaulan disini amat sangat di batasi .

"Ais , Sepertinya di ndalem hanya ada Umi dan Umar . Ayo ,"

"Aku takut , gus" . Aku mengikuti orang orang yang disepanjang jalan tadi menyapa Adnan dengan sebutan itu.

"Takut kenapa? Kamu salah kan? Ayo , kita selesaikan . Kamu bisa cerita semuanya pada ammahmu"Dia berucap lembut . Ada perasaan aneh ketika dia menyebut "kita" untuk menyelesaikan masalah ini.

"Iya , gus .. " aku mengangguk pelan dan kami langsung menuju ke lantai atas . Tempat keluarga Ammah berkumpul .

"Umi , Assalamualaikum" Gus Adnan mengucap salam takdzim , kemudian di ciumnya tangan Ammah.Aku pun ikut salim dengan Ammah.

"Waalaikumsalam , gus . Loh , iki tanganmu keno opo? Kok iso bareng aisyah?" Ammah bertanya curiga . Logat jawanya kental sekali .

"Mmm . . . Gini Umi" Gus Adnan duduk di kursi ruang keluarga . Aku dan Ammah mengikutinya.

"Tadi , Adnan mampir ke rumahnya Ustadz Soni . Adnan kangen sama Yasfa . Kan adnan udah lama banget gak ketemu Yasfa , mi" Adnan berhenti sejenak .

Ammah berseloroh " Iya , lha wong kemarin waktu pulang ke pondok cuma ngambil kitab langsung kesusu balik Tuban lagi"

Tuban? Apa dia salah satu personil Al Badriyah ya?

Gus Adnan melirikku . Dia tersenyum menenangkan .

"Lha mau gimana lagi mi , orang Tes beasiswa ke mesir nya tinggal seminggu lagi"

Umi manggut-manggut ."terus apa hubungannya sama tangan kamu yang dibuntel ini?"

"Nah , Waktu ana mau pamit , Yasfa malah nangis . Terus ana Suruh nemenin dia menyelesaikan kaligrafinya dulu . Udah jam 7 mi , ana mikirnya udah telat . Yaudah begitu selesai ana langsung lari lewat setapak desa biar cepet sampe pondok , pas ana lari , tiba-tiba ana nabrak Aisyah yang juga lari sambil ketakutan" Gus Adnan menggigit bibir . Dia melirikku lagi , dan aku hanya bisa menunduk , tidak kuat menatap mata telaga itu .

"Aisyah? Bagaimana bisa dia sampai di setapak desa? " umi menatapku tajam .

"Ais .." ketika aku akan membuka mulut , gus adnan menyela .

"Dia sedang dikejar penjahat mi , Untungnya Adnan masih ingat jurus silat yang diajarkan Abah. Adnan langsung menghajar si penjahat mi . Tapi belum juga Adnan pukul , dia udah lari terbirit-birit"
"Adnan lega ais nggak kenapa napa , tapi begitu ais ngomong dua temannya masih berada di tangan penjahat satunya , adnan langsung ke TKP mi , benar saja , mereka hampir menodai dua teman Aisyah "
"Adnan mencoba menyerang mereka , tapi mereka bersenjata tajam mi , tangan adnan kena parang yang mereka sabetkan . Waktu adnan terjatuh kesakitan , mereka berdua kabur . Adnan tau , ais udah ngajak lari dua temannya , tapi tanpa adnan duga , ais kembali lagi . Dia yang membalut luka adnan mi"
Penjelasan gus adnan hanya cukup sampai situ .

LASKAR JM fi Ma'hadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang