my forced husband (END)

ketenangan

BRAKK

"mana yang disentuh sama bajingan itu Lin?", Ucap Rozan marah, setelah sampai rumah Rozan langsung masuk ke kamarnya dengan amarah yang memuncak

"MANA AJA YANG UDAH DISENTUH SAMA BAJINGAN ITU??JAWAB!!", marah Rozan melihat Alina hanya menangis tak menjawab pertanyaannya

"aku bisa jelasin bang hiks aku bisa jelasin", ucap Alina

"BILANG SAMA AKU KALO ITU BOHONG!!BILANG LIN! BILANG!", Rozan semakin mendekat ke arah Alina

"bang maafin aku maaf hiks", alinahanya bisa menangis dan meminta maaf

"jadi bener video yang aku liat lin?kenapa ga bilang kalo kamu pernah di sentuh sama dia?hiks KENAPA GA BILANG ALINAA??", Rozan sudah tidak tau lagi harus bagaimana menanggapi ini semua

"maaf bang aku bakal ceritain sama kamu hiks secara lengkap maafin akuu hiks", ucap Alina dengan tangisnya

"aku udah gatau lagi harus gimana Lin, aku mau pertahanin kamu tapi aku gatau lagi gimana caranya hiks aku ga ngerti lagi lin sekarang semua ada ditangan kamu, aku akan coba ikhlas buat semuanya hiks", ucap Rozan lirih dengan tangis yang sudah tidak bisa dibendungnya.

"bang aku jelasin semuanya ya kamu denger aku hiks please", mohon Alina

"okey aku bakal dengerin penjelasan kamu tapi ga hari ini, aku mau tenangin diri aku dulu kamu jaga diri jangan lupa makan nanti sakit kasian kalo karena pikiran kamu cuby jadi kena efeknya aku pamit", ucap Rozan kemudian pergi

Alina hanya bisa diam dia merasa bodoh karena sudah terbawa hawa nafsu nya. Kali ini ia sudah tidak punya muka untuk berbicara dengan keluarga Rozan.

bunda💖

Bun
tolong jagain Alina ya
Rozan mau tenangin diri Rozan dulu
tolong tetap sayangi Alina, Rozan yakin dia dijebak sama Dimas

iya bang
bunda selalu sayang sama Alina kamu tenang aja
bunda emang kecewa tapi bunda yakin ini semua ujian buat kalian menuju kebahagiaan
kamu tenangin diri kamu sampai bener-bener tenang ya
take your time bang

makasi bunda
mungkin kali ini agak lama ya Bun
Bimbing Alina ya bun

Rozan sudah berada di apartemennya sekarang. Tangis Rozan tak bisa dibendung lagi, ia menangis sejadi-jadinya. Pikirannya kalut dengan kejadian ini. Tak pernah terbayangkan bentuk pengkhianatan seperti apa yang akan dibalas kan kepada Rozan, Rozan sudah menyiapkan rasa sakit ini tapi kenyataannya lebih sakit dari yang ada dipikirannya.

"HAH ANJIIING", teriak rozan frustasi

Mendengar suara adzan yang berkumandang membuat Rozan bangkit dari tidurnya dan mengambil air wudhu. Rozan melaksanakan sholat Maghrib lalu melanjutkan dengan dzikir dan berdoa dengan khusyuk.

"ya Allah maaf kalau hamba sudah merusak kebahagiaan istri hamba, hamba sudah berusaha memberi kebahagiaan lain ya Allah tapi kenapa jadi seperti ini hiks hmb percaya kalo ini semua adalah takdir engkau ya Allah, semoga dengan kejadian ini bisa membawa kami kepada kabahagiaan aamiin", doa Rozan dengan tulus, setalah menyelesaikan sholatnya Rozan memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya yang ditinggalkan tadi.

Alina yang sedari tadi menangis pun memilih untuk melaksanakan sholat Maghrib dan berdoa untuk meminta ampunan kepada yang kuasa.

"ya Allah hamba minta maaf hamba memang sangat berdosa hukum hamba dengan apapun kecuali kehilangan hiks tolong ya Allah hamba mohon ampunan mu terimalah taubat hamba ya Allah hiks"