fana

5K 350 35
                                    

Kini kandungan Alina sudah berusia 9 bulan, kehidupannya bersama Rozan berjalan dengan lancar tanpa adanya pengganggu.

Sebentar lagi waktu bertemu cuby sudah dekat membuat Rozan ataupun bunda Aliya sangat protektif. Tak jarang perut Alina terasa sakit karena kontraksi palsu.

"kenapa sayang sakit lagi?", Tanya Rozan kepada Alina yang duduk di ruang tamu

"engga bang orang aku diem aja lho kamu nih khawatir banget deh", ucap Alina

"ya kan aku takut lho sayang kamu nih ", ucap Rozan

"tenang ya bang jangan panik inget kata dokter Mayra", ucap Alina

"iya sayang aku inget cuma aku khawatir kalo liat kamu kesakitan", ucap Rozan

"iya bang gapapa", ucap Alina

"mas Rozan didepan ada laki-laki yang ngamuk ngamuk katanya pengen ketemu sama mas Rozan", ucap pak Jaka yang datang dari luar dan terlihat panik.

"pak Jaka kenal orang nya?", Tanya Rozan

"engga mas makanya saya bingung harus gimana", ucap pak Jaka

"yaudah saya keluar", ucap Rozan kemudian beranjak dan diikuti Alina

"kenapa bi, kok kaya rame gitu didepan?", Tanya bunda Aliya yang baru keluar dari dapur

"saya ga tau Bu tapi tadi saya dengar ada yang ngamuk gitu", jawab bi Narti

"siapa ya bi kok saya takut, saya keluar deh", ucap bunda Aliya kemudian keluar untuk melihat karamaian yang ada di luar rumahnya.

"selamat siang pak Rozan, kedatangan saya kesini ingin memberi tau sebuah kebenaran tentang istri tercinta anda ini", ucap Dimas lelaki yang mengamuk di depan rumah Rozan.

"kamu ini apa-apaan si saya gamau denger apapun dari kamu, kamu kan sudah dipecat dari bengkel saya mau apalagi?mau minta kerjaan lagi?ga ada yang mau menerima pekerja korupsi seperti kamu, masih untung saya ga suruh ganti rugi, sekarang kamu pergi dari rumah saya dan jangan pernah menunjukan wajah kamu didepan keluarga saya!!", Ucap Rozan emosi

"saya mau memberi kan sebuah berita besar tentang kelakuan istri anda dan menantu anda", ucap Dimas sambil menunjuk Rozan dan bunda Aliya

"kamu mau ngomong apa si dim, kita tuh udah selesai kamu mau apalagi?", Ucap Alina geram

"hahaha Al Al kamu udah bahagia ya sama kehidupan kamu yang sekarang sampai kamu lupa kalo kamu pernah mengkhianati mereka", ucap Dimas

"kamu ngomong apasi dim, gausa ngomong yang engga engga ya", ucap Alina takut

"pak Rozan yang terhormat istri yang anda cintai ini pernah merencanakan sesuatu dengan saya untuk menjatuhkan kehidupan anda dan keluarga anda", ucap Dimas

"kamu ngomong apasi dim, engga bang jangan dengerin omongan dia, orang ga jelas", ucap Alina panik

"Alina Alina takut ya?bisnis yang Alina bangun itu semua bohong, uang yang anda kasih untuk Alina membangun bisnis itu semua dia tabung untuk kehidupan kamu berdua nanti setelah Alina melahirkan"

"dan saya juga disuruh Alina untuk korupsi di bengkel biar uang kita bisa banyak dan bisa memenuhi kehidupan kita kedepannya, iyakan Al?", Ucap Dimas

"engga bang dia bohong aku bisa jelasin yang sebenernya", ucap Alina panik

"saya punya buktinya pak omongan saya itu benar karena saya punya bukti", ucap Dimas

Dimas pun menunjukan chatnya bersama Alina yang sudah dimanipulasi olehnya.

"ini chat saya bersama Alina, dia ini memang tidak tau terima kasih sudah dikasih kebaikan tapi malah mau menjatuhkan", ucap Dimas menyeringai

"engga bang itu bohong, dia manipulatif aku bisa jelasin semuanya, Bun Alin dijebak sama dia tolong percaya sama aku bang Bun tolong percaya sama Alin hiks", ucap Alina menangis

my forced husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang