Sore menjelang malam menemani kegelisahan Alina yang sedari tadi menunggu kabar sang suami. Setelah mengetahui kabar bahwa Dimas dan Rea hilang Rozan langsung pamit pergi untuk menuju kepolisian.
"duduk Lin nih si Ais matanya sampe ngikutin kamu ke kanan kiri kanan kiri"
"Alin khawatir Bun"
"iya bunda tau tapi kamu tenang yaa"
"kok bisa ya Bun mereka kabur padahal seharusnya penjagaan polisi itu ketat"
"mungkin polisi nya lagi lengah"
"tapi kan seharusnya ga gitu Bun"
"iyaa tapi kita kan gatau kejadian waktu mereka kabur gimana"
"alin takut Bun kalo mereka bakal ngelakuin hal-hal yang lebih membahayakan lagi"
"kita berdoa aja ya semoga kita semua selalu selamat dan dalam lindungan Allah"
"aamiin semoga ya Bun"
"tadi katanya mau suapin Ais kamu bikinin gih makanannya bunda sama Ais tunggu sini"
"oh iya Alin sampe lupa yauda Alin bikin makanannya Ais dulu ya Bun"
Bunda Aliya mengangguk dan Alina segera menuju dapur untuk membuat makanan Ais.
****
Rozan dan Pras sedang menunggu kabar dari kantor polisi yang sedang mengintai tempat terakhir keberadaan Dimas dan Rea.
Baru saja terdeteksi kartu kredit Dimas digunakan di salah satu minimarket dekat tempat mereka menghilang.
"gimana pak kabar dari lapangan?", Tanya Rozan
"terakhir kali mereka mengabarkan bahwa belum menemukan rekam jejak lain pak mungkin pencarian masih dijalankan sehingga belum ada kabar lagi", jawab polisi
"yasudah kalau begitu saya pamit pak nanti sekiranya ada kabar tolong langsung hubungi kami", ucap Rozan
"baik pak", jawab polisi
Rozan dan Pras memutuskan untuk kembali ke rumah sebab mereka takut akan terjadi hal-hal yang tidak-tidak dirumah jika mereka terlalu lama pergi.
"abaaang", ucap Alina yang berlari dan memeluk Rozan
"e eh pelan-pelan sayang, kok nangis?", ucap Rozan
"aku khawatir banget sama kamu", ucap Alina
"ini aku udah sampe rumah dalam keadaan sehat wal afiat kan jadi jangan nangis lagi ya", ucap Rozan
"dari tadi itu bang gabisa diem mondar-mandir mulu", ucap bunda Aliya
"udah ih jangan nangis lagi malu tuh diliatin Ais", ucap Rozan
"aaaaa kan aku khawatir sama kamuu", rengek Alina
"udah kalian masuk kamar gih ini Ais kayanya udah ngantuk banget", ucap bunda Aliya
Alina segera melepas pelukannya dan pergi untuk mengambil Ais yang berada di gendongan bunda Aliya. Setelah itu mereka masuk ke kamar masing-masing untuk mengistirahatkan diri.
"bang", panggil Alina yang sedang menyusui Ais
"kenapa sayang?", balas Rozan yang baru saja membersihkan dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
my forced husband (END)
ФанфикAlina Salma terpaksa bercerai dengan suaminya yang terbaring lemah dirumah sakit. Demi bisa membayar pengobatan suaminya ia berhutang kepada salah satu teman lama nya yaitu Rozan Paulian yang ternyata sudah menyukainya sejak lama. Rozan mengajukan p...