09 | ULANGAN

2.9K 138 0
                                    

h a p p y r e a d i n g

️⛓️⛓️⛓️

Airin dan aca serentak menoleh ketika pintu terbuka dan menampilkan dua insan berbeda kelamin masuk dengan bergandengan mesra.

"Javier, kamu gak lupakan? Mama lagi gak open house." Ujar airin melirik sekilas, aluna gadis yang tengah bergandengan dengan putra nya.

Aluna menunduk mendengar penuturan sarkas airin.

"Kalau gak open house, dia ngapain disini?" Tanya javier melirik aca yang sibuk memasukkan keripik kentang ke dalam mulutnya.

"Kenapa? Masalah?" Tanya aca masih dengan mengunyah cemilannya.

"Aca kan calon menantu mama. Wajar dong dia disini javier." Ujar airin menekan kan setiap ucapannya kemudian tersenyum menatap aca.

Javier mendengus. "Menantu? Menantu dari anak yang mana ma?"

"Dari anak mama yang nakal nya minta ampun. Udah dikasih calon malah milih cewek lain. Rugi dong." Aca tertawa mendengar penuturan airin.

Airin memang jagonya. Jago dalam menyindir.

Aluna sampai mati kutu dibuatnya.

"Kemarin mama minta javier ngenalin aluna. Sekarang pacar javier malah diginiin? Maksud mama apa?" Tanya javier semakin mengeratkan genggamannya pada aluna.

Airin mengerucutkan bibirnya seolah-olah merasa kasihan.

Wanita beranak satu itu beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati aluna.

"Kamu pacar javier ya? Aduh sayang. Maaf ya, mama kira kamu temannya." Airin mengelus pundak aluna membuat aluna tersenyum tipis.

Tak lama airin melepas paksa genggamannya keduanya kemudian menarik lengan aluna menuju dapur.

"Ayo temanin mama siapin cemilan. Anak gadis harus bantu-bantu loh."

"I-iya Tante." Aluna menoleh sebentar menatap javier kemudian menyusul langkah cepat airin yang menariknya menuju dapur.

"Mama. Aluna itu tamu loh!" Javier bergerak hendak mengikuti keduanya.

"Kamu disini aja. Anak cowok gak perlu berurusan sama dapur. Sana duduk sama aca." Titah airin tanpa berbalik menatap javier.

Langkah javier terhenti mendengar hal tersebut. Cowok itu melirik aca dengan ekor matanya yang terlihat sibuk menonton televisi dengan keripik kentang di tangannya.

Tak meladeni ucapan airin. Javier justru hendak melangkah kan kakinya menuju kamar nya sendiri sembari menunggu airin dan aluna di dapur.

"Kamis katanya kelas lo ada ulangan." aca membuka suara, membuat langkah javier terhenti.

Aca membalik kan badannya, menumpukan lututnya di atas sofa.

"Mau kunci jawaban?"

Mendengar tawaran tersebut sontak javier berbalik pula.

"Lo mau apa lagi?" Tanya javier.

Aca tersenyum kemudian menggeleng.

JAVIECAS [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang