47

2.9K 286 130
                                    

Setelah membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar! 

Wajib Follow Akun Wattpad gua ya.

Episode 48 akan update tergantung apresiasi vote bintang, komentar, dan follow akun wattpad gua ya.

***
Tidak berapa lama ada beberapa pria berjas hitam, salah satu pria memberikan kemeja hitam dan handuk pada Leon.

Leon pun membuka bajunya sehingga tubuhnya setengah telanjang, dia pun mengelap muka dan badannya dengan handuk.

Deon hanya menatap aktivitas yang dilakukan Leon. Tatapannya tertangkap basah oleh Leon.

“Bagaimana kalau kita ngewe? “ ajak Leon frontal tanpa memperdulikan para pria berjas hitam yang sedang bersama mereka berdua.

“Apa?! “  ucap Deon terkejut.

“Bukankah ini memacu adrenalin saat kita melakukan itu? Kita diperhatikan oleh mayat dan para bodyguardku disana. “ kekeh Leon.

“Leon sangat gila. “ batin Deon dalam hati.

“Leon, kamu bercanda kan? “

“Kalau aku serius, gimana? Aku akan memaafkanmu, jika kita ngewe disini. “

Muka Deon berubah pucat pasi, Leon hanya tertawa kecil melihat reaksi Deon.

“Aku bercanda sayang. Aku gak segila itu. “ ucap Leon. Dia pun mengenakan kemejanya, dia gak mengganti bawahannya, karena menurutnya gak kotor.

Leon pun melihat pipi Deon yang memar dengan hidung yang memerah bekas mimisan.  Leon pun menghampiri Deon.

“Maaf ya, aku memukulmu. “ ucap Leon menyesal sambil mengelus pipi memar Deon.

“Iya gak apa-apa. “ balas Deon.

“Soalnya aku sangat marah sama kamu karena kamu membohongiku dan mencium sahabat sialanmu. “ sungut Leon kesal.

“Maafkan aku. “ balas Deon dengan raut wajah yang bersalah. Leon terdiam dan menatap Deon dengan raut wajah yang datar, kemudian gak berapa lama dia menyeringai lebar.

“Aku akan memaafkanmu jika kamu melakukan hal ini. Ikuti aku. “

Leon pun duduk di sofa hitam yang berada di gedung tua, dia pun mengambil rokok dari saku celananya dan menyalakannya, dia menempelkan rokok itu di belahan bibirnya yang merah, kemudian menghisapnya dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan-lahan.

“Berlututlah di bawahku. “

Deon pun mengikuti instruksi Leon.

“Kalian keluarlah dulu. “ perintah Leon pada beberapa pria berjas hitam yang berada disana. 

Beberapa pria berjas hitam pun keluar sesuai perintah Leon. Hanya tersisa mereka berdua disana.

Mata Deon terbelalak lebar melihat Leon membuka resleting celananya, dia melihat milik Leon yang ukurannya lumayan dan masih tertidur.

“Hisaplah. “ perintah Leon.

“Apa?! “

“Hisaplah punyaku. Aku gak mau mengulangi ucapanku lagi. “

Deon menatap Leon dengan raut wajah terkejut. “Sayang kamu bercanda? Melakukannya di tempat seperti ini. “ ucap Deon sambil melihat ke segala arah. Banyak mayat berserakan di gedung ini.

Leon mengedikkan bahunya, dia gak perduli. “Kamu pilih berhubungan badan atau hisap punyaku? “

Deon hanya terdiam membisu membuat Leon mendecakkan lidahnya kesal.
Leon menempelkan sepatu hitam mewahnya ke dagu Deon, sehingga Deon mendongak ke atas menatap Leon.

“Kenapa diam saja, sayang?  Apa hukuman ini terlalu berat bagimu? “

“Tidak. Aku akan menghisap punyamu.“

“Jawaban yang bagus. Tapi kali ini berbeda, aku mau kamu menghisap punyaku sambil menatap mayat itu bukan aku. Dan kamu membayangkan mayat itu adalah Aldi. “

Raut wajah Deon sangat terkejut saat mendengar hal itu.

“Kamu bercanda? “

Leon menggelengkan kepalanya. “Aku serius sayangku.” Dia pun turun dari sofa dan mematikan rokoknya dengan menginjaknya.

Leon pun berjalan menghampiri Deon dan berjongkok. Dia mengelus pipi Deon dan menatap Deon dengan tatapan mengitimidasi andalannya.

“Kamu paham maksud ucapanku kan Deon? “

Tanpa Leon menjelaskan padanya, Deon tau maksud ucapan dan tatapan tersirat dari Leon.

Aku gak akan segan membunuh Aldi di depan matamu, jika kamu melakukan ini padaku lagi.

Itulah arti ucapan Leon.

***

BERSAMBUNG

Sabtu, 27 Juli 2024

{BL, Dark Romance} Stalker × Psychopath🔞⚠️END✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang