Setelah membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar!
Episode 43 akan update tergantung banyaknya vote bintang dan komentar !
***
Perlahan keringat keluar dari dahi Deon. Meskipun badan Aldi kecil tapi saat digendong rasanya berat. Walau begitu, Deon akan berusaha menggendongnya sampai ke taman.Sesampai di taman, Deon menurunkannya. Perlahan Aldi berjalan ke ayunan. Dia pun duduk di atas ayunan.
"Deon, dorongin. " ucap Aldi sambil menatap Aldi dengan mata bulatnya yang berbinar dengan sedikit memohon.
Deon pun tersenyum, kemudian berjalan ke arah Aldi. Dengan senang hati, Deon pun mendorongnya. Aldi tertawa kegirangan saat Deon mendorong ayunannya dengan kuat.
Setelah mereka berdua puas bermain di Ayunan, berganti bermain perosotan, bermain pasir, dan permainan lainnya.
Mereka berdua pun asyik bermain taman, dan gak menyadari hari sudah mulai beranjak sore. Mereka asyik bermain selama 2 jam. Saat Deon bermain bersama Aldi, Deon sering tersenyum dan tertawa.
Deon sama sekali gak punya teman, karena Deon tergolong anak yang pendiam. Banyak anak seumurannya yang gak mau mendekatinya bahkan mengucilkannya. Mereka menganggap Deon itu aneh dan menakutkan, karena di sekolah Deon jarang tersenyum maupun tertawa dan tubuhnya selalu penuh dengan luka dan memar.
Dan Deon juga enggan berdekatan dengan mereka, bahkan dia terlalu malas untuk ramah dengan anak yang lain, tapi entah kenapa saat bersama Aldi, Deon malah mendekatinya duluan. Deon merasakan perasaan nyaman saat bersamanya.
Kemudian ada wanita paruh baya memanggil nama Aldi.
"Aldi?! "
Aldi mendengar suara familiar, dia menoleh ke belakang, dan ternyata Mamanya. Perlahan Aldi berdiri dan berjalan ke arah mamanya.
"Mama. "
Wanita paruh baya yang merupakan Mama Aldi, mengangkat tubuh kecil Aldi, Mamanya mengendong Aldi sambil mencium pipi Aldi bertubi-tubi.
"Mama khawatir, Aldi. Mama takut, anak mama kenapa-napa. " ucap Mama Aldi dengan raut wajah cemas.
"Maafin Aku, Ma. Aku capek les terus, Ma. Makanya Aku lari. Aku ingin bermain, Ma. " cicit Aldi pelan.
"Kamu boleh bermain, Nak. Tapi diimbangi dengan belajar. Mama leskan kamu, biar kamu bertambah pintar. "
"Aku gak mau pintar, Aku mau bermain. " rengek Aldi sambil mengayunkan kaki kecilnya. Mama Aldi hanya menghela nafas mendengar rengekan anaknya.
Deon hanya berdiri terdiam sambil menatap interaksi antara Ibu dan Anak.
"Aku iri sama Aldi. Aku ingin Les. " batin Deon sedih.
Deon membuka suaranya. "Aldi aku iri sama kamu. Seandainya aku jadi kamu, aku mengikuti les dengan semangat. Karena keluargaku gak ada uang, aku gak bisa les. "
Mamanya pun menurunkan Aldi.
"Deon ingin les ? " tanya Aldi polos.
Deon mengangguk. "Iya, aku ingin les. Aku ingin les biar bertambah pintar. Belajar di sekolah, masih belum cukup, Aldi. "
"Deon les sama aku, Yuk. Kalau bersama kamu, Aku pasti semangat les. " ucap Aldi dengan mata berbinar.
"Keluargaku gak ada duit. "
"Deon, Bagaimana tante masukin Nak Deon les? Tante bayarin semua biayanya, itung-itung sebagai ucapan terima kasih tante, karena mengobatin dan menemanin Aldi."
Deon menggelengkan kepalanya. "Gak usah tante. Aku ikhlas membantu, Aldi."
"Nak, tante ingin biayain kamu les, sekalian kamu temanin anak saya les. Biar dia semangat lesnya. Kamu mau ya?! " ucap Ibu Aldi sambil menatap Aldi dengan pandangan memohon.
"Aku akan bicara dengan Ibuku, tante. "
"Baiklah. Tante tunggu kabar kamu ya. Kamu punya no HP, nak? " tanya Ibu Aldi.
"Aku mau no HP Deon juga, Ma. " ucap Aldi sambil ikut nimbrung pembicaraan Mamanya dan Deon.
Deon menggelengkan kepalanya. Aku gak punya HP, Tante, Aldi."
"Nomor telpon rumah kamu? " tanya Ibu Aldi.
"Ada tante. "
Ibu Aldi mengeluarkan handphone dari tasnya. Deon pun memberitau No rumahnya pada Mama Aldi, dengan cekatan Mama Aldi mengetik nomor di handphonenya yang sesuai diberitaukan oleh Deon.
"Mama, aku mau. " ucap Aldi sambil merengek pada Mamanya.
"Nanti, mama kasih ya. "
"Oke. "
"Nanti tante telpon ya. Kami pulang dulu ya, Nak Deon. "
"Iya tante. "
"Deon, aku pulang dulu ya. " ucap Aldi.
"Iya, Aldi. "
Aldi pun berjalan ke arah Deon, saat berada di dekatnya, Aldi mencium pipi kanan kiri Deon secara spontan. Deon pun berdiri mematung karena Aldi mencium pipinya. Deon memegang pipinya, yang abis dicium oleh Aldi. Pipinya terasa basah. Perlahan Muka Deon memerah, karena Aldi mencium pipinya.
"Makasih ya Deon, karena sudah bantu aku dan nemanin aku bermain. Aku senang banget. " ucap Aldi senang.
Deon menyungingkan senyumannya. "Sama-sama. "
Mama Aldi tertawa kecil melihat interaksi mereka berdua yang sungguh menggemaskan.
"Sampai jumpa, Deon ! " ucap Aldi sambil melambaikan tangannya. Mereka berdua kemudian pergi.
***
BERSAMBUNG
Selasa, 04 Juni 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
{BL, Dark Romance} Stalker × Psychopath🔞⚠️END✅️
RomanceWarning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. Jika kalian punya mental lemah, gua mohon jangan baca cerita ini ⚠️. [⚠️🔞WARNING : Kata-kata kasar...