17 | DEON PROTEKTIF

2.8K 133 0
                                    


. h a p p y r e a d i n g .

⛓️ —

Cassa membuka kasar pintu utama mansion altair.

Gadis itu berlari tergesa-gesa menuju ruang bawah tanah.

Setibanya di ruang bawah tanah, cassa sudah dapat melihat, deon yang duduk di sebuah kursi dengan gaya khasnya yang arogan menatap penuh angkuh 5 gadis dengan seragam sekolah serupa dengan cassa yang kini berlutut di hadapan nya.

"LA DEON ALTAIR! PLEASE STOP!" Teriak cassa menghampiri deon dan menarik lengannya untuk berdiri.

Mendengar teriakan cassa, kelima gadis itu sontak mendongak, menatap terkejut kehadiran cassa, atau aca gadis yang selama ini selalu menjadi budak mereka di sekolah.

"Gak ada kata stop sayang, setiap kata yang gue ucapin, gak pernah main-main, lo tau itu." Deon menepis pelan tangan cassa dari lengannya.

"Tapi mereka gak ngapa-ngapain gue hari ini. I beg you, stop." Cassa memohon, menatap memelas deon.

Deon tak perduli. Walaupun mereka tak menyakiti fisik sang adik, tetap saja, deon mengetahui jika tadi di sekolah, mereka memarahi adiknya, menghina cassa nya di depan semua orang.

Deon itu, over protektif.

Jika bisa pun, deon mungkin sudah membunuh javier sejak dulu, mengingat sering nya cowok itu menyakiti sang adik.

Namun, jika hal itu ia lakukan. Deon mungkin saja akan kehilangan.

kehilangan seorang gadis kesayangannya, gadis yang sedari kecil sudah ia harapkan kehadirannya meski masih Berada dalam rahim sang mommy.

"Aca, tolong kami.." lirih salah satu dari kelima siswi itu.

Cassa tak menoleh, ia hanya mendengar.

"Gue udah bilang deon, jangan sangkut pautkan gue dengan apapun gelapnya hidup kalian. Gue rela tinggal di atap yang sama dengan kalian lagi asal jangan ganggu kehidupan gue dan kehidupan orang sekitar gue." Cassa berbisik pada deon, tak ingin para gadis itu mendengar pembicaraan nya.

"Call me abang, sayang."

"Bang, please..." Lirih cassa.

Deon menarik nafas kasar, berbalik menghadap para anggota organisasi mafia milik altair.

"Lepasin mereka. " Titah deon.

— ⛓️ —

"Aca, kami sama sekali gak tau kalau lo ternyata adiknya deon, maafin kami ya."

Cassa hanya diam, tak berniat meladeni banyak nya permintaan maaf itu.

Inilah yang cassa benci. Cassa benci ketika semua orang terpaksa tunduk padanya karena status keluarga yang dimilikinya.

Padahal yang cassa inginkan, hanya memiliki teman yang tulus dan semua orang nyaman berada di sekitarnya, bukan seperti saat ini.

Bahkan, jika di ingat, cassa sama sekali tak pernah merasakan apapun tentang pertemanan yang tulus.

Arogas, ia anggap sebagai keluarganya, terlebih lagi seluruh anggota arogas lebih tua darinya.

JAVIECAS [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang