pertama

10.2K 320 5
                                    

Setelah selesai dengan serangkaian acara pernikahannya kini Rozan dan Alina sudah berada di kamar hotel yang telah di booking.

Rozan sudah lebih dulu membersihkan dirinya dan menunggu Alina keluar dari kamar mandi.

Rozan kini sedang merebahkan dirinya di kasur king size yang nyaman. Alina sangat lama sekali di dalam kamar mandi.

Gelisah adalah satu kata yang menggambarkan perasaan Alina. Ia sangat takut jika keluar kamar ia langsung dihadapkan dengan Rozan. Alina tidak siap dengan itu semua.

Setelah merenungkan beberapa menit Alina pun keluar dari kamar mandi dan langsung menuju meja rias untuk memakai beberapa skincare.

"kok kamu lama banget si dikamar mandi nya sayang", ucap Rozan yang kini sudah berada dibelakang Alina dan kepalanya bertengger di pundaknya.

"kita mulai malam indah kita ya, lebih cepat lebih baik sayang", ucap Rozan kemudian menyibakkan semua rambut Alina ke sebelah kiri dan mulai melumat leher Alina.

Alina tidak menolak karena ia tau hal ini pasti terjadi. Sampai kapanpun ia menolaknya hal ini tetap akan terjadi.

"leher kamu wangi banget aku suka", ucap Rozan

Setelah puas dengan leher Alina, Rozan pun mulai meremas buah dada Alina. Kini ketegangan yang terlihat pada wajah Alina di depan cermin.

"kita ke tempat tidur ya biar lebih nyaman", ucap Rozan kemudian mengangkat tubuh Alina.

Rozan langsung menindih tubuh Alina dan mulai mencium bibir ranum Alina. Merasa tak dapat izin masuk ke rongga mulut Rozan memutuskan untuk menggigit kecil bibir Alina.

"akhkh", keluh Alina

Merasa mulut Alina sudah terbuka Rozan langsung memasukkan lidah nya untuk mengabsen rongga mulut Alina.

Tangan Rozan tidak tinggal diam ia terus meremas kedua payudara Alina. Setelah puas dengan bibir Alina, Rozan langsung membuka baju Alina dan melepas kaitan bra yang menutupi payudara indah itu.

Dengan tidak sabaran Rozan langsung memasukkan payudara Alina ke dalam mulutnya.

"Ahhh", desah Alina setelah sekuat tenaga menahan suara laknat itu. Alina tidak mau terlihat menikmati permainan ini namun ia tidak munafik bahwa ini sangat nikmat.

Setelah melahap habis payudara Alina, Rozan menciumi seluruh tubuh Alina yang kini sudah tak memakai apapun.

Saat sampai pada inti Alina, Rozan merasa gemas dengan milik Alina yang indah. Ia langsung menjilati setiap titik yang ada pada inti Alina.

"Ahhh ro geliiih jangan dijilatthh", ucap Alina yang tidak kuat dengan serangan Rozan

"ini indah sayang aku suka", ucap Rozan kemudian lanjut memainkan inti Alina

"Ahh ahh Rozan awas aku mau pipish ahh aku ga kuat ahhhhhh", desah Alina yang merasakan orgasme pertama nya bersama Rozan.

Rozan tersenyum senang bisa membuat wanita pujaannya mendesah kan namanya. Ia pun langsung melepaskan seluruh pakaiannya dan memperlihatkan tubuh atletisnya disertai miliknya yang sudah tegang.

"aku bakal kasih kamu kenikmatan yang lebih dari mantan suami kamu Lin", ucap Rozan yang sudah memposisikan miliknya di depan milik Alina.

"Ahh pelan pelan ro", ucap Alina

"pasti udah lama ya punya mu ga di pake sama mantan suamimu, pasti ini sempit jadi aku bakal pelan-pelan", ucap Rozan

"Ahh sakit ro pelan pelan ahhh sakiit", desah Alina menahan rasa sakit pada intinya

my forced husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang