Sebelum membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar!
Gua kaget ternyata hanya 1 hari lebih mencapai target, gua pikir lama hehe. Makasih byk yg sdh kasih gua effort dan dukungan.
Gua nanya donk, kalian suka cerita ini gak? Kalau suka alasannya apa? Please wajib jawab ya😋.
Baiklah
Episode 12 akan diupdate jika :
Episode 1 : vote bintang 200
Episode 2 : vote bintang 150
Episode 3,4,5 : vote bintang 140
Episode 6 : vote bintang 180
Episode 7-8 : vote bintang 150
Episode 9 : vote bintang 140
Episode 10 : vote bintang 125 ke atasEpisode 11 : vote bintang 120 ke atas dan 100 komentar
***
Deon pun keluar dari kamar dan duduk bersama Leon.
"Maaf ya lama. "
Leon mengeluarkan laptop apel gigit dari ransel hitam gede miliknya dan mengeluarkan buku PKN miliknya.
"Jadi gua akan meringkas bab ini, dan lu meringkas bab ini. Kita langsung aja ketik ringkasan kita di ms word. Terus kita gabungkan ringkasan kita berdua jadi makalah dan lu buat ppt bagian lu begitupula gua." ujar Leon menatap Deon dengan raut wajah serius.
"Baiklah. "
Mereka berdua pun fokus dalam mengerjakan tugas masing-masing.
Beberapa waktu kemudian, mereka sudah selesai mengerjakan tugas."Sudah malam ternyata. " ucap Leon sambil melihat jam sudah menunjukkan jam 9 malam.
"Kita berdua gak sadar ya sampai mengerjakan tugas sampai malam. Dan juga kita belum makan malam." kekeh Deon.
Leon menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan Deon. Leon merentangkan tangannya karena merasa tubuhnya kelelahan.
Dia melipat kedua tangannya di atas meja, dan menyandarkan kepalanya di atas lipatan tangannya.
Entah kenapa mata Leon terasa berat, dia pun tertidur. Saat Deon ingin mematikan laptopnya, perhatian Deon teralihkan karena mendengar dengkuran halus dari Leon.
Deon melihat Leon yang sedang tertidur. Dia bisa melihat bulu mata Leon yang panjang, hidungnya yang mancung, dan pipinya yang putih sedikit kemerahan. Jakun Deon naik turun karena dia melihat Leon sedekat ini.
"Saat gua melihat dia tidur, sisi gelap dirinya yang gua lihat semalam menghilang seketika." ucap Deon dalam hati sambil menatap Leon.
Deon mengeluarkan handphone miliknya dan dia memotret Leon yang sedang tidur secara diam-diam.
Deon tersenyum kecil melihat foto Leon yang sedang tertidur di handphone miliknya.
"Deon gua tau lu fotoin gua secara diam-diam." ucap Leon tiba-tiba.
Mata Leon terbuka sepenuhnya dan dia melihat Deon yang sedang menatapnya dengan raut wajah terkejut. Deon tertangkap basah oleh Leon ketika dia memotretnya secara diam-diam.
Tapi respon Leon bukannya risih, marah, dan kesal tapi sebaliknya. Leon malah tersenyum lembut menatap Deon.
Leon pun menegakkan badannya dan menatap Deon sambil tersenyum.
"Gua tau lu pengagum rahasia gua yang memberikan teddy bear putih bahkan lu menguntit aktivitas gua sehari-hari sampai lu memasang kamera rahasia di mata boneka teddy bear itu. " ucap Leon sambil tersenyum.
"Gua tau semuanya, Deon. " lanjut Leon.
Deon menatap Leon dengan raut wajah yang sangat terkejut. "Apa?! "
FLASHBACK
Saat Leon kelas 10, dia duduk mendengarkan obrolan yang dibicarakan temannya dengan raut wajah tersenyum. Tapi senyuman yang tersirat di wajah Leon adalah senyuman palsu.
"Gua merasa lelah mengobrol sama kotoran seperti mereka. " batin Leon dalam hati.
"Gua mau keluar dulu ya. " ucap Leon, kemudian bangkit dari kursi. Dia gak kuat bersama hama seperti mereka.
"Mau kemana? " tanya teman-temannya. Mereka gak rela jika Leon pergi secepat ini.
Leon mengedipkan satu matanya pada mereka. "Rahasia. ".
Sebelum Leon keluar dari kelas sepenuhnya, dia melambaikan tangan ke arah mereka.
Saat Leon berjalan di koridor sekolah, banyak siswa-siswi menyapanya bahkan senior dan guru juga. Leon membalas sapaan mereka dengan ramah padahal di dalam hatinya dia jijik dengan hama seperti mereka.
Leon menganggap semua orang itu kotoran dan hama, kecuali kedua orang tuanya. Dia sangat mencintai kedua orang tuanya.
Leon berpikir hama seperti mereka, yang sangat gencar ingin berhubungan dengannya karena latar belakang keluarganya yang sangat kuat dan kaya raya didukung visualnya dalam fisik dan akademik. Menganggap hama seperti mereka memanfaatkannya dan berpikir kalau sikap mereka semua palsu padanya.
Leon pun sampai di taman, dia berjalan ke arah pohon rindang dan menyenderkan badannya di batang pohon itu.
Leon menyumpal telinganya dengan headset dan dia memutar lagu instrumental behind the moon. Gak ada suara audio manusia hanya instrumental musik tapi Leon sangat menyukainya apalagi didengar di tempat tenang seperti ini.
Semua bebannya hilang seketika. Tanpa sadar dia menutup mata dan tersenyum mendengar lagu itu.
*Lagu yang gua posting di wp itu lagu yang didengarkan Leon. Btw lagunya cocok dengan kepribadian leon. Judulnya strap artinya mengikat😋.
Entah kenapa Leon merasakan ada yang menatapnya. Leon menoleh secara sekilas, dari kejauhan dia melihat cowok kacamata yang sedang memegang kamera, dan cowok berkacamata itu tersenyum menatap kamera yang dia pegang.
"Jangan bilang dia memotret gua?! " ucap Leon bertanya-tanya sambil menatap ke arah cowok kacamata yang dia gak ketahui namanya.
***
BERSAMBUNGMinggu, 28 April 2024
Curcol dikit.
Gua suka banget dengar lagu instrumental seperti ini dan lagunya cocok saat gua menulis adegan di ch 11 ini.
Tapi selera orang berbeda-beda ya, pasti gk suka lagu instrumental kyk gini.
Kalau ada yang merasa cocok lagu ini didengar saat membaca episode 11 , komen dong, gua mau tau 😋
KAMU SEDANG MEMBACA
{BL, Dark Romance} Stalker × Psychopath🔞⚠️END✅️
RomanceWarning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. Jika kalian punya mental lemah, gua mohon jangan baca cerita ini ⚠️. [⚠️🔞WARNING : Kata-kata kasar...