Bab 21; Bertemu Ibu

2.9K 237 9
                                    

Dulu Thabi pikir kesibukan Kale sebagai presiden mahasiswa di kampus nya adalah suatu hal yang tak bisa ia wajar kan.

Bagaimana bisa mereka berdua pacaran tapi selama hampir dua bulan tidak ada satupun hari yang bisa digunakan untuk berkencan? Benar-benar tidak ada dan memilih untuk sibuk satu sama lain. Meski dalam kurun waktu dua bulan itu, Thabi tak pernah berhenti overthinking sebab Kale hanya membalas pesannya sesingkat mungkin. Pernah sampai pesan Thabi baru di balas dikemudian hari padahal saat itu Thabi sedang benar-benar membutuhkan Kale.

Yah ... Sebagai mahasiswi kedokteran yang hampir seluruh waktu nya dihabiskan dengan berkutat mempelajari segala hal menyangkut penyakit manusia, Thabi juga ingin rasanya sesekali pergi keluar dan melupakan sebentar tentang kewajibannya sebagai mahasiswi super sibuk saat itu. Tapi Kale ... tidak ada untuknya.

Keseringan di bikin feeling lonely itulah yang menyebabkan Thabi akhirnya harus mengalah pada ego yang memintanya untuk tetap bertahan dengan Kale.

Hubungan lo ini itu udah nggak ada arahnya, Thabi. Toxic tahu nggak. Kale cuma mentingin diri dia sendiri, sedangkan lo juga butuh someone to talk for everything, kan? Dan seharusnya Kale ada buat lo diantara kesibukan-kesibukan yang dia punya. Emang dia pikir lo cuma stiker yang numpang nempel di sekitar dia tapi nggak ada artinya buat dia gitu? Putusin! Cowok nggak jelas begitu, kenapa bisa sih dia jadi Presma?! Thabi ingat betul bagaimana Daniar berapi-api ikut emosi setelah Thabi menceritakan segala kerisauannya tentang hubungannya dengan Kale.

Hubungan yang sudah nggak ada arahnya. Saat itu begitu. Saat bersama Kale. Tapi sekarang terulang lagi pada hubungan pernikahannya dengan Pras. Hubungan yang jelas sudah nggak ada arahnya.

Dan satu-satunya solusi ketika dia sudah berada di pernyataan hubungan yang sudah nggak ada arahnya adalah mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan tersebut bukan? Sama seperti ketika ia akhirnya mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungannya dengan Kale.

Apakah ia juga harus mengambil keputusan begitu pada hubungan pernikahannya dengan Pras yang sudah tidak ada arahnya ini? Dengan cara bercerai mungkin? Tapi ... akan ada banyak alasan yang akhirnya membuat Thabi tidak segera mengambil keputusan untuk bercerai dari Pras. Salah satunya adalah karena Ibu.

"Kamu itu loh nduk ... susah sekali berkunjung ke rumah Ibu sama mas mu itu. Ibu juga kangen sama mas mu itu. Dia juga anak Ibu, kalau kamu lupa." Dengan tutur katanya yang lembut, Ibu berucap sambil membawa segelas teh manis hangat.

Malam itu, setelah Thabi selesai bekerja dan sedikit mengobrol dengan Kale sebelumnya, Thabi memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya di Bogor. Hanya tinggal tersisa Ibu yang masih setia tinggal di rumah sederhana pemberian dari ayah nya dan hidup dari hasil pensiunan sang ayah dan gaji yang tak seberapa sebagai guru di daerah rumah. Sebab ia lupa bercerita kalau ayah nya sudah lama berpulang. Bahkan sebelum Thabi dan Pras menikah.

Thabi sudah sering mengajak Ibu untuk tinggal di rumahnya saja bersama Pras. Tapi Ibu berkali-kali juga menolak ajakan Thabi untuk tinggal bersamanya. Alasannya karena Ibu harus tetap bekerja dan ia tidak bisa meninggalkan rumah pemberian dari sang suami.

Jadi biarlah Ibu hidup sendiri di sini, asalkan kamu bahagia dengan kehidupan pernikahan bersama mas mu itu, Bi.

Mengingat pesan Ibu ketika ia memutuskan untuk meninggalkan Ibu meski tak rela dan tinggal di rumah Pras di Jakarta itu mampu membangkitkan perasaan emosional Thabi malam ini. Lagi-lagi emosional yang menyebabkan Thabi ingin menangis lagi sekarang.

Tapi nggak mungkin, sebab kondisinya sekarang Thabi sedang berhadapan dengan Ibu. "Pras lagi sibuk, Bu. Kemarin kantornya lagi ada masalah perizinan, jadi dia lagi bolak-balik ke Singapore buat ngurusin masalah kantornya." Lagi-lagi bohong. Lagipula Thabi nggak mungkin bilang ke Ibu kalau Pras sekarang lagi sama Sharina di Malaysia kan? Karena ia jelas tidak ingin membuat Ibu khawatir dan menduga yang tidak-tidak.

Let's End This MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang