Bab 8; Menghampiri

3.7K 291 9
                                    

"Sampaikan ucapan terima kasih saya ke ibu Thabi ya pak ... " Ucap Kyla di belakang Pras.

Mereka berjalan dari arah parkiran menuju ke gedung studio talkshow 'Not Privasi' yang akan dilaksanakan siang ini. Setelah menyempatkan diri untuk bertemu dengan Ciara, Pras kemudian menyusul Kyla yang sudah lebih dulu tiba di gedung studio talkshow 'Not Privasi' di salah satu stasiun televisi lokal tersebut.

Pras bingung, ucapan terima kasih untuk apa? Memang Thabi sudah melakukan apa untuk Kyla?

"Ucapan terima kasih untuk apa?" Tanya Pras sambil masih berjalan dan Kyla masih mengekor di belakangnya. Langkah Pras yang lebar membuat Kyla sedikit kesulitan untuk menyamakan langkahnya sehingga banyak tertinggal jauh karena posisinya Kyla sedang memakai rok span kerja pendek dan sepatu high heels yang cukup tinggi.

Kali ini Kyla yang heran, kok atasannya ini nggak tahu kalau ibu Thabi sempat memberinya satu paket sushi nigiri beberapa menit yang lalu di kantor Pras sebelum Kyla pergi ke stasiun televisi ini? Padahal pas Kyla tanya, ibu Thabi baru saja makan siang bersama dengan Pras dan kebetulan teringat dengan Kyla, jadi ibu Thabi membawakan sushi nigiri untuknya. Tapi kok pak Pras tidak tahu soal ini ya?

"Loh? Bukannya tadi pak Pras makan siang sama ibu Thabi? Tadi ibu Thabi sempat mampir ke kantor dan memberi saya satu paket sushi nigiri." Jelas Kyla pada Pras.

Pras mengernyitkan keningnya, kapan ia makan siang dengan Thabi? Siang ini ia makan siang dengan Ciara dan Sharina, bukan dengan Thabi. Lalu apa tadi katanya, Thabi sempat mampir ke kantornya dan Kyla diberi satu paket sushi nigiri oleh nya? Sushi nigiri? Makanan jepang? Tunggu ... Tadi Pras juga makan siang di resto Jepang kan ...

"Aduh! Pak Pras kalau mau berhent—" Kyla mengaduh dan sempat akan protes saat Pras menghentikan langkahnya yang akhirnya membuat Kyla menabrak punggung atasannya itu. Sampai bikin kacamata Kyla hampir jatuh bahkan.

"Sushi nigiri nya dari mana?" Tanya Pras. Kali ini berbalik berhadapan dengan Kyla.

Sambil mengusap keningnya yang tadi terbentur punggung Pras, Kyla menjawab, "Dari ibu Thabi pak ... Tadi kan saya sudah bil—"

"Nama resto nya, Ky." Potong Pras lagi.

Nama resto nya? Mana Kyla ingat sushi tersebut dari resto mana. Lagipula untuk apa diingat karena Kyla sudah sangat lapar dan langsung menghabiskan sushi nya sembari menunggu Pras sampai di stasiun televisi ini. Tapi ia bisa mengingat sedikit nama depan resto tersebut. Karena ia sempat membacanya.

"Saya kurang ingat jelas, pak. Tapi saya ingat nama depan resto sushi nya."

"Apa?"

"S ... pace? Iya! Space apa gitu pokoknya."

Space Japanese Restaurant maksudnya? Nggak mungkin. Nggak mungkin Thabi ada di sana dan melihat interaksi antara dirinya Ciara dan Sharina kan? Nggak mungkin Thabi mendengar Ciara memanggil dirinya dengan panggilan papi kan? Nggak mungkin juga Thabi melihat pelukan mereka bertiga di sana kan? Pertanyaan itu menjadi sebuah ketakutan untuk Pras sekarang. Pras mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa Thabi tidak mungkin melihat apa yang ia lakukan hari ini. Lagipula selama di sana ia tidak menangkap satupun bayangan yang menunjukkan kalau Thabi juga sedang ada di sana, jadi Pras berharap semua pikiran tentang kejadian hari ini tidak akan terlihat oleh Thabi.

"Kenapa pak? Baru ingat kalau bapak tadi memang makan siang sama ibu Thabi?" Pertanyaan Kyla membuyarkan lamunan Pras sepersekian detik.

Pras mengangguk, "Iya, baru ingat. Akhir-akhir ini nggak tahu kenapa saya jadi sering sekali lupa. Ayo. Oh iya! Setelah agenda talkshow selesai, bisa tunda dulu untuk meeting online bersama tim perencanaan pembangunan perusahaan cabang Singapore nya, Ky? Ada sesuatu lain yang harus saya kerjakan." Tentu saja, Pras berbohong. Sekali lagi, ia tidak yakin apakah Thabi benar-benar pergi ke Space Japanese Restaurant atau tidak. Karena ia tidak bertemu dengan perempuan itu di sana.

Let's End This MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang