Dua Puluh Tujuh

20.7K 1.6K 36
                                    


"Yakin mo langsung balik besok?" Chandra bertanya, sewaktu mereka balik ke hotel pada malam harinya.

"Eh, ya enggak lah. Senin kan libur."

"Tapi tadi lo bilang sama tuh orang?"

"Tauk deh!"

Davinsha melenggang masuk ke kamarnya yang berada tepat di depan kamar Chandra. "Bye, Chandra." Davinsha menempelkan kartu akses ke pintu, tanpa menoleh lagi ke belakang.

Setelah mengunci pintu, ia melemparkan clutch Bottega Venetta nya ke atas sofa, kemudian ia menendang lepas sepatunya. Kemudian cekikikan sendiri. Ini adalah efek dari minum alkohol di pesta pernikahan Esther tadi.

Setelah itu, Davinsha meluncurkan dirinya ke atas ranjang. Menatap langit- langit kamarnya yang dicat biru es. Di sana ada gambar- gambar yang membentuk cerita tentang Zeus yang dan Putri Danae.

Tak sekedar lukisan adegan yang mempertemukan keduanya di danau di mana Zeus menyamar sebagai pancuran emas untuk menarik perhatian Putri Danae.

Mata Davinsha  yang sayu memindai gambar- gambar itu dengan penuh minat, hingga sampai pada adegan percintaan antara keduanya. Wajahnya memerah. Sialan. Kayaknya dia salah pilih kamar deh.

Buru- buru Davinsha bangkit untuk mencari clutch nya. Sepertinya, dia harus menelepon Anye.

Davinsha selalu punya kondisi yang menyebabkan libidonya meninggi. Yaitu ketika setelah menstruasi dan saat mabuk. Dan  sepertinya tadi kandungan rum dalam koktail yang disajikan di pesta pernikahan itu memang agak kuat. Untung saja meski pun Chandra tahu dirinya lagi tipsy, namun lelaki itu tidak serta- merta mengambil kesempatan.

Setelah mendapatkan ponselnya yang rupanya dipenuhi oleh notifikasi pesan, Davinsha segera mencari nomor telepon sepupunya.

Perpaduan kepala pening dan mendadak horny akibat lukisan di langit- langit kamarnya, membuat tubuh Davinsha gemetar mendamba.

Anye yang sinting itu memang selalu memperingatkan supaya Davinsha membawa " pacar- baterainya" ketika sedang ke luar kota.

"Buat apa?"

"Ya buat kondisi darurat lah! Lo pikir cuma cowok aja yang sering horny an gitu? Nah cewek juga. Kalo nggak bisa melampiaskan, pasti udah stress tuh. Makanya lo liat muka orang- orang yang nggak dapat orgasme. Depressi seksual itu nyata. Karena saat mengalami orgasme tubuh perempuan itu melepaskan semua hormon yang menyenangkan ...."

"Wah kita jadi kuliah Biologi deh ini!"

Merasa akhirnya sudah menemukan nomor Anye, Davinsha segera mengusap ikon hijau pada layar ponselnya.

"Halo, Nye .... Apa? Enggak kok, gue enggak mabuk .... minum koktail cuma segelas mana bisa mabuk sih .... hihihi ...." Davinsha cekikikan seperti anak sekolahan. "Apa? Enggak! Beneran deh sumpah. Oh, jadi gini. Kamar yang gue dapetin di hotel ini kebetulan punya .... apa ya? Oh, mural  yang menakjubkan ... Lo tahu dong. Zeus sama Putri Danae .... Gue lupa bawa pacar baterai gue ...."

Setelahnya, Davinsha tidak sadar apa yang sudah dia ucapkan. Sebelum terbangun pada esok harinya dan mendapati Giri sudah berdiri di depan kamar yang ia tempati dengan muka garangnya.

***

Giri merasa bahwa Davinsha benar- benar menghindari semua kontak dengannya. Perempuan itu tidak membalas pesan- pesan singkat yang ja kirim via WhatsApp, atau telepon- teleponnya. Bahkan Davinsha juga mulai enggan menemuinya.

UndercontrolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang