12 | CALAVERAS VS AROGAS

3.2K 157 3
                                    


h a p p y r e a d i n g

⛓️ —

Dua minggu berlalu.

Semenjak masalah nilai ulangan javier beberapa minggu lalu, javier semakin tak tersentuh.

Jangankan buat mengobrol, menatap saja javier enggan.

Saat aca bermain kerumah, javier mengurung diri di kamar atau beralasan main bersama geng nya.

Saat balapan, aca datang ke arena namun javier memilih meninggalkan nya dengan anggota calaveras yang berakhir di caci maki oleh anggota bermulut lemes itu.

Jika tahu begini, aca menyesal.

Menyesal telah memberi pelajaran jodohnya itu.

"Javier. Hari ini katanya mama mau buat bakso. Javier mau bakso apa? Ayam, daging, ikan, unta, cumi-cumi,  atau belut? Atau ada bakso yang javier mau gak?" Aca bertanya berkali-kali, menatap javier yang bahkan tak memperdulikan kehadirannya.

"Jav—"

"Sayang." Panggil aluna membuat aca dan javier spontan menoleh serentak.

Senyuman manis merekah di bibir tipis javier.

Cowok itu beranjak dari tempat nya, mendekati aluna yang juga tengah melangkah mendekatinya.

Keduanya berpelukan. Cukup lama dan kemudian melepaskan pelukannya.

"Kita udah seminggu gak ketemu, aku kangen." Ujar Aluna manja.

Javier tersenyum. "Udah sembuh emangnya?"

Aluna mengangguk. "Lihat dong. Pacar mu ini sehat."

Keduanya terlihat begitu romantis, membuat seorang gadis di belakang mereka menggeram kesal.

Hancur sudah mood yang seharian ini aca jaga susah payah.

"Munafik. Pacaran sih pacaran, tapi sayang, sebatas kontrak." Celetuk aca sementara javier dan aluna terdiam terkejut.

Bagaimana bisa aca tahu? Rahasia yang sudah mereka berdua tutupi serapat mungkin justru dengan mudahnya keluar dari bibir lantang seorang Cassandra.

"Ngawur lo!" Sentak aluna.

Aca menegakkan tubuhnya, berjalan angkuh mendekati aluna.

"Gue ngawur? Bahkan mama sama papa nya javier aja tau tentang hubungan palsu kalian." Ujar aca membuat javier semakin terkejut.

Javier mendekat, mencengkram pundak aca dengan begitu kuat.

"Lo ngomong apa aja anjing?!" Tanya javier mulai di landa emosi.

"Gue bilang semuanya tentang lo. Gue ngadu. Gue ungkapin semua tingkah lo yang kaya anjing ke gue javier!" Jawab aca yang tentunya sebuah kebohongan.

Aca bukanlah gadis pengadu. Menceritakan hal yang terjadi pada nya kepada siapapun itu bukanlah hobi aca. Aca tak suka bercerita, namun aca suka mendengar.

JAVIECAS [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang