Setelah membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar!
Episode 44 akan diupdate tergantung effort vote bintang dan komentar.
Warning ⚠️ terdapat adegan bunuh diri, jika mempunyai mental lemah harap jangan dibaca dan orang yg berumur 🔞 ke bawah jangan baca cerita ini.
***
Saat berjalan menuju ke rumah, Senyuman Deon masih belum kunjung hilang daritadi. Dia masih memegang pipinya yang abis dicium oleh Aldi. Dengan perasaan riang, dia berjalan menuju ke rumahnya.Sesampai di rumah, saat Deon masuk ke dalam. rumah, rumah terasa hening dan gelap. Biasanya Ibunya menyambutnya dan memeluknya. Deon pun menyalakan lampu rumah.
"Ibu ! " panggil Deon, namun Ibunya gak kunjung menjawab.
Deon melihat rumah sudah rapi, tapi dia belum kunjung menemukan Ibunya. Dia mencari di dapur, ruang tamu, ruang makan, kamar mandi, tapi gak ada. Deon pun mengetuk pintu kamar Ibu dan Ayahnya tapi gak ada yang menjawab.
Deon pun membuka pintu, matanya terbelalak lebar melihat pemandangan di matanya. Alangkah terkejutnya, dia melihat Ibunya berbaring dengan tangan yang bersimbah darah. Kasur tempat tidur menjadi berwarna merah darah, karena mengenai darah Ibu Deon.
Deon berdiri mematung melihat pemandangan di depannya. Dia memproses apa yang dia liat di depannya. Saat kesadarannya terkumpul, dengan cepat Deon berlari menuju ke arah Ibunya, dia memanggil Ibunya namun Ibunya gak kunjung merespon pangilannya.
Ibunya masih belum terbangun, matanya masih tertutup meskipun Deon membangunkannya dengan menguncang tubuh secara kuat sambil memanggil Ibunya. Deon melihat tangan Ibunya terdapat banyak irisan dan ada pisau di nakas meja. Deon juga melihat ada secarik kertas di nakas meja yang bertuliskan
Maafkan Ibu, Deon... Ibu bukan Ibu yang baik.
Mata Deon terbelalak lebar saat membaca itu, Dengan cepat Deon berlari ke ruang tamu, dia mengambil telepon, dengan segera dia menelpon operator 711. Ibunya selalu menyuruh Deon mengingat nomor telp 711 dan tantenya jika ada hal darurat terjadi.
"Operator 711. Ada hal darurat apa? "
"Ma-mamaku mengiris tangannya. Ba-banyak darah. Tolo-tolong Mama saya "
"Tenang Nak. Hirup Nafas dulu dan buang perlahan-lahan. Untuk menetralkan pernafasanmu."
Deon menghirup dan membuang nafas pelan-pelan, sesuai instruktur operator 711. Nafasnya pun perlahan netral kembali. Tapi masih saja Deon merasa kesusahan bernafas, sehingga dia terbata-bata saat berbicara pada operator 711.
"Su-sudah. "
"Alamatmu dimana, Nak? Nanti ambulans dan polisi akan segera kesana. "
"Ja-jalan ****** "
"Baik, saya dah mengirimkan alamat kamu ya nak, pada ambulans dan polisi. Sebentar lagi mereka akan sampai. "
"Te-terima kasih. "
"Ada Ayah kamu yang menemanin kamu, Nak? "
"Ayahku gak ada. "
"Wali keluarga yang lain, setidaknya ada orang dewasa yang menemanin kamu. "
"Ada tanteku. "
"Baiklah, telpon tante kamu ya, Nak. "
"Iya, terima kasih banyak. "
"Sama-sama. "
Tidak berapa lama telepon pun terputus, Deon pun menelpon tantenya.
"Halo "
"Halo tante. Ini Deon. "
"Ada apa nak? "
"Barusan aku menelpon operator 711, Ma-mama mengiris tangannya, tante. Banyak darah mengucur keluar. Tante tolong kesini, cepetan tante. "
"Apa?! Ba-baik. Tante akan segera kesana. Oh ya Nak, maafkan tante, tante sampai di rumah kamu paling lama esok hari. Tante sedang berada di luar kota. Ada tetangga atau orang terdekat di lingkungan kamu? Biar ada orang dewasa bisa menemani kamu, menunggu sampai tante datang. "
"Ada. Ibu pemilik warung . "
"Baiklah, kamu bisa melakukan ini sendiri? "
Jujur, sebenarnya Deon gak bisa melakukan ini sendirian apalagi dia masih dalam keadaan sangat shock, dia bahkan gak bisa bernafas dengan benar, badannya juga sedikit terhuyung, dia gak mampu menopang tubuh dengan benar. Dia sangat lemah. Deon merasa ini adalah sebuah mimpi bukan kejadian nyata. Tapi Deon gak mau buat tantenya merasa khawatir. Dia harus kuat untuk menghadapi semua ini.
"Bisa Tante. Jangan khawatir. "
"Baiklah Deon. Tunggu tante besok ya. "
"Iya Tante. Makasih banyak. "
Telepon pun tertutup. Deon pun berusaha menghirup nafas dengan benar. Saat Deon ingin keluar menuju tempat Ibu Pemilik warung, tiba-tiba telepon pun berbunyi.
"Ha-halo. "
"Nak Deon?! "
"Maaf, ini siapa ya? "
"Ini Ibunya Aldi. Tante sudah bilang mau menelpon nomor rumah Deon, tante ingin bicara sama Ibu Deon. Ada Ibu, Deon? "
Deon sudah merasa gak sanggup lagi, dia menutup mulutnya agar tangisannya gak begitu kencang.
"Ma-maku terluka parah tan-tante. Dia men-mengiris tangannya. "
"Astaga. Sudah dibawa ke rumah sakit? "
"Aku sudah menelpon operator 711, katanya pihak ambulans dan polisi segera kesini. "
"Ayah kamu mana nak? "
"Ayahku gak ada, tante. Ayahku orang jahat. Suka menyiksa Ibu. "
Entah kenapa Deon menceritakan hal ini pada Ibu Aldi, padahal orang baru yang dikenalnya. Sama seperti Ibu pemilik warung, Deon juga menceritakan hal yang terjadi pada kedua orang tuanya, saat pertama kali dia bertemu pada Ibu pemilik warung. Dia merasakan perasaan nyaman terhadap keduanya.
"Turut sedih mendengarnya Nak. Ada pihak keluarga yang lain untuk menemanin kamu? "
"Tanteku dari pihak Mama. Tapi tante akan sampai besok. Rencana aku pergi ke Ibu pemilik warung di lingkunganku, tante. "
"Boleh tante menemanimu, Nak? Tante ingin menemani kamu. "
"Bo-boleh tante. "
"Alamatmu dimana, Nak? "
"Jalan ******. "
"Baiklah. Tante sama Aldi akan segera kesana biar bisa menemani kamu. "
"Makasih banyak tante. "
"Iya Nak. "
Telpon pun terputus. Deon pun terduduk sambil menangis, dia meratapi nasibnya saat ini. Beberapa waktu kemudian, ambulans dan polisi sampai di kediaman rumahnya.
Dengan segera pihak ambulans membawa Mama Deon ke rumah sakit A sedangkan polisi menanyakan perihal kejadian ini pada Deon, Deon pun menjawab apa yang dia ketahui.
Beberapa waktu kemudian, Mama Aldi dan Aldi datang, polisi pun pamit setelah kedatangan mereka. Mama Aldi pun mengantar Deon ke rumah sakit A. Di dalam mobil, Aldi memeluk Deon dengan erat.
"Deon, aku disini. Jangan menangis lagi ya. "
Deon membalas pelukan Aldi dengan erat. Dia menangis tersedu-sedu dalam pelukan Aldi.
***
BERSAMBUNGJUMAT, 07 JUNI 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
{BL, Dark Romance} Stalker × Psychopath🔞⚠️END✅️
RomanceWarning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. Jika kalian punya mental lemah, gua mohon jangan baca cerita ini ⚠️. [⚠️🔞WARNING : Kata-kata kasar...