My P̶̶e̶̶r̶̶f̶̶e̶̶c̶̶t Mute Husband

38. For the Last time

Maaf untuk typo

Vote dan comment yaaa!!

Happy reading!!!

*･*:.｡..｡.:*ﾟ:*:✼̶P̶e̶r̶f̶e̶c̶t✼:*ﾟ:.｡..｡.:*･*
My mute Husband

"Bunda, sakit hiks.. Hiks.." Adu Arisha merasakan perut nya semakin terasa sakit.

"Sabar ya sayang, kamu harus bertahan.." Rossa dan Risma menangis ketika ikut membawa Arisha untuk segera dipindahkan ke kamar bersalin.

"Bunda, sakit bunda. Ibu perut aku sakit.."

"Kamu harus kuat sayang." Ucap Risma sambil menyeka air matanya.

••

"Kamu kenapa nggak bilang kalau udah pembukaan dari kemarin malam?" Tanya Rossa setelah dokter menjelaskan apa yang terjadi pada Arisha.

"Aku nggak tahu bunda." Jawab Arisha.

"Bunda, mas Radja gimana? Aku pengen lihat mas Radja." Arisha menangis lagi.

"Radja juga sedang berjuang agar dia dapat melihat kamu dan anak kalian. Sabar ya sayang, kalian sama-sama berjuang sekarang." Rossa memberikan semangat untuk Arisha.

"Ibu, Arisha pengen tahu keadaan nya mas Radja."

Risma mengangguk "ibu kesana sebentar ya, kamu baik-baik sama bunda."

••

"Gimana keadaan Radja, ayah?" Tanya Risma pada Haris. Haris menghela nafasnya dan menggeleng.

"Radja baik-baik saja kan? Dia tidak apa-apa kan?! Jawab ayah!" Haris menunduk dia tidak dapat menyembunyikan rasa sedih nya.

Sedangkan Bagas, dia sudah menatap kosong kedepan. Seperti tidak ada harapan lagi.

"Radja kritis."

••

Disisi lain seorang laki-laki bersurai legam lengkap dengan penampilannya yang terlihat kacau.

"Aku hanya ingin melenyapkan bayi nya, kenapa malah Radja yang kena!"

"Dasar Radja bodoh!"

"Selalu saja bertindak bodoh!"

"Lebih bodoh lagi aku"

"Zean, kau memang benar-benar bodoh!" Zean, meremat rambutnya frustasi.

"Aku memang sahabat yang buruk. Paling buruk! Kenapa aku bisa segila itu?!" Monolog Zean. Dia merasa menyesal telah melakukan itu semua pada Radja.

Dia sadar kalau semua yang dia lakukan salah.

Tok! Tok! Tok!