Setelah membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar!
Wajib Follow Akun Wattpad gua ya.
Episode 60 akan update tergantung apresiasi vote bintang, komentar, dan follow akun wattpad gua ya.
3 Episode lagi akan tamat, gua minta vote bintangnya 150 di atas dan 100 komentar pd episode ini. Dan yg blm beri vote bintang pd episode sebelumnya, beri vote ya. Gua mau ada peningkatan utk episode sbelumnya.
***
Setelah itu Deon membersihkan badannya dengan tatapan mata yang kosong. Selesai mandi, dia memakai pakaian tidur kemudian naik ke tempat tidur. Deon melihat Leon fokus pada Ipadnya.Deon mengambil Iphone miliknya, dia melihat banyak panggilan gak terjawab dan chat dari Ibu Aldi. Deon melihat isi chat itu, dia menutup mulutnya. Tangannya gemetar memegang Iphone.
Perhatian Leon teralihkan karena mendengar isakan nangis Deon.
“Deon, kamu kenapa? “tanya Leon dengan raut wajah khawatir.
“A-Aldi, dia meninggal. “ isak Deon.
Leon pun memeluk Deon.“Aku turut berduka cita dengan sahabatmu, Leon. Kamu yang sabar ya. “
Deon memeluk tubuh Leon erat.“Selamat ulang tahun sayang. Aku sudah memberikan hadiahku padamu baik cincin, Ayah, dan Aldi. Akhirnya kamu gak punya siapa-siapa lagi. Tinggal satu langkah lagi dan rencanaku menjadi sempurna, dan kamu menjadi milikku sepenuhnya.“ ucap Leon dalam hati sambil menyeringai lebar.
Sebenarnya Leon merencanakan semua itu, dia meminta suruhannya, agar handle Rem Motor Aldi blong dan mengikuti Aldi. Kemudian suruhannya menabrakkan Aldi sehingga Aldi meninggal di tempat.
Setelah memastikan Aldi meninggal di tempat, dengan cepat mereka mengganti motor dan menyesuaikan motor Aldi sehingga mereka gak tau kalau motor Aldi sebenarnya handle Rem Motornya blong. Sehingga kematian Aldi dianggap kecelakaan murni.
***
Seminggu kemudian setelah kepergian Aldi, Deon menjadi pribadi yang lebih dingin dan tatapan wajahnya kosong. Dia mengenakan kacamatanya kembali karena dia mau menjadi dirinya sendiri, untung saja Leon memperbolehkannya.
Kadang dia menangis diam-diam ketika melihat album foto yang diberikan Aldi padanya. Deon juga suka memeluk album foto pemberian Aldi sambil tidur. Deon masih gak percaya Aldi meninggalkannya secepat ini.
Dia masih mengingat tubuh Aldi yang terbujur kaku dan banyak luka. Deon masih mengingat nasihat Aldi, agar Deon gak melampiaskan rasa dukanya dengan menyakiti diri sendiri.
Deon melampiaskannya dengan memotret foto sebanyak-banyaknya, dia merasa memotret foto itu healing terbaik baginya. Deon meminta Leon agar Leon membiarkan dirinya sendiri, Deon butuh waktu menenangkan dirinya sendiri untung saja Leon menyetujuinya.
Saat Deon pergi menuju ke kamarnya, dia mendengar Leon berbicara sesuatu pada seseorang. Dia mendengar kalau Leon senang karena berhasil menyingkirkan orang terdekatnya sehingga Deon gak mempunyai siapapun.
BRAK...
Pintu terbuka lebar, mendengar suara pintu yang keras membuat Leon menutupi telponnya. Dia melihat raut wajah Deon yang sangat marah saat menatapnya.
“Apa kamu benar-benar membunuh Ibuku dan Aldi? Bahkan kamu menyingkirkan tanteku dan kamu menghasutku agar aku membunuh Ayah kandungku sendiri. “
Leon menghela nafas kemudian menatap Deon dengan raut wajah yang datar. “Iya. “
“Kenapa? “ tanya Deon dengan raut wajah yang gak percaya.
“Aku melakukan ini semua demi kebaikanmu. Aku mencintaimu, Deon. Orang-orang seperti mereka gak akan berguna untuk kehidupanmu. Hanya aku yang bisa memperbaiki kehidupanmu dan memberikanmu kebahagiaan. “
Tangan Deon mengepal dan kemudian
BUAAAK
Deon pun memukul wajah Leon dengan keras hingga hidung Leon mengeluarkan darah, badan Leon sedikit terhuyung dan Deon memanfaatkan kesempatan itu untuk menghajar tubuh Leon bertubi-tubi.
BUAAAAKK
BUAAAAAK
Meskipun Deon menghajarnya tapi Leon gak membalas pukulan Deon. Nafas Deon memburu, dia melihat hidung dan mulut Leon mengeluarkan darah, Leon memeluk badannya karena dia merasa seluruh anggota tubuhnya kesakitan akibat pukulan Deon yang bertubi-tubi.
“Sudah puas? Apa dengan memukulku kamu akan memaafkanku? “ tanya Leon.
“Dasar psikopat bajingan brengsek. Bisa-bisanya kamu berkata seperti itu. “
“Aku akan melakukan apapun asalkan kamu memaafkanku. “
Kedua air mata Deon turun kemudian dia mencekik leher Leon.
“APA SALAHKU BRENGSEK?! AKU SUDAH MENURUTI SEMUA KEINGINANMU, KENAPA KAMU MENYINGKIRKAN ORANG YANG KUSAYANG?! “. Teriak Deon murka.
“K-karena aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu, aku rela jika kamu membunuhku sekarang juga agar aku bisa mendapatkan rasa maafmu. “ ucap Leon tersengal-sengal, air mata Leon pun turun.
***
BERSAMBUNGSelasa, 03 September 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
{BL, Dark Romance} Stalker × Psychopath🔞⚠️END✅️
Storie d'amoreWarning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. Jika kalian punya mental lemah, gua mohon jangan baca cerita ini ⚠️. [⚠️🔞WARNING : Kata-kata kasar...