Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔
Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️.
Jika kalian punya mental lemah, gua mohon jangan baca cerita ini ⚠️.
[⚠️🔞WARNING : Kata-kata kasar...
Sebelum membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar!
EPISODE 10 AKAN DIUPDATE
JIKA EPISODE 1-9 VOTE BINTANG DI ATAS 100. KOMENTAR EP 9 DI ATAS 70
YG MERASA BLM BERI VOTE BINTANG DAN KOMENTAR, BERI VOTE BINTANG DAN KOMENTAR YA !!!!
THANK YOU😋
*** Deon pun makan bubur yang diberikan oleh Aldi.
Beberapa saat kemudian Deon pun selesai makan, Deon membuang bungkus makanan ke tempat sampah.
Deon beranjak diri ke tempat tidur dan dia berjalan menuju ke arah cermin wastafel yang berada di UKS.
“Aldi gak main-main gigit leher gua. Ada bekas gigitan giginya. “keluh Deon sambil menatap lehernya di cermin.
Deon membilas lehernya dengan air dan dia mengelapnya dengan tisu.
“Lebih baik gua tutup pakai plester. “ ucap Deon.
Deon pun mengambil 3 buah plester dan dia menempelkan pada lehernya.
Selesai melakukannya, Deon pun pergi dari UKS menuju ke kelasnya.
Sesampai di kelas, Deon duduk di bangkunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deon mengeluarkan buku pelajarannya dan Ipad Pro miliknya, dia menyumpelkan kedua telinganya dengan headset sambil mereview pelajaran yang dia gak fokus barusan.
Karena terlalu fokus, Deon terperanjat kaget sampai dia berdiri dari kursi karena tangan menyentuh bahunya. Deon melepaskan headset dan mengalungkannya di leher.
Deon menatap pelaku yang membuat dia kaget dan ternyata adalah Leon. Bukannya marah melihat reaksi Deon yang terkejut saat melihatnya tapi Leon hanya tersenyum pada Deon.
“Deon serius banget belajarnya sampai gua panggil, lu gak nyahut sama sekali bahkan gua sentuh bahu lu, lu sangat terkejut seperti melihat hantu. “ kekeh Leon.
“Ma-maaf. “ ucap Deon merasa gak enak, dia pun duduk ke bangkunya kembali.
“Ada apa lu panggil gua? “ tanya Deon.
“Gua ingin tau keadaan lu. “
“Iya gua dah mendingan, gua hanya butuh tidur saja. “
“Syukurlah. “
Mata Leon mengerjap melihat leher Deon penuh dengan plester luka.
“Leher lu kenapa? “ tanya Leon penasaran, dia ingin menyentuh leher Deon tapi Deon menepis tangan Leon secara pelan.
“Leher gua terluka saat tidur, mungkin saat gua tidur, leher gua tergores benda tajam. “ jawab Deon tanpa memandang Leon.
Leon memandang tangannya yang ditepis dan memasukkan tangannya ke saku celana dan tanpa sadar mengepalkan tangannya.
