Doa yang menyatu

4.5K 312 7
                                    

Aku mengamati dengan seksama arsitek muda di depanku ini. Naila. Adiknya Kak Fathur. Tangannya yang mungil menggoreskan gambar garis-garis yang tak ku mengerti. Semacam bangunan tetapi dengan detail yang begitu cermat dan rapi.

Nawaila disini menemani kak Fathur yang hendak menemuiku terkait acara maulid nabi yang akan diadakan sebentar lagi. Tak mungkin kan Kak Fathur datang sendiri kerumahku ?

"Mbak Aisyah ini kok malah nglihatin aku terus, nanti aku jadi salting loh.. hehe"Naila memecah ketertarikanku dengan gambarnya.

"Abisnya bagus sih dek gambarnya, kamu kelas berapa sih?"

"Baru kelas satu nanti Mbak, aku emang hoby kok buat desain bangunan dari waktu SMP. Dulunya sih awalnya aku lebih tertarik sama dunia kepenulisan, buat puisi gitu kayak hobinya Bang Fathur. Tapi nggak cocok, jangankan di bilang puisi, di sebut teks narasi saja masih abstrak"Jelasnya panjang lebar. Hmm , ni anak banyak omong juga. Bisa berabe nih kalau cerewetku ikutan kambuh.

"Abangmu suka nulis puisi?"Aduh ! Aisyah kenapa jadi bahas Kak Fathur sih.

"Iya mbak, suka nulis puisi , artikel, katanya sih tahun ini pingin buat buku. Novel . Judulnya apa ya? ngg... Ketika kerling tak bermakna cinta deh kayaknya. Tau ah, tapi pas aku baca sinopsisnya sih menarik , kayak kisah cintanya Bang Fathur hehehe"

Aku tertarik dengan pembicaraan in. Bukan ! Bukan tentang kisah cnta Kak Fathur tetapi tentang penerbitan novelnya. Tapi , kenapa aku penasaran ya dengan kisah nya?

"Emang gimana kisahnya dek?" Duh ! tuh kan Aisyah .. keponya kumat lagi.

"Jadi pas SMA kak Fathur punya Sahabat, Namanya Fatima. Mereka itu sahabatan dari kecil , wong fatima itu anaknya sahabatnya Papah. Pas mau kelulusan Kak Fathur nyatain cinta ke Fatima. Tetapi Fatima bilang kalau selama ini cuma nganggep dia sahabat. Kak Fathur kecewa tuh, akhirnya dia pulang kerumah soalnya sebelumnya dia mondok. Eh... sampai sekarang dia masih aja ngarepin si Fatima. Padahal nih ya, aku pernah liat adiknya temennya Kak Fathur, Kayaknya sih cantik , baik, soalnya dia pake cadar sih. Tapi pas aku tanyain, katanya Kak Fathur pingin benahin diri dan nyiapin segalanya buat masa depan dia dan istrinya. Kemarin nih mbak , abis aku tanyain , emang udah ada calon istrinya. Katanya sih , InsyaAllah sudah ada. Tapi menunggu dia lulus. Hihi , jangan-jangan abangku itu pedofilia kali ya?"Naila nyengir sendiri. Panjang banget ceritanya, dek !

Aku hanya menanggapi dengan ber-ooh ria. Merasa agak sedikit rikuh. Membicarakan hal yang bisa jadi adalah rahasia Kak Fathur, duh ghibah dong?

"Oh ya , ini mbak aku nemuin puisi kak fathur di Al quranku yang dia pinjem semalem. Bagus deh , coba baca, mbak katanya juga suka puisi toh?" Naila mengulurkan kertas putih yang masih bersih. Terlihat baru.

Aku tak mengerti

apa yang sedang terjadi didalam hatiku ini

yang disebut cinta

jika tidak,

mengapa tiap senyumnya membawa bahagia

mengapa tiap katanya melukis ceria

mengapa tiap sekilas memandangnya

ada harap suci yang menembus dada

Namanya sederhana..

Mirip nama istri sang Baginda kelak di surga

Oh..

Kabar-kabarnya

Jibril berufuk salam padanya

Namanya sederhana..

Cahaya surga

LASKAR JM fi Ma'hadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang