Suara Dimas, Rea dan antek-anteknya masih memenuhi ruang tamu kediaman Rozan. Rencana mereka sudah di ketahui oleh Rozan dan semuanya. Rozan dan temen-teman nya pun juga sudah memiliki rencana untuk mempermainkan rencana Dimas dan Rea.
malam ini adalah waktu yang sudah direncanakan oleh Dimas dan Rea, mereka sudah dalam perjalanan menuju Jakarta untuk melakukan rencana jahat mereka.
Saat hendak memasuki kawasan Jakarta ada banyak polisi yang berjaga sepertinya ada tilang hari ini.
"nyusahin banget sih polisi, heh Andra puter balik kita buron jadi jangan sampe ketemu polisi", ucap Rea
"siap bos", ucap Andre
Namun terlambat, banyak mobil yang sudah berjejer di belakang mereka sehingga tak bisa memutar balik.
"gimana kalo kita ketahuan re?", tanya Dimas panik
"tenang kita pikir gimana caranya biar ga ketahuan", ucap Rea
"gimana bos saya gamau di tangkep lagi, Anto mah enak belum ketangkep", ucap Andre ikut panik
"iya re, kita ga jadi lah jalanin misi kita kalo ketangkep", ucap Dimas
"STOP kalian jangan panik ANJING, TENANG BISA GA!!", ucap Rea
"Anto lo ambil plastik masker yang ada di dasbor", ucap Rea
"iya bos", ucap Anto
Anto membagi masker kepada mereka dan segera memakai.
"ngapain di mobil pake masker goblok", ucap Dimas
"terus diapain bos?", tanya Anto
"udah si yang penting muka kita ketutup", ucap Rea
"adek lo udah siapin tempat buat kita?", lanjut Rea
"dari kemarin dia gabisa di hubungin re gue juga ga ngerti, apa dia bunuh diri ya", ucap Dimas
"haaah bikin susah aja", ucap Rea kesal
Dimas terlihat panik karena adiknya tak ada kabar dari kemarin.
"terus kita mau kemana? itu alat sadap nya masih bisa kan?lokasi adek lo dimana kita kesana", ucap Rea
"lokasi nya di rumah tapi tetangga gue juga pasti tau kalo gue ini napi yang kabur jadi ga mungkin lah kita kesana", ucap Dimas
"ck kita ke markas yang kemarin itu bentar lagi giliran kita siap-siap", ucap Rea
Andre segera membuka jendela mobil dan memperlihatkan wajahnya yang bermasker.
"permisi pak boleh diperlihatkan surat-suratnya", ucap Polisi
"ini pak", ucap Andre memberikan surat-surat nya bersama dengan uang 200k
"ini apa pak?", tanya Polisi
"kayak biasa pak apa mau tambah?", tanya Andre
"asal saya samakan wajah anda dengan ktp ini?", jawab polisi bernegosiasi
"boleh deh pak", ucap Andre
"beda pak tapi bantu saya ya buru-buru nih", ucap Andre
"yasudah ini tambah 300 biar genep", ucap polisi tersebut
"kasih aja ndre biar cepet", ucap Rea
"ini pak", ucap Andre memberi uang 3 lembar 100k
"silahkan jalan", ucap polisi tersebut kemudian memberi jempol kepada polisi lain
Perjalanan tersebut terasa lama karena entah mengapa mereka merasa gelisah, sesampainya di markas mereka segera menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan rencana mereka nanti malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
my forced husband (END)
FanfictionAlina Salma terpaksa bercerai dengan suaminya yang terbaring lemah dirumah sakit. Demi bisa membayar pengobatan suaminya ia berhutang kepada salah satu teman lama nya yaitu Rozan Paulian yang ternyata sudah menyukainya sejak lama. Rozan mengajukan p...