26

8.1K 733 115
                                    

Sebelum membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar!

Terima kasih byk atas 100 rb view dan 10 rb vote bintang makanya gua update hr ini. ❤️😘. Gua gk nyangka asli dapat view dan vote sebanyak di cerita ini dalam 1 bulan lebih biasanya nunggu berbulan2.

Episode 27 akan diupdate jika semua syarat hrs memenuhi

SEMUA EPISODE WAJIB MEMENUHI TARGET !!!

Episode 25 : vote bintang 200
Episode 26 : vote bintang 200 dan 200 Komentar.

Kalian wajib follow wattpadd gua ya!! Hrs mencapai target 13 rb follower!

Jangan silent reader ya!!! Kalau target blm tercapai siap2 nunggu lama hehe😁.

Kalau belum terpenuhi ya tunggu jika gua merasa vote bintang semua episodenya banyak🙏😋.

Jangan silent reader !!!! Kalau votenya dan komentarnya dikit, gua malas update rajin.

Pokoknya vote bintang dan komentarnya harus banyak !!!

***

"Deon, kita pergi keluar naik mobilku ya. " ucap Leon.

"Bukannya kamu gak naik mobil kemarin? Kita kan pulang bareng naik motorku. " ucap Deon bingung.

"Aku suruh bawahanku bawain mobilku ke parkir apartemen kamu. Aku pikir kita akan lebih nyaman saat naik mobil daripada motor. "

Entah kenapa ucapan Leon ini membuat dia sedikit terganggu.

"Berarti kamu gak nyaman dengan naik motorku? " tanya Deon.

"Sayang, kamu salah paham dengan ucapanku. Aku nyaman naik motor kamu tapi kita lebih nyaman lagi kalau naik mobil. " jelas Leon.

"Maaf aku salah paham dengan ucapanmu, Leon. " ucap Deon merasa bersalah, karena dia merasa sensitif dan terganggu atas ucapan Leon.

Di lubuk hati Leon, jujur dia sama sekali gak nyaman naik motor, karena saat naik motor dia merasa tidak terlindungi dari panas terik matahari dan menghirup gas knalpot transportasi darat.

Rencananya jika Deon gak mempunyai mobil, Leon akan membeli Deon mobil, agar mereka berdua nyaman saat pergi keluar.

"Ayo Deon. Kita jalan. " ajak Leon. Deon menganggukkan kepalanya, kemudian Deon mengambil tas selempang kecilnya dan memasukkan handphone, dompet miliknya, dan barang lainnya.

***
Sesampai di tempat parkir, mereka berdua melihat mobil sport hitam lamborghini terparkir di parkir apartemen Deon. Deon melihat pria dewasa berjas hitam memberikan kunci mobil pada Deon, kemudian gak berapa lama pria dewasa itu pergi.

"Ayo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo. " ajak Leon.

Leon membuka pintu mobil, pintu mobil naik ke atas. Deon pun masuk begitupula Leon. Saat mereka berdua sudah nasuk, Deon dan Leon memasang sabuk pengaman. Deon melihat interior di dalam mobil ini sangat mewah. Deon terkagum melihatnya.

"Mobilmu sangat bagus, Leon. " puji Deon.

"Makasih banyak. Oh ya Deon, apa kamu bisa mengemudi mobil? " tanya Leon.

Deon mengangguk."Bisa."

Tentu saja Deon bisa mengemudi mobil, dia bisa mengemudi mobil saat dia kelas 3 SMP. Dia diajari oleh suami tantenya. Awalnya keluarga tantenya ingin membeli mobil buat Deon tapi Deon menolaknya karena itu sangat merepotkan bagi keluarga tantenya. Deon sadar diri kalau dia sudah banyak dibantu oleh keluarga tantenya, jadi dia menolak saat keluarga tantenya ingin membeli Deon sebuah mobil.

"Tenang saja Deon kamu akan segera punya mobil seperti ini. Aku akan membeli untukmu." ucap Leon.

Mata Deon membulat, dia terkejut mendengar ucapan Leon begitu santai yang ingin membelinya mobil lamborghini.

"Apa?! Kamu ingin membeliku mobil? " tanya Deon dengan raut wajah terkejut.

"Iya aku membeli kamu mobil yang sama sepertiku. " jawab Leon santai.

Mendengar jawaban Leon yang santai, Deon gak habis pikir dengan Leon. Mobil seperti ini harganya mahal sekali. Bahkan jika dia punya pekerjaan, sampai akhir hayatnya Deon tetap gak sanggup membelinya.

"Makasih banyak atas tawarannya tapi maaf aku menolaknya karena aku gak butuh mobil, Leon." tolak Deon secara halus.

"Kenapa? " tanya Leon dengan raut wajah yang kesal, karena Deon menolak penawarannya.

"Aku sudah punya motor, Leon. Jadi aku gak butuh mobil sama sekali. Aku akan membeli mobil jika aku mempunyai penghasilan sendiri." Ucap Deon tegas.

Leon menatap Deon dengan pandangan tajam. "Aku sudah bilang padamu, aku gak suka jika seseorang membantah ucapanku. "

"Aku akan tetap membelikanmu mobil. Terserah kamu mau apain pemberianku. Kamu mau buang atau jual, aku gak perduli sama sekali. " lanjut Leon.

"Leon, aku gak mau menjadi beban untukmu. Dan juga aku gak tau membalasmu dengan apa. Aku gak punya duit banyak sepertimu. "

"Kamu harus berada di sisiku selamanya itu sudah cukup bagiku. " ucap Leon sambil tersenyum.

"Kamu gak perlu membelikanku apapun, aku tetap akan berada di samping kamu, Leon. " ucap Deon.

"Aku paham tapi apa aku salah memanjakan pacarku ini "

Deon menghela nafas kecil. "Seharusnya aku yang memanjakanmu bukan kamu. "

"Kamu gak ingat persyaratan kalau aku bersedia menjadi pihak bawah. Aku dominan selain hal ranjang, yang berarti aku dominan dalam hal ini. Jadi, aku yang akan memanjakanmu dalam semua kebutuhanmu. Dan juga kamu sudah memanjakanku saat kita dalam berhubungan. " ucap Leon.

"Hmmm tapi aku ingin memanjakanmu dalam segala hal. " ucap Deon kesal, tanpa sadar dia cemberut.

Leon tertawa melihat ekspresi Deon yang menurutnya menggemaskan. Dia mengacak rambut Deon kemudian menyalakan mobil dan mobil itu melaju.

***

BERSAMBUNG

Rabu, 15 Mei 2024

{BL, Dark Romance} Stalker × Psychopath🔞⚠️END✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang