18. Loving him was red

1.9K 68 6
                                        

Hari ini Arisha berjanji akan pulang. Berkat usaha keras Radja.

Dan saat ini mereka berempat, Arisha bersama ayah ibu dan juga Radja tengah menikmati sarapan bersama. Pertama kali nya Radja sarapan bersama dengan mertua nya, dia senang.

Hingga tiba-tiba ibu mertua nya berceletuk.

"Oh ya, tadi kenapa ibu dengar Arisha menangis ya? Kenapa kamu?" Tanya ibu Arisha, Risma. Dan diangguki oleh suami nya.

Arisha langsung menelan makanan nya.

"Ya mas Radja lah! Masa gamau aku mandiin. Kan aku lagi ngidam." Secara reflek Radja langsung tersedak makanan nya dan mengundang tatapan khawatir dari istri dan juga mertua nya.

"Radja kamu nggakpapa?" Tanya ayah mertua nya, Haris. Radja menggeleng dan tersenyum.

Rasanya malu sekali. Kenapa Arisha mengatakan itu.

"Arisha, jangan begitu dong. Kasihan Radja."

"Ya tapikan salah mas Radja. Lagian kemarin udah janji mau aku mandiin kok, sekarang aku tagih malah gamau." Arisha mendengus lucu. Membuat Radja gemas melihatnya.

"Pokoknya gamau tau, nanti dirumah mas Radja aku mandiin. Titik!"


••

Disini lah Arisha dan Radja berada sekarang. Dikamar mandi kamar mereka. Radja yang sudah berendam di bath up dan Arisha yang kini tengah mencuci rambut Radja.

"Mas Radja rambutnya kok bisa lembut kaya bayi. Emang nya mas Radja apain?"

"Saya tidak tahu. Saya kira rambut saya kaku, seperti sapu."

"Ihh, kok kayak sapu. Ini tuh lembut bangett, kayak rambutnya bayi." Radja terkekeh tanpa suara.

"Mas Radja kok bisa sih, lucu gini hihi. Gemes aku nya." Bukan nya lanjut mencuci rambut Radja, Arisha malah menguyel-uyel pipi Radja dengan gemas.

"Nanti pokoknya kalau anak ini lahir harus mirip sama mas plek ketiplek."

"Tidak bisa begitu. Kamu ibu nya, kamu yang mengandung dan melahirkan nya."

"Jadi dia ada juga harus mirip kamu. Kamu yang lebih berhak."

"Ya tapikan ini anaknya mas Radja juga. Gamau tau ah, pokoknya harus mirip hehe. Kalo mas Radja kerja kan aku ada fotocopy-an mas sama aku." Arisha tersenyum senang.

"Iya, terserah kamu saja."

Arisha akhir nya selesai mencuci rambut Radja dan membilasnya. Memandikan Radja seperti ucapan nya tadi pagi dan juga mendandani Radja.

Radja seperti anak kecil sekarang, yang harus menuruti semua perkataan ibunya.

••

"Mas, sekali-kali jalan-jalan kemana gitu kek. Aku bosen mas, dirumah terus."

"Mau kemana memang?"

"Ke pantai gitu? Atau ke puncak?" Radja langsung beranjak dari tempat duduknya di sebelah Arisha.

Arisha tersentak kaget.

Radja meninggalkan nya begitu saja.

Arisha seketika merasa sesak. Apa Radja marah karena Arisha mengatakan itu? Yang membuat Arisha tidak paham adalah, Radja yang pergi begitu saja. Seakan-akan permintaan Arisha bukanlah sesuatu yang harus dikabulkan nya.

Padahal Arisha sedang hamil. Apa kalimat Radja semalam hanyalah sebuah bujukan belaka agar Arisha pulang dan Radja tidak terlihat salah dimata banyak orang.

My P̶̶e̶̶r̶̶f̶̶e̶̶c̶̶t Mute HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang