2. Wedding

1.9K 57 0
                                    

"Saya cinta sama kamu sampai kapanpun." Tulisnya dalam sebuah note book.

Aku tersenyum dan mengangguk.
"Bisakan kita selamanya seperti ini?" Tanya ku. Dia menatap lurus kedepan tak menuliskan apapun lagi.

"Iya, bisa. Kita akan selamanya seperti ini" Tulisnya lagi akhirnya. Aku tersenyum lebar dan langsung memeluknya.

⋇⋆✦⋆⋇ 











*・*:.。..。.:*゚:*:✼̶P̶e̶r̶f̶e̶c̶t✼:*゚:.。..。.:*・*
My mute Husband






Gila! Gila! Gila! Sekarang adalah hari pernikahan ku. Dia kan bisu, bagaimana dia akan mengucapkan ijab khobul?!

Dan bodohnya lagi aku terpana dengan ketampanannya yang luar biasa tidak manusiawi itu!

Tapi setelah ku pikir-pikir. Percuma saja dia tampan kalau dia cacat, alias bisu tidak bisa bicara.

Terserah aku mau dikatai apa. Tapi aku hanya mengatakan apa yang rasakan saja.

Aku benci laki-laki itu!

Kuharap dia tidak mempermalukan ku karena aku juga mengundang teman-teman ku. Jujur lagi saja, aku malu kalau harus punya suami sepertinya. Dia seperti aib ku.

Apa kata dunia?

Seorang Arisha Bestari menikah dan mempunyai suami cacat, bisu.

Aku semakin geram kala para saksi telah mengucapkan kata 'sah'

Aku seorang Arisha Bestari kini resmi di menjadi istri dari seorang tuna wicara, Tirtayasa Radja Atmajaya.


——


Tak pernah ku tahu bahwa ayah Bagas. Ayah mertua ku sekarang telah menyiapkan semuanya sedemikian rupa dengan matang!

Apakah itu hanya pengalihan? Karena aku menikah dengan anaknya yang cacat itu?

Terserah, intinya aku ingin jadi ratu dirumah mewah itu.

Malam ini aku dan dia' sampai lupa siapa nama laki-laki bisu itu? Ah, iya Radja! Atau mungkin mas' Radja? Karena aku sekarang adalah istri sah nya?

Resmi pindah rumah, kerumah yang sudah disiapkan oleh ayah Bagas.

"Disini rumahnya?" Tanya ku padanya yang sedang membawakan koper milik ku.

Dia tersenyum dan mengangguk sebagai jawabannya.

Kami berdua masuk kedalam rumah dan disuguhkan rumah dengan perabotan nya yang sudah lengkap. Ini benar-benar diluar ekspetasi ku.


•••


Aku dan dia berada dikamar kami sekarang. Dia sedang mandi, dan aku menunggunya sambari bermain ponsel ku. Aku kesal sendiri sadari tadi banyak chat dari teman ku yang menggoda ku terkait suami ku.


Teman gila!


Aku langsung mematikan ponsel ku dan meletakan nya pada nakas. Aku membaringkan tubuh ku yang lelah ini pada ranjang. Mengerjapkan mataku beberapa kali.

Tak pernah ku bayangkan aku harus menikah dengan seorang laki-laki yang cacat.

Jika mengingat aku dinikahi oleh orang bisu, alias cacat rasanya aku ingin mati saja. Harga diriku jatuh sejatuh-jatuhnya. Tak ada apapun bisa aku lakukan. Aku ingin marah.

Aku menghela nafas berharap ini semua hanya mimpi.
























































































Tbc..

My P̶̶e̶̶r̶̶f̶̶e̶̶c̶̶t Mute HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang