Sebelum membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar!
***
Di hiruk pikuk kelas karena masih jam istirahat, cowok berkacamata bermain handphonenya, tapi bukannya bermain games atau membuka sosmed, dia membuka aplikasi kamera.
Cowok berkacamata itu memotret cowok tampan tinggi yang sangat populer di kelasnya, sehingga dia dikerubungi oleh siswa siswi di kelas itu.
Di sebelah cowok tampan tinggi itu, ada seorang cewek cantik yang merangkul lengan cowok tinggi itu dengan manja.
Sesaat cowok kacamata itu merasa sedih menatap layar kameranya, gak berapa lama dia terkejut, karena cowok tinggi itu menatap di layar kameranya dengan pandangan tersenyum. Seolah-olah cowok tinggi itu tau kalau dia difoto oleh cowok berkacamata.
Cowok kacamata itu bangkit dari kursinya dan dia pun pergi dari kelasnya dengan terburu-buru.
***
Di taman sekolah, cowok kacamata itu tersenyum melihat hasil foto yang dia potret diam-diam di ponselnya.
"Deon, lu lagi apa? Senyum-senyum sendiri. "
Cowok kacamata itu bernama Deo, Deo menoleh ke samping, dan dia melihat sahabat dari kecil bernama Aldi.
"Lagi liat hasil foto di handphone gua. "
Aldi mengambil handphone milik Deo. Aldi mengerutkan dahinya, ketika dia melihat foto cowok tinggi itu tersenyum seolah-olah cowok tinggi itu tau kalau Deon memfotoinya.
"Leon tau lu ambil foto? " tanya Aldi ketika menunjukkan foto ini.
Cowok tinggi, tampan, populer yang di kelasnya itu bernama Leon. Leon siswa terpandai dalam bidang akademis dan olahraga di sekolahnya, bahkan dia mendapatkan medali juara jika dia mengikuti lomba baik nasional dan Internasional. Dia merupakan anak tunggal dari keluarga kaya yang memiliki perusahaan no 1 di negeri A.
"Gua gak tau. Apa kebetulan ya? "
"Mungkin ya. "
Deon hanya terdiam, Aldi menghela nafas melihat sahabatnya.
"Sudah saatnya lu berhenti dari kegiatan stalker lu. Lu ngelakuin itu gak bakal bisa mendapatkan Leon malahan sebaliknya. Dia bakalan jijik sama lu kalau tau lu adalah stalker dia. Dan ingat dia laki-laki sama seperti lu. Lu gak tau dia pacaran sama Angelica? Dia straight."
Deon mengangguk pelan dan memasang raut wajah sedih sambil mengusap rambutnya ke belakang "Gua tau. "
Aldi mengusap rambut Deon. "Tenang, gua ada disini kok. Lu gak usah sedih. "
Deon tersenyum tampan. "Makasih sudah gak jijik pada gua. Lu teman terbaik. "
Aldi mengusap pipinya gak gatal. "Lu lupa ya gua sempat jauhin lu karena tau lu menguntit si Leon. "
"Ingat. Tapi lu masih mau jadi teman gua. "
"Gua masih ingin jadi teman lu karena gua yakin kegiatan stalker lu gak akan menganggu hidup Leon. "
Deon hanya terdiam saja menanggapi ucapan Aldi.
"Terus sampai kapan lu menguntit si Leon? "
"Sampai gua berhenti menyukainya. "
"Jika kamu sudah gak menyukai Leon, sukai aku saja dan jadilah stalkerku. " ucap Aldi sambil tersenyum tampan.
Muka Deon sedikit memerah dan jantungnya berdebar-debar, karena Aldi tiba-tiba mengubah ucapannya menjadi Aku-kamu padanya.
"Jangan bercanda. "
"Gua gak bercanda. " ucap Aldi serius.
Deon mengubah pembicarannya dan dia gak tau harus membalas apa. "Gua lapar. Yok kita ke kantin."
"Ayo. "
Mereka berdua bangkit dari kursi taman dan pergi. Aldi merangkul leher Deon.
Tanpa mereka sadari Leon menatap interaksi mereka berdua dengan pandangan tajam dan dingin.
"Sayang kamu kenapa?"
Leon menatap Angelica pacarnya, dengan cepat Leon mengubah raut wajahnya yang awalnya dingin menjadi tersenyum. "Gak apa-apa. Kamu jadi kan ke rumahku?
"Jadi yank. " ucap Angelica sambil tersenyum.
"Kita akan melakukan hal yang mengasyikkan di rumahku. " ucap Leon sambil tersenyum.
"Aku gak sabar. " balas Angelica sambil tersenyum.
BERSAMBUNG
Sabtu, 20 April 2024
Kalau vote dan komentarnya ramai, saya lanjutin ceritanya hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
{BL, Dark Romance} Stalker × Psychopath🔞⚠️END✅️
RomanceWarning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. Jika kalian punya mental lemah, gua mohon jangan baca cerita ini ⚠️. [⚠️🔞WARNING : Kata-kata kasar...