42 | RAHASIA KELUARGA

1.3K 110 15
                                    

h a p p y r e a d i n g
.
.
.
.

Sebuah senyuman merekah di bibir tipis cassandra.

Tangannya bergerak mengelus batu nisan milik makam airin.

"Mama, besok-besok cassa udah gak bisa kesini lagi. Aca bakal pindah ke Australia." Ujar cassandra.

"Maaf ya ma. Aca sebenarnya gak mau pindah tapi mental Aca udah gak sanggup. Aca lebih baik ngalah dan pergi daripada harus melawan di kota ini." Tuturnya lagi.

"Selain aca gak bisa datang ke makam mama lagi, aca juga gak bisa lagi ke makam mommy daddy aca ma.."

Cassandra menunduk. Tangannya yang sedari tadi bergerak mengelus batu nisan kini terhenti.

"Aca pamit ya ma. Nanti kita bakal jumpa lagi dan berkumpul sama mommy daddy aca di surga."

Setelahnya cassandra berdiri menegakkan tubuhnya dan berbalik.

Cassandra melangkah pergi dari area pemakaman.

Kakinya terus melangkah menuju seorang pemuda yang tengah bersedekap dada seraya tersenyum manis menatapnya.

"Ayo ke tempat lain." Ajak cassandra saat ia telah berada tepat di hadapan si pemuda.

Arsen, pemuda yang sedari tadi menunggu cassandra di depan gerbang pemakaman pun mengangguk.

"Mau kemana lagi hm?" Tanya Arsen seraya memberikan helm nya pada cassandra.

Cassandra menerima helm tersebut dan memakainya. "Kemana aja, intinya tempat yang tenang. Gue kayaknya besok aja ke makam mama papa, sebelum pergi ke bandara."

Arsen yang telah memakai helm pun mengangguk.

"Kita ke pantai. Ada yang mau gue bicara in sama lo sa."

- ⛓️ -

Matahari yang tadinya menyinari dunia kini telah berganti menjadi bulan.

Para bintang juga telah menunjukkan dirinya di atas langit.

Dan kedua insan berbeda kelamin terlihat tengah duduk santai di tepi pantai.

Keduanya hanya diam membisu. Tak ada satupun yang membuka suara sejak sejam yang lalu.

Cassandra, gadis itu memang sedang tidak ingin berbicara. Ia ingin menikmati suasana tenang tanpa keributan manusia dan hanya suara ombak yang terdengar.

Sedangkan arsen juga terdiam. Namun bukan untuk ikut menikmati ketenangan.

Cowok itu justru terdiam karena ada suatu hal yang ingin di sampaikan nya namun tak tau harus memulai dari mana.

Setelah memberanikan diri, Arsen akhirnya membuka suara dengan pandangan yang beralih menatap cassandra.

"Lo tau gak alasan pratama gak berani macam-macam sama gue padahal gue selalu ngebantah dia?"

Cassandra menoleh. Keningnya berkerut tampak kebingungan dengan pertanyaan tiba-tiba Arsen.

"Enggak. Emang apa alasannya?"

"Karna gue punya rahasia orang tua lo sa. Dari kecil gue udah megang rahasia itu tanpa siapapun tau kecuali nyokap gue dan orang tua lo." Balas Arsen.

"Rahasia apa?" Tanya cassandra lagi masih terlihat santai.

"Lo tau nyokap gue kan sa?" Tanya Arsen balik.

Cassandra mengangguk. "Gue kenal nyokap lo, tapi gue gak pernah ketemu nyokap lo maupun bokap lo." Jawabnya.

"Nyokap gue udah meninggal sebelum dari orang tua lo meninggal. Bahkan sebelum gue masuk Arogas." Jelas arsen membuat cassandra terkejut.

"Tapi selama ini lo selalu—"

"Iya, gue pura-pura masih punya nyokap bokap, padahal aslinya mereka berdua udah meninggal." Sela Arsen seolah tau apa yang akan di ucapkan cassandra.

"Terus bokap lo kapan meninggal nya? Hubungan nya sama rahasia mom dad gue juga apa?"

"Bokap gue meninggal pas di hari bokap nyokap lo juga meninggal. Karna bokap gue, bokap lo juga. Kita saudara beda ibu sa."

Cukup.

Cassandra shock berat mendengar penunturan Arsen.

Ia rasa cowok itu bercanda hingga kini cassandra tersenyum kecut seraya menggeleng tak percaya.

"Candaan lo lucu sen. Makasih udah ngehibur gue."

"Gue gak bercanda. Kita beneran saudara tiri." Tutur Arsen sungguh-sungguh.

Cassandra kembali terdiam.

"Gue juga terpuruk waktu bokap kita meninggal sa, tapi gue gak bisa tunjukkin ke terpurukan itu karna gue cuman anak haram. Gue gak mau pratama, deon dan yang lainnya tau kalau gue itu anak haram bokap lo." Tutur Arsen lagi.

"Sen.. kenapa baru sekarang? Kenapa lo baru bilang saat gue ingin buka hati gue buat lo." Lirih cassandra.

"Maaf sa. Gue awalnya juga cuman niat ngejagain lo. Kayak bokap kita ngejagain gue dulu walaupun gue anak haram nya. Tapi ternyata, perasaan gue ke lo malah berujung cinta. Tapi lo tenang aja, gue tetap bakal nganggap lo sebagai adik, gak lebih." Tutur Arsen seketika membuat tangis cassandra pecah.

"Harusnya lo bilang dari awal anjing! Lo udah nipu semua orang! Lo nipu keluarga altair! Lo nipu Hati gue bangsat!" Maki Cassandra dengan air mata yang terus berderai jatuh dari pelupuk mata nya.

"Sa, maafin gue. Gue benar-benar minta maaf. Gue gak bisa ngasih tau kalian karna itu rahasia besar dan sekarang, dengan keberanian besar gue baru ngasih tau lo. Gak ada siapapun lagi yang tau tentang ini selain lo, mendiang orang tua lo, dan mendiang nyokap gue." Tutur Arsen.

Tangan kekar Arsen bergerak mengusap pipi cassandra yang basar akan air mata.

"Nyokap gue juga tau?"

Arsen mengangguk. "Nyokap lo tau. Dan nyokap lo terlalu baik sa. Dia mau Nerima gue. Bahkan dia yang nyuruh gue masuk Arogas biar gue bisa ngejaga diri sendiri."

- to be continued -

Baiklah teman-teman, bagaimana perasaan kalian setelah membaca part ini?

Ini cuman pemanas dikit doang.
Part selanjutnya bakal lebih baik kok wkwkwk ( menurut author )

Tinggalkan jejak dan vote!

Instagram
@Naadaablas.wp

JAVIECAS [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang