23. Please, blame me

756 33 2
                                    

Double up hehe :)

Maaf untuk typo

Agak nggak nyambung mungkin

Happy reading!!!!!





















"Mas Radja kalau memang sudah tidak ada perasaan dengan ku lagi, mas Radja bisa menceraikan aku!"

"Aku capek mas!"

"Mas Radja nggak pernah bisa jadi apa yang aku mau! Mas Radja terlalu memaksa aku untuk selalu memahami keadaan mas Radja!"

"Setelah kita bercerai aku tetap bolehin kok mas Radja buat ketemu anak ini. Aku nggak akan melarang."

"Tapi itu mas, sebaiknya mas Radja cepat menceraikan aku!"

"Tidak bisa Arisha. Saya tidak akan menceraikan kamu sampai kapan pun!"

"Kenapa mas? Mas Radja bisa menikah dengan mantan sekretaris mas itu! Dia bisa mengerti mas Radja jauh daripada aku! Aku nggak berguna mas!" Radja menggeleng.

"Mas Radja nggak percaya sama aku! Mas Radja udah hianatin kepercayaan aku!" Arisha menangis dengan pilu.

"Aku bakalan pergi kok mas supaya mas Radja nggak dengar tangisan aku lagi, nggak dengar maki-makian aku lagi, nggak bakalan aku susahin lagi, mas nanti bisa kerja sesuka hati mas tanpa ada yang melarang, tidak ada yang memarahi mas Radja karena pulang terlalu larut. mas Radja bisa bebas sesuka hati mas." Radja menggeleng.

"Kenapa mas? Kenapa tidak mau? Inikan keinginan mas Radja?" Radja tetap menggeleng.

Sambari memegang bahu nya yang terluka Radja beranjak untuk mengambil sesuatu didalam lemari.

Radja menyerahkan nya kepada Arisha dan meminta nya untuk membuka nya.

Arisha dibuat terheran. Berkas itu adalah berkas yang beberapa waktu lalu sempat dilarang oleh Radja, dengan dalih itu adalah dokumen penting perusahaan.

Tidak mau tebak menebak lagi Arisha membuka nya. Arisha membaca nya dengan teliti.

"Ini nggak mungkin kan mas?"

••

"Kenapa mas nggak pernah kasih tau aku? Seenggak percayanya itu ya, mas Radja sama aku?" Radja menggeleng.

"Gagal hati dan paru-paru saya rusak."

"Itu sudah lama Arisha. Dua tahun setelah saya dinyatakan tidak bisa bicara."

"Kenapa bisa begitu sih mas?!"

"Karena saya dulu perokok dan pecandu minuman beralkohol." Radja beranjak lagi dan mengeluarkan sebuah buku dari dalam lemari nya.

Radja memberikannya kepada Arisha.

"Bukalah"

Arisha membuka satu demi persatu halaman dan membaca nya.

Setetes demi setetes air mata Arisha mulai terjatuh. Halaman demi halaman terus dia buka dan dia baca. Hingga sampai dihalaman terakhir, tangis Arisha pecah sepecahnya.

Arisha menatap Radja yang masih setia tetap memegang bahu nya yang terkena pecahan vas. Disatu sisi Arisha merasa bersalah dan menyesal namun disisi yang lain Arisha merasa marah dan kecewa dengan Radja.

"Mas, izinkan aku untuk pulang kerumah ayah dan ibu ku."


--

Satu minggu Radja mengizinkan Arisha untuk pulang kerumah ayah dan ibu nya. Dan juga Radja pulang kerumah ayah dan bunda nya.

My P̶̶e̶̶r̶̶f̶̶e̶̶c̶̶t Mute HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang