Sebelum membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar!
Terima kasih byk atas effortnya.
Wajib follow akun wattpadd gua. 13 rb, Ayook😈✨️💀.
Episode 32 akan diupdate jika semua episode, dr episode 1 sampai episode 31 bertambah vote bintangnya.
Pokoknya wajib vote bintang utk semua episode !!! Bagi yang merasa belum beri vote bintang
Episode 26 sampai episode 30 harus 300 vote bintang
Episode 31 : vote bintang 200+ 200 komentar
Jangan silent reader ya!!! Kalau target blm tercapai siap2 nunggu lama hehe😁.
Kalau belum terpenuhi ya tunggu jika gua merasa vote bintang semua episodenya banyak🙏😋.
Jangan silent reader !!!! Kalau votenya dan komentarnya dikit, gua malas update rajin.
Pokoknya vote bintang dan komentarnya harus banyak !!!
***
Selanjutnya Leon mengambil piring steak Deon dan pasta lobster yang tersisa setengah kemudian melemparnya ke lantai.PRANG
PRANG
“Leon, apa yang kamu lakukan? “ tanya Deon yang gak habis pikir atas perbuatan Leon yang membuang makanan barusan.
Leon menulikan pendengarannya dan gak memperdulikan ucapan Deon, dia fokus menatap pelayan di depannya dengan pandangan tajam.
“Panggil koki yang memasak makanan ini dan manajernya. Sekarang juga!!! “
Pelayan itu membungkukkan badannya.“Ba-baik Tuan Leon. “ ucapnya terbata-bata. Pelayan itu pun pergi dan di ruangan itu hanya mereka berdua.
Semua para pekerja di restoran ini termasuk pelayan semuanya tau Leon, karena Leon dan keluarganya sering makan di tempat ini.
“Kenapa kamu membuang makanannya? “ tanya Deon.
“Percuma kujelaskan ke kamu. Kamu gak bakal paham. “ ucap Leon dingin.
“Apa maksud kamu? Apa yang aku gak paham? “ tanya Deon bingung dengan nada kesal.
Saat Leon ingin menjawab, tiba-tiba pintu terbuka, dan 2 pria dewasa masuk dan pelayan yang sebelumnya. 1 pria dewasa yang memakai setelan pakaian jas hitam yang merupakan manajer, menghampiri Leon.
“Ada masalah apa ya Tuan Leon? “tanya manajer dengan wajah cemas dan takut.
Meskipun Leon masih sekolah dan umurnya jauh lebih muda dari pria ini, tapi karena latar belakang keluarga dan ada aura menakutkan dari diri Leon jika Leon marah, membuat pria dewasa ini sangat segan dan takut pada Leon.
“Anda sudah kerja selama 10 tahun? “ tanya Leon balik tanpa menjawab pertanyaan Manajer.
“Iya Tuan. “ tanya Manajer gak paham.
“Apa anda gak bisa kerja? “ tanya Leon balik tanpa menjawab pertanyaan Manajer.
“Ya tuan?! “ tanya Manajer gak paham.
“Saya tanya sekali lagi, apa anda gak bisa kerja? “
“Bi-bisa tuan. “
“Jika anda bisa kerja, kenapa kerja anda gak becus dalam mengawasi kerja para pekerja anda? “ tanya Leon sambil mengintimidasi ke arah Manajer.
Manajer itu pun terdiam, gak berapa lama kemudian dia bicara.
“Apa ada yang salah dengan pekerjaan mereka, tuan? “ tanya Manajer, Leon gak memerdulikan pertanyaan Manajer, dia berjalan menghampiri koki tersebut.
“Apa kamu yang bertanggung jawab atas makanan ini? “ tanya Leon pada koki tersebut.
“Iya Tuan. “ jawab koki itu mengangguk.
“Kalau begitu coba kamu ambil steak dan lobster pasta di bawah lantai. “ perintah Leon sambil menunjukkan steak dan lobster pasta yang sudah jatuh di lantai bersamaan dengan serpihan piring kaca yang pecah.
Saat koki itu mengambil steak, tangan koki tersebut diinjak tanpa ampun oleh Leon, tangan koki tersebut berdarah mengenai serpihan kaca, koki tersebut berteriak kesakitan. Leon menyeringai lebar saat melakukannya. Mata Deon terbelalak melihat itu, dia terkejut melihat tindakan Leon.
“Hentikan Leon. “ ucap Deon sambil menahan badan Leon agar Leon berhenti menginjak tangan koki itu. Leon mendorong badan Deon secara kuat, membuat badan Deon sedikit terhuyung.
“KAMU JANGAN IKUT CAMPUR!!!.” balas Leon sambil menatap tajam Deon.
Deon terdiam terpaku melihat Leon seperti ini. Dia gak tau harus berbuat apa. Deon menoleh, dia khawatir melihat tangan koki itu berdarah.
“Buat apa tangan yang sehat jika gak becus membuat makanan?! Mending tangannya cacat sekalian. “
“Leon bisa-bisanya kamu berkata seperti ini.“ ucap Deon gak habis pikir karena mendengar perkataan Leon yang sangat kejam dan gak memiliki perasaan sama sekali pada orang lain.
Bahkan Deon melihat, Leon menyiksa tangan koki itu dengan raut wajah yang senang.
“KAMU BISA DIAM GAK?! “ teriak Leon marah sambil menatap Deon dengan tajam.
Deon mengepalkan kedua tangannya.
“Lagi-lagi dia seperti ini. “ batin Deon dalam hati.
Perasaan Deon saat ini sedih, khawatir, marah, dan kesal bercampur menjadi satu jika melihat perilaku Leon seperti ini.
***
BERSAMBUNG
Senin, 20 Mei 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
{BL, Dark Romance} Stalker × Psychopath🔞⚠️END✅️
RomanceWarning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. Jika kalian punya mental lemah, gua mohon jangan baca cerita ini ⚠️. [⚠️🔞WARNING : Kata-kata kasar...