Love Is Love (S2 Lesbian? Yes Or No?) End

39. Pernikahan part 2

Happy reading

.
.
.

.
.
.

.
.
.

Pagi hari yang cerah, rumah freen di gemparkan dengan penemuan bangkai sepasang burung dara warna putih yang tergeletak di dekat pos keamanan.

.
.
.

Yang bertuliskan..

"Untuk : freen dan becky.. = kalian berdua harus mati"....

.
.
.

.

.
.

Becky menjadi sangat takut karena orang misterius itu sudah mengetahui kediaman mereka..

.
.

Freen yang murka pun segera meminta untuk pelaku teror itu segera di usut, ia tak mau jika di hari pernikahannya di warna dengan rasa was-was dan ketakutan akibat serangan teror yang mereka terima..

.
.
.

Ia segera menghubungi koleganya yang kebetulan seorang polisi handal, dengan cepat kasus yang dialami oleh freen pun di tindak lanjuti..

.
.
.

.
.
.
Sementara itu keadaan becky masih terguncang, bahkan dia semakin tidak ingin jauh dari freen..

.
.
.

Hari demi hari mendekati pernikahan mereka,,

.
.

Freen nampak sibuk dengan pekerjaan dna juga persiapan pernikahan yang akan di gelar beberapa hari lagi..

.
.
.

Dan kabar baik pun tiba saat polisi menemukan pelaku yang meneror rumahnya beberapa waktu lalu..

.
.
.

Ia segera menuju ke kantor polisi, nampak di sana sudah di tunggu oleh anggota polisi yang sedang bertugas..

.
.

Freen masuk ke dalam ruangan itu, dan petugas itu langsung mengarahkan freen ke rumah sakit yang berada tak jauh dari kantor polisi itu..

.
.
.

.
.
.

Sesampainya di rumah sakit itu..

.
..

Freen nampak perlahan melangkah menuju ke suatu ruangan, polisi itu membuka pintu..

Ia nampak bingung karena orang yang di hadapannya sama sekali bukan orang yang dia kenal..

Keadaan orang itu sangat parah dan dalam kondisi kritis..

.
.
.

.
.
.

Freen melihat ke arah polisi yang dia kenal namanya adalah piere...

Freen : siapa dia??

Piere : kau tidak mengenalnya??

Freen : aku sama sekali tidak mengenalnya..

Piere : kita sudah melacak nomor polisinya, dan tenyata milik wanita ini, dia bernama "Diana Morgan"..

Freen : lalu, kenapa keadaannya seperti ini??

Piere : saat kami melakukan penyergapan di apartemennya, dia sudah tergeletak penuh darah dan luka di balkon, dan aku yakin dia hanya di jadikan sebagai umpan, namun kita juga tidak bisa percaya padanya begitu saja, satu-satunya hal yang harus kita lakukan sekarang adalah menunggu dia untuk sadar..