Selingkuh?

84 51 13
                                    

"Akira, kok, belum pulang juga, ya, Kak?"

Rere menatap jam dinding yang telah menunjukkan angka sebelas. Saat ini, ia sedang menemani Alexia menonton sebuah film di ruang keluarga milik keluarga Abraham.

"Gue juga gak tau, Re. Tapi, kayaknya sebentar lagi dia pulang, deh."

Alexia mengalihkan pandangan ke arah jendela, menaikkan selimut yang menutupi tubuhnya dan Rere. Ia menggigit bibir bawah, seraya mengetuk-ngetuk sandaran tangan sofa menggunakan jari, merasa cemas dengan keadaan Akira saat ini.

"Kak, lu gak papa?" tanya Rere, menepuk pelan pundak kanan Alexia.

Alexia menghentikan ketukannya dan menoleh ke arah Rere. "Gue gak papa, kok, Re. Emang kenapa?"

"Lu kelihatan cemas banget," jawab Rere, menaruh handphone miliknya yang sedang menampilkan kolom chat dengan Akira di atas pangkuan.

Alexia menaikan alis kanannya. "Masa, sih, gue keliatan cemas? Bukannya lu, ya, malah yang cemas?"

"Kok, gue?"

"Itu, liat berapa chat yang udah lu kirim ke Akira," jawab Alexia, menunjuk handphone milik Rere dengan dagunya.

Rere mengikuti arah tunjuk Alexia, tersenyum simpul saat kebohongannya diketahui oleh sang kakak. "Kak, Akira di sekolah gimana?"

Alexia mengerutkan kening bingung. "Gimana apanya?"

Rere mengetuk-ngetuk pelan layar handphone. "Ya, gimana, kayak dia di sekolah ngapain, lagi ada cewek yang dideketin, kah? Atau semacamnya gitu."

"Cewek yang dideketin, ya? Kayaknya gak ada, deh, Re. Akira, kan, ...," Alexia sontak menjeda ucapannya, menyadari bahwa ia hampir saja membocorkan rahasia milik sang adik.

"Akira, kan, apa, Kak?" tanya Rere penasaran.

"Akira, kan, sibuk sama kegiatan-kegiatannya. Jadi, gak mungkin dia lagi deket sama cewek." Alexia menegakkan badan, mengambil gelas berisi susu cokelat panas miliknya dari atas meja.

"Gitu, ya, syukurlah," gumam Rere.

"Kenapa emang, Re?" Alexia Meniup, lalu meminum susu cokelat panas.

Rere mematikan handphone, mengikuti Alexia meminum susu cokelat panas miliknya. "Gak papa, kok, Kak."

Alexia dan Rere masih terus mengobrol tentang Akira. Saking asyiknya mengobrol, mereka berdua sampai tidak menyadari kedatangan nenek yang baru saja turun dari tangga lantai dua.

"Loh, Cia sama Rere. Kok, kalian berdua belum tidur?" tanya Nenek, saat melihat Alexia dan Rere masih asyik mengobrol di ruang keluarga.

Mendengar suara nenek, membuat Alexia dan Rere sontak menoleh ke belakang, lalu tersenyum simpul.

"Nanti dulu, Nek. Rere sama Kak Cia masih nungguin Akira pulang?" jawab Rere.

"Ngapain ditungguin, Sayang? Akira malam ini gak pulang, dia tadi bilang ke Nenek mau nginep di rumah temennya," jelas Nenek, seraya menatap kedua gadis di depannya itu secara bergantian.

"Nginep di rumah temen? Di rumah siapa, Nek?" Alexia mengerutkan kening, penasaran dengan teman yang dimaksud oleh nenek.

Nenek menggelengkan kepala. "Nenek gak tau di rumah siapa, cuma tadi sore Akira nelpon nenek, dan bilang mau nginep di rumah temen. Nenek kira kalian udah tau soal ini."

"Rere sama Kak Cia belum tau, Nek. Makanya, sekarang kita lagi nungguin Akira pulang."

"Udah, kalian sekarang tidur aja, besok kalian sekolah, loh, nanti ngantuk lagi waktu belajar," kata Nenek, melangkahkan kaki menuju dapur.

Rivalry Or RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang