"Re Rea", ucap Alina lirih
"eh hai Al, kamu apa kabar?", Tanya Rea
" Aku baik re, kamu juga baik?", Tanya Alina
"baik, baik sekali", jawab Rea
"kamu baru balik dari luar negri?", Tanya Alina
"iya trus aku kan belum punya tempat tinggal ya di indo jadi aku ke panti masih sama kan ya pemiliknya?", ucap Rea
"u udah beda re, aku aja ga kenal", jawab Alina
"oala gitu padahal aku pengen numpang disini, tapi yaudah deh aku pergi aja", ucap Rea
"kamu ngapain kesini Al?", Tanya Rea
"aku nemenin bunda mertua aku bagi makanan disini", jawab Alina
"oh ibunya Dimas disini?", Tanya Rea
"bukan aku udah cerai sama Dimas", ucap Alina
"Hah?sedih banget padahal kalian cocok banget lho pantes kok kamu naik mobil pasti karena Dimas ga punya duit ya makanya kamu cerai sama dia?", ucap Rea. Alina hanya diam tak menanggapi.
"aku mau nomer kamu boleh Al?", Tanya Rea menyodorkan ponselnya
"boleh", jawab Alina menerima ponsel tersebut dan memasukkan nomornya.
"aku duluan ya re", pamit Alina
"iya hati-hati yaa", ucap Rea dengan senyum yang merekah
"siapa Lin?", Tanya bunda Aliya
"temen lama Alin Bun", ucap Alina
"oala, jalan ya pak", ucap bunda Aliya menyuruh pak Jaka untuk melajukan mobilnya.
Alina terkejut melihat Rea yang pulang ke Indonesia. Terakhir mereka bertemu adalah saat pernikahannya dengan Dimas dan saat itu ia datang untuk menanyakan hal yang tidak ada hubungannya dengan Alina.
Kini pikiran Alina dipenuhi dengan pertanyaan apa yang di lakukan Rea di Indonesia?untuk apa dia kembali ke Indonesia?padahal harapan nya Alina tak pernah kembali bertemu dengan Rea.
Dulu saat ditanya Rozan tentang siapa teman yang membersamai ya membangun bisnis di dalam otaknya hanya terbesit nama Rea dalam kegugupan Alina pun menyebutkan nama Rea. Namun sungguh sebenarnya Alina tak mau sekalipun bertemu lagi dengan Rea.
Kenangan masa lalu nya benar-benar ingin ia tutup rapat-rapat tanpa mengingatnya lagi. Alina berharap hari-hari nya setelah ini tak ada lagi masalah yang berat menghadangnya. Alina benar-benar bersyukur memiliki keluarga yang harmonis seperti sekarang ini. Ibu mertua yang diinginkan semua wanita ada pada bunda Aliya. Setelah ini Alina berjanji pada dirinya sendiri akan fokus pada keluarganya tanpa menghiraukan orang lain di hidupnya.
****
Rozan yang sudah berhari-hari berada di padepokan milik ustad Yahya akan pamit untuk pulang hari ini. Menenangkan diri dengan mendekatkan diri kepada sang pencipta memang paling baik. Perasaan Rozan kini sudah jauh lebih tenang, rasa rindu nya ada Alina sudah tak bisa ia bendung lagi maka dari itu hari ini dia memutuskan untuk pulang.
"ustad saya pamit ya", ucap Rozan kepada ustad Yahya
"iya ro, saya pamit ya ke bunda kamu beliau lama sekali ga kesini", ucap ustad Yahya
"iya nanti saya sampaikan ustad", ucap Rozan
"pasti kamu sudah rindu ya sama istri kamu makanya pengen cepet pulang", ucap ustad Yahya. Rozan hanya bisa tersenyum malu
![](https://img.wattpad.com/cover/366032782-288-k624400.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
my forced husband (END)
FanficAlina Salma terpaksa bercerai dengan suaminya yang terbaring lemah dirumah sakit. Demi bisa membayar pengobatan suaminya ia berhutang kepada salah satu teman lama nya yaitu Rozan Paulian yang ternyata sudah menyukainya sejak lama. Rozan mengajukan p...