My P̶̶e̶̶r̶̶f̶̶e̶̶c̶̶t Mute Husband

40. 𝙁𝙤𝙧 𝙮𝙤𝙪 𝙛𝙤𝙪𝙧 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨 𝙖𝙜𝙤 𝙖𝙣𝙙 𝙛𝙤𝙧𝙚𝙫𝙚𝙧 [End]

*･*:.｡..｡.:*ﾟ:*:✼̶P̶e̶r̶f̶e̶c̶t✼:*ﾟ:.｡..｡.:*･*
My mute Husband

"Bunda! Bunda! Bangun. Aku lapar"

Aku perlahan membuka mata ku ketika aku mendengar suara anak kecil yang begitu menggemaskan memasuki indra pendengaran ku.

"Sayang, bunda ketiduran. Kamu sudah pulang ya? Sama siapa?" Tanya ku sambil menyesuaikan cahaya dimata ku.

"Tadi sama kakek. Kakek jemput aku loh bun, hehe. Aku seneng deh. "

"Oh begitu. Oh ya! Pangeran laper ya?"

"Iya bunda. Pangeran laper, tadi seru banget loh disekolah." Anak laki-laki kecil ini tersenyum padaku.

Namanya, kalian pasti tahu. Karena mas Radja yang memberikan nama. Anak ini adalah buah hati ku dan mas Radja.

"Wahh, bunda penasaran. Ayo, bunda temani makan." Aku beranjak lalu menggandeng tangan Pangeran untuk ikut bersama ku.

••

"Asik! Bunda masak makanan kesukaan aku. Besok masak ini lagi ya, bunda." Pangeran tersenyum padaku.

Senyuman nya sangat mirip dengan senyuman milik mas Radja. Menenangkan.

Ah, aku jadi merindukan nya.

"Kamu nggak bosen makan tempe orek terus?" Pangeran lantas menggeleng.

"Nggak dong. Apapun yang bunda masak, Pangeran suka kok."

"Iya deh. Makan yang banyak ya." Dengan mulut penuh dan pipi yang mengembung lucu Pangeran mengangguki ucapan ku.

Cara makan Pangeran mirip sekali dengan cara makan mas Radja. Apalagi makanan kesukaan nya juga sama.

Aku tersenyum melihat duplikat wajah mas Radja didepan ku ini tengah makan dengan lahap.

"Bunda, makanan kesukaan ayah apa?" Tanya Pangeran tiba-tiba.

"Oh, ayah kamu suka tempe orek juga seperti kamu."

"Wahh, beneran?" Aku mengangguk.

"Bunda, ayah suka—

" Habiskan dulu makanan nya. Nanti baru cerita sama bunda, okay?" Pangeran kembali tersenyum dan mengangguk.

Sangat mirip sekali dengan mas Radja. Semua tingkah laku, cara bicara, bahkan makanan kesukaan nya. Benar-benar mas Radja versi kecil.

"Bunda seneng deh kalau kamu makan nya banyak. Habiskan ya, biar tambah gede."

"Iya, bunda."

••

"Bunda, besok kan ulang tahun nya ayah. Ayo kita bikin kejutan untuk ayah." Seru Pangeran tiba-tiba.

Sore ini aku menemani nya untuk mengerjakan PR. Pangeran adalah anak yang sangat rajin. Dia paling tidak suka kalau pekerjaan sekolah nya yang belum selesai ditunda. Bahkan dia lebih mengutamakan PR nya daripada dirinya sendiri.