Sebelum membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar!
Terima kasih byk atas effortnya
Episode 33 akan diupdate jika semua episode, dr episode 1 sampai episode 32 harus bertambah vote bintangnya.
Pokoknya wajib beri vote bintang utk semua episode !!! Ini Bagi yang merasa belum beri vote bintang
Episode 22 sampai episode 31 harus 400 vote bintang
Episode 32 : vote bintang 250+ 200 komentar
Jangan silent reader ya!!! Kalau target blm tercapai siap2 nunggu lama hehe😁.
Kalau belum terpenuhi ya tunggu jika gua merasa vote bintang semua episodenya banyak🙏😋.
Jangan silent reader !!!! Kalau votenya dan komentarnya dikit, gua malas update rajin.
Pokoknya vote bintang dan komentarnya harus banyak !!!
Wajib follow akun wattpad gua otw 13 rb
***
Leon pun mengambil steak yang terjatuh di lantai dan sudah dipotong setengah, kemudian melemparkan steak tersebut, tepat pada muka koki tersebut.“Coba anda liat, saya pesan medium rare tapi anda memasak steak dengan tingkat kematangan medium.”
NB : Medium rare itu artinya setengah matang. Medium ¾ matang.
Koki itu melihat steak dan dia melihat secara seksama. Matanya terbelalak lebar melihat steak itu, ternyata ucapan Leon benar. Perlahan koki itu bangkit berdiri dan membungkukkan badannya.
“Ma-Maafkan saya Tuan. “ ucap koki itu dengan nada bergetar dan ketakutan.
Leon gak menggubris ucapan permintaan maaf dari koki tersebut.“Dan juga pasta lobster, daging lobsternya keras. Di dalam menu dibilang lobster segar tapi kenapa dagingnya keras dan kering? Apa anda menyajikan daging lobster gak segar pada saya? Berani sekali anda menyajikan pada saya, saya pelanggan disini! “
“Tuan, daging lobsternya segar.“ jelas koki itu.
“Saya ingin pergi ke dapur. Saya mau liat lobster disini. “ ucap Leon.
“Ta-tapi tuan dapur kami privasi. “ ucap Manajer.
“Baiklah, saya gak pergi ke dapur tapi mulai sekarang saya tidak menjadi pelanggan disini. “ ucap Leon santai sambil tersenyum lebar.
Meskipun Leon mengucapkan itu dengan santai dan raut wajah tersenyum, bagi manajer itu merupakan ancaman besar di restaurant ini.
Jika Leon bukan pelanggan di restaurant ini, maka pemilik di restaurant ini akan memecatnya dan keuntungan finansial di restaurant akan menurun.
“Tuan saya mohon jangan lakukan itu. “ mohon Manajer pada Leon.
“Hmm baiklah. Saya akan tetap menjadi pelanggan di restaurant ini tapi saya punya syarat. Anda pecat koki ini. Dia sudah melakukan kesalahan fatal. “
“Tuan dia sudah menjadi koki di restaurant ini selama 7 thn. Saya gak mungkin memecatnya.” Ucap Manajer sambil menoleh ke arah koki.
“Hmmm berarti anda sudah memutuskan kalau anda gak memecat koki ini. Baiklah, saya berhenti menjadi pelanggan di restaurant ini. “ ucap Leon, kemudian dia pergi dari ruangan VIP ini.
“Tu-tuan Leon. Tunggu Tuan! “
Leon menulikan pendengarannya, dan gak memerdulikan ucapan Manajer restaurant itu. Leon melihat Deon masih terdiam. “Ayo Deon. “ panggil Leon. Tapi Deon gak menggubris ucapan Leon.
Deon berjalan melewati Leon kemudian Deon membuka tas selempangnya dan mengambil saputangan miliknya.
“Deon, Ngapain kamu kesana? “ tanya Leon, tapi Deon gak memperdulikannya sama sekali.
“Maaf sekali lagi. Untuk sementara balutkan tangan anda dengan saputangan saya. “ ucap Deon pada koki itu sambil memberikan saputangannya pada koki itu.
“Tidak usah, terima kasih. “ tolak koki itu secara halus.
Deon menghela nafas kemudian menarik tangan koki itu dan membalutkan tangan koki itu dengan saputangannya secara lembut.
“Cepat ya diobati lukanya dan sekali lagi maaf. “ ucap Deon kemudian Deon keluar dari ruangan VIP dan Deon gak memperdulikan Leon sama sekali.
Sementara Leon mengepalkan kedua tangannya, dia sangat marah melihat perbuatan Deon barusan.
Dengan cepat Leon membayar makanan di restaurant itu, Leon pun berlari cepat untuk menyusul Deon.
“DEON TUNGGU!! “ teriak Leon. Meskipun Leon berteriak memanggil Deon, tapi Deon gak memperdulikannya dan masih berjalan di depan.
Deon bersikap seperti ini karena dia sangat kecewa atas sikap Leon yang berbuat semena-mena pada orang biasa seperti dirinya.
Deon berpikir jika Leon gak mempunyai perasaan padanya, apakah dia mendapatkan perlakuan yang dialami oleh koki atau dia bisa saja mati seperti Angelica atau Mary. Deon merasa cemas, khawatir, dan takut memikirkan hal itu. Perasaan negatif itu bercampur menjadi satu. Dia sangat takut jika perasaan cinta Leon yang diberikan kepadanya menghilang.
Disisi lain Leon mengepalkan kedua tangannya dan menatap Deon dari belakang dengan raut wajah yang sangat marah. Baru pertama kali ini Deon gak memperdulikan padanya sama sekali.
“Dia gak boleh melakukan ini padaku.” Batin Leon marah dalam hati.
Perasaan Leon saat ini sakit, marah, cemburu, bahkan takut bercampur menjadi satu.
Leon takut Deon akan meninggalkannya. Leon gak mau hal itu terjadi, dia harus memaksa Deon agar selalu berada di sisinya. Leon melihat beberapa orang yang berada di sekitar mereka.
“APA KAMU SUDAH GILA, DEON?! BERANI-BERANINYA KAMU GAK MEMPERDULIKANKU DAN MENINGGALKANKU. DASAR COWOK BRENGSEK BAJINGAN. “ teriak Leon kalap pada Deon, membuat Deon menoleh ke belakangnya bahkan beberapa orang disana menoleh ke arah Leon.
“Jangan bilang dia sengaja membuatku malu di depan orang banyak. “ pikir Deon marah dalam hati.
***
BERSAMBUNGSelasa, 21 Mei 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
{BL, Dark Romance} Stalker × Psychopath🔞⚠️END✅️
RomantizmWarning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. Jika kalian punya mental lemah, gua mohon jangan baca cerita ini ⚠️. [⚠️🔞WARNING : Kata-kata kasar...