Bab 7; Sekilas Mengenal Pram

3.9K 307 7
                                    

Hari ini sudah menginjak tanggal 25 untuk yang ke 24 kali nya. Artinya sudah tepat 2 tahun seseorang itu meninggalkannya. Meninggalkan kenangan yang tidak bisa Thabi hilangkan dari pikirannya—bahkan setelah dua tahun berlalu.

Seringkali Thabi merasa kehilangan orang itu menjadi duka paling dalam yang pernah Thabi rasakan seumur hidupnya. Karena mau bagaimana lagi, ia tidak bisa secara leluasa untuk bertemu dengannya dan memeluk tubuhnya saat raga nya saja tidak ada di sana. Tidak ada di hadapan Thabi dan bahkan tidak ada di dunia sekalipun.

Orang itu terlalu berharga untuk Thabi. Orang itu terlalu istimewa untuk Thabi. Orang itu adalah kebahagiaan yang hadir untuk melengkapi hidupnya. Jadi saat Thabi mendengar bahwa orang itu pergi karena sudah tidak kuat menampung rasa sakit akan penyakit yang diderita nya, Thabi lah yang menangis paling kejer. Thabi lah yang menangis meraung-raung dan yang paling merasa kehilangan.

Padahal orang itu bukan anggota keluarga nya. Padahal orang itu hanyalah teman sesama dokter yang baru dikenal nya saat ia menjalani internship di salah satu rumah sakit yang ternyata adalah rumah sakit milik keluarga nya. Dan padahal orang itu hanyalah ... Kembaran Pras.

Tidak harus memiliki hubungan yang saling terikat jika yang terikat saja belum tentu mau berhubungan. Dan kehilangan adalah satu-satunya hal yang tidak bisa dihindari oleh manusia padahal semua manusia sangat ingin menghindari kehilangan. Lagipula manusia mana yang ingin merasakan kehilangan? Tidak ada. Karena luka akan kehilangan itu membekas. Meski tak terlihat, tetapi luka nya selalu sulit untuk hilang.

Thabi dengan telaten mengendarai honda jazz nya memasuki tempat parkir TPU (re; tempat pemakaman umum) Jeruk Purut. Setelah memarkirkan mobil kesayangannya dengan benar, Thabi keluar dari mobil sembari membawa banyak bucket bunga yang sempat ia beli dari toko bunga milik sahabatnya—Daniar Dantiara. Tetapi hanya ada satu bunga yang cukup menarik perhatiannya, bunga aster warna putih bersih yang harus selalu ia bawa jika ia berkunjung ke tempat peristirahatan terakhir Pram—kembaran Pras.

Adipati Bagus Pramoedya adalah kembaran Pras yang kebetulan perannya sebagai kakak Pras karena Pram lahir lebih dulu lima menit dari waktu kelahiran Pras sendiri. Pram adalah seniornya di rumah sakit tempat Thabi Internship yang kebetulan lagi rumah sakit tersebut adalah milik keluarga mereka. Hawar Hospital. Bahkan sampai saat ini pun Thabi masih bekerja di Hawar Hospital karena Pras yang meminta Thabi untuk bekerja di sana saja selepas lulus dari sekolah spesialis anak. Sebagai bentuk menurut pada suami ya Thabi iya-iya aja kan. Apalagi Hawar Hospital selama ini sudah membantu perjalanan karir nya sebagai dokter. Sejak Thabi coass bahkan.

Pram adalah perokok aktif. Meski bergelar sebagai dokter umum, Pram masih menjadi orang yang tidak peduli dengan kesehatan tubuhnya sendiri. Padahal ia selalu berusaha untuk menyembuhkan penyakit orang lain, tetapi malah penyakit yang ada pada dirinya sendiri tidak bisa ia sembuhkan.

Pram menderita kanker paru. Akibat dari kebiasaan nya merokok itu. Sampai akhirnya Pram meninggal karena sudah tidak bisa diusahakan untuk sembuh oleh dokter manapun. Dan sayangnya Thabi hanya mengenalnya sebentar. Tetapi saat kehilangan, Thabi lah yang paling merasakan kehilangannya.

"Hi, Mas Pram! Thabi kembaliii ... " Thabi berlutut di depan sebuah nisan dengan nama lengkap Pram ada di sana. Thabi selalu ceria saat mengunjungi Pram. Karena Pram selalu menyuruh nya untuk terus ceria setiap hari nya.

Ia ingat saat itu rumah sakit sedang penuh dan ramai sampai banyak pasien yang tidak bisa mendapatkan bangsal dan akhirnya menunggu di ruang tunggu rumah sakit untuk mendapatkan itu. Sehingga Thabi sebagai dokter internship ikut membantu dokter lainnya memeriksa Pasien yang tidak terlalu gawat kondisinya di ruang tunggu. Benar-benar di ruang tunggu yang terbuka dan banyak orang lalu lalang.

Let's End This MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang