Empat Belas

26.7K 1.8K 30
                                        


"Lo kenapa jadi jutek amat gitu sih ngomong ke Davinsha tadi? Emang doi salah apa, Man?" Bagas bertanya di tengah- tengah suapan nasi goreng Hong Kong pesanannya.

"Panjang deh ceritanya," Ardha menimpali sembari menyuap mie gorengnya. Sesekali, ia menoleh ke arah Giri yang sejak tadi tak merespon obrolan mereka sejak masuk ke dalam restoran Babah Kong.

Sementara Giri tetap terdiam. Kelihatannya saja dia lagi menikmati nasi goreng ati ampela yang tersaji dan menguarkan aroma harum di hadapannya itu. Namun, pikirannya lari ke mana- mana. Terutama pada perempuan yang tadi diketusinya di depan restoran.

Kemarin, hadiah yang dititipkan Melitha ke Davinsha memang hanya didrop di pos sekuriti. Giri memang melarang Davinsha dan lelaki yang datang bersamanya itu masuk.

Selain karena dia kesal sendiri melihat mereka berdua yang tiba- tiba nongol tanpa undangan, Giri juga tidak mau kalau Kemala akhirnya kepincut pada Davinsha.

Dari pertemuan pertama mereka di depan gerai Juxe Juice saja, Kemala sudah menampakkan ketertarikannya pada Davinsha. Padahal, kakaknya itu tahu, bahwa Giri sudah menjalin hubungan dengan Melitha.

Alasan pria itu untuk menyutujui ajakan Melitha buat balikan memang tak terdeteksi semua orang. Hingga kini dia masih bertahan untuk bersama perempuan itu sampai mewacanakan pernikahan.

Usia Giri memang sudah cukup untuk memulai memasuki bahtera pernikahan. Dia ingin segera memberikan keponakan buat Kemala yang sudah merasa bahwa dirinya memang akan ditakdirkan menjadi seorang bibi tua yang baik hati.

Mengingat sosok kakaknya lagi, membuat hati Giri trenyuh. Dia sangat menyayangi perempuan itu. Kemala pun sudah menerima pilihan Giri yang telah mengutarakan niatnya untuk serius bersama Melitha.

Kenyataanya, Melitha tak secerewet dulu, ketika mereka masih kuliah. Perempuan itu kini jauh lebih berkelas. Melitha hanya menghubungi Giri ketika perempuan itu memang perlu menghubungi.

Tidak pernah ada rengekan supaya stand by di sebelah ponsel seperti sepuluh tahun yang lalu, tidak ada paksaan agar Giri bersikap lebih perhatian padanya. Tidak ada drama tangisan yang memaksa Giri harus datang malam- malam ke rumah Melitha yang besar dan angker itu, dan ditatap dengan sinis oleh Bu Rukmini, ibunya Melitha.

Singkatnya, tak ada yang salah dengan Melitha sekarang. Dia sempurna untuk dijadikan seorang istri. Lalu mengapa Giri masih ragu untuk melangkah?

Melihat Giri hanya diam saja, Ardha akhirnya hanya menyikut rusuk Bagas yang duduk di sampingnya itu. Mereka melanjutkan makan dalam keheningan.

****

"Kayaknya menurut gue," Anye berhenti mengunyah kwetiaw goreng sapi yang dibawakan Davinsha. Perempuan itu tampak berpikir sejenak.

Davinsha yang sudah memberikan seratus persen atensi pada kakak sepupunya itu menyimak dengan serius.

Keduanya kini sedang duduk di atas love seat sofa di depan televisi yang menampilkan film In The Mood For Love garapan Wong Kar Wai yang legendaris itu.

Memang momennya tidak tepat. Film itu sangat dianjurkan untuk ditonton untuk umur 21++, dan mereka berdua ini lagi jomlo.

"Eh, gue nungguin ini! Kok lo malah diem?" Davinsha melotot galak. Kemudian kembali menyuap kwetiaw goreng sapi miliknya. Sebenarnya, sejak tadi makanan itu cuma diaduk- aduk saja saking galaunya hati.

"Bentar ih, gue nemu grenjelan urat, nih!" protes Anye. "Emang mantep pake banget deh ini kwetiaw goreng sapi Babah Kong!" serunya.

Anye masih asyik mengorek- ngorek isi styrofoamnya. Barangkali bisa nemu lemak sapi atau grenjelan urat yang nikmatnya seperti dosa itu.

UndercontrolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang