Setelah pembicaraannya dengan bunda Aliya, Alina bingung dengan keadaannya sekarang.
Pikirannya berkecamuk perkataan bunda Aliya benar-benar mengganggu otaknya. Perasaan benci yang teramat sangat menjadi sedikit memudar setelah Alina mengingat perlakuan Rozan selama ini.
Memang tidak bisa dipungkiri perhatian yang diberikan Rozan lebih besar daripada perhatian Dimas.
Hal-hal kecil yang selalu dilakukan Rozan tidak pernah Dimas lakukan. Memikirkan kenyamanan Alina saja Dimas tidak sempat, Dimas selalu hanya memikirkan perasaan kdua orang tuanya.
Dulu saat kepindahannya ke kontrakan, ibu Dimas selalu berkata pada Alina untuk mengingatkan Dimas kalau jangan lupa mengirimkan uang bulanan kepada nya.
Bahkan saat Alina meminta uang tabungan mereka untuk berlibur saja Dimas tidak mengizinkan.
"mas kita liburan yuk", ucap Alina kepada Dimas yang sedang duduk di sofa
"gausah lah liburan gitu Al, uang nya ga akan cukup", ucap Dimas
"kan ada tabungan aku mas, kita bisa pake itu buat liburan", ucap Alina
"trus nanti kalo aku tiba-tiba drop gimana?mau pake uang apa Al?", Tanya Dimas
"yauda deh gapapa gausah liburan tapi kita quality time gitu dong mas dinner kek atau apa", ucap Alina
"kan setiap hari juga kita makan berdua Al, kita quality time di rumah aja ya", ucap Dimas
Alina hanya bisa pasrah dan mengiyakan ucapan Dimas.
Sangat berbeda bukan dengan Rozan, bahkan Rozan juga memikirkan rasa bosan Alina. Namun cinta tetap cinta, perasaannya pada Dimas masih tetap sama dan belum bisa berkurang.
Memang rasa bencinya pada Rozan berkurang namun tidak dengan perasaan nya kepada Dimas.
Pagi ini Rozan sekeluarga sudah berkumpul untuk sarapan. Bunda Aliya dan Alina tidak ada kecanggungan sedikitpun karena bunda Aliya meminta Alina untuk tetap seperti biasanya.
"Lin ini udah bunda bikinin susu nya ya", ucap bunda Aliya
"makasi bundaa", jawab Alina
"ih bunda padahal Rozan baru aja mau bikinin", ucap Rozan
"bunda mau cuby selalu minum susu buatan bunda, jadi kamu gausah sok-sok an mau bikinin susu calon cucu bunda", ucap bunda Alina
"bang mending bikinin susu Naya aja deh soalnya Naya jadi pengen susu juga", ucap Naya
"yeeu itu mah mau kamu", jawab Rozan
"udah sekarang makan jangan banyak ngomong, Alin makan yang banyak ya kamu masih suka mual?", Tanya bunda Aliya
"masih Bun, baru aja Alin selesai muntah-muntah ya kan sayang", bukan Alina yang menjawab tapi Rozan
"heh bunda tanya sama Alina ya bang bukan sama kamu", ucap bunda Aliya
"udah ga sering kok bun mualnya, minggu depan alin cek kandungan bunda ikut ya", ucap Alina
"boleh nanti ditemenin sama bunda", ucap bunda Aliya
"bang kamu tuh ajak lah istri kamu refreshing, quality time berdua gitu jangan kerja Mulu", ucap bunda Aliya kepada Rozan
"kamu mau liburan sayang?", Tanya Rozan kepada Alina
"ya kamu kalo tanya gitu Alina ga akan jawab iya, inisiatif dong bang", ucap bunda Aliya
"yaudah nanti pulang kerja kita berangkat liburan ya sayang", ucap rozan
KAMU SEDANG MEMBACA
my forced husband (END)
FanfictionAlina Salma terpaksa bercerai dengan suaminya yang terbaring lemah dirumah sakit. Demi bisa membayar pengobatan suaminya ia berhutang kepada salah satu teman lama nya yaitu Rozan Paulian yang ternyata sudah menyukainya sejak lama. Rozan mengajukan p...