05 | BUKAN OBSESI

3K 150 5
                                    

h a p p y r e a d i n g

Sudah 5 hari berlalu semenjak pertemuan menyebalkan aca dengan Calaveras terakhir kali di malam itu.

Sejak itu pula javier tak pernah melihat aca dirumahnya maupun di sekolah.

Mama nya, airin pun sudah 5 hari ini tak tidur dirumah.

"Malam ini mama gak dirumah lagi?" Tanya javier yang baru saja tiba di meja makan menghampiri papanya.

"Enggak. Mama ngerawat aca, aca demam tinggi." Jawab papa membuat javier mendengus kesal.

"Aca, aca, aca, aca. Sekali sekali seyra kek." Ujar javier membuat papanya menoleh.

"Siapa seyra?"

"Calon pacar javier." Jawab javier membuat papa nya menatap nya lama.

"Jauhin. Papa sama mama cuman mau kamu sama aca."

Javier mengambil piring makan malam nya kemudian beranjak pergi dari meja makan.

"Bodo amat!" Jawab javier dan berlalu pergi menuju kamarnya, memakan makanan malam nya di dalam kamar.

"Anak itu.." gumam sang papa sembari menggeleng kan kepala nya pelan melihat kelakuan putra semata wayangnya.

———

"Mama, aca kangen javier." Rengek aca memalingkan wajahnya dari airin yang hendak menyuapinya makan.

"Iya iya, makanya sembuh dulu sayang. Biar bisa ketemu capar." Ujar airin berusaha sekeras mungkin membujuk gadis itu.

"Aca gak mau makan kalau gak di suapin javier." Ujar aca memajukan bibirnya cemberut.

Airin tersenyum tipis, wanita paruh baya itu mengusap lembut surai aca.

"Makan dulu ya sayang. Kamu udah 4 hari sakit, kasian loh mommy Daddy kamu disana, lihat anaknya gak sembuh-sembuh." Ucap airin lembut.

'tapi nyatanya aca memang gak bisa sembuh ma. Luka aja terlalu besar.' batin aca tersenyum tipis menanggapi ucapan airin.

Tak lama, aca membuka mulutnya lebar, mengkode airin untuk menyuapinya kembali.

Airin tersenyum lebar. Tangannya bergerak menyuapinya bubur ayam kedalam mulut aca.

"Makan yang banyak, habis tu minum obat." Ujar airin di angguki semangat dari aca.

"Ma. Javier kapan ya suka sama aca." Tanya aca mendadak membuat airin terdiam.

Keterdiaman airin membuat aca tersenyum getir.

"Gak akan pernah ya?" Tanya aca spontan membuat airin menatapnya.

"Kalau javier tetap gak balas perasaan kamu. Mama sama papa bakal langsung nikahin kalian ca, seperti janji kami sama orang tua kamu." Jawab airin.

"Gak perlu ma. Aca cinta sama javier, bukan obsesi. Jadi aca gak akan memaksa javier buat tetap di sisi aca." Balas aca terlihat bijak.

"Tapi itu janji mama sama orang tua kamu sayang. Mau bagaimana pun javiernya nanti, mama mau, kalian berakhir menikah." Ujar airin kembali menyuapi aca makanannya.

JAVIECAS [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang