Siang itu, Kennan menjemput Davinsha ke rumahnya di Matraman. Rencananya, mereka akan makan siang ke Tangerine, tempat usaha kakak ipar Kennan, Gishantia.Lelaki itu datang pukul sebelas, Indah yang mempersilakannya masuk, sebelumnya terbengong-bengong di depan pintu. Kennan mirip seperti sosok pangeran charming seperti yang digembar-gemborkan teman-temannya di sekolah. Jangkung, atletis, tegap, ganteng. Mukanya bersih banget. Dan dengan potongan rambut mirip Nick Jonas.
Siang itu Kennan mengenakan T-shirt Ralph Lauren abu-abu yang dipadukan celana jin warna hitam dan sepatu sneakers yang senada dengan warna T-shirtnya. Tapi bagi Indah, lelaki itu sudah seperti bintang film. Sementara Indah sendiri hanya memakai kaus dan celana pendek. Jadi kelihatan kebanting banget.
"Hai!" Kennan memamerkan gigi-geliginya yang rapi dan bersih. Warnanya putih merata tanpa karang gigi. "Davinsha ada?"
"A-ada k-kok!" Indah tergagap- gagap menjawab pertanyaan itu. Apalagi senyuman Kennan yang sensasional itu sukses bikin gadis lima belas tahun itu meleleh. Ganteng banget sih!
"Siapa, In?" satu suara menyela. Sebuah suara perempuan yang sudah sepuh. Winarsih muncul dengan menggunakan blus batik dan celana pendek kain. Tampak masih cantik walau terlihat tidak muda lagi. Senyuman mengembang di wajahnya yang ramah. "Mencari siapa, Mas?"
"Saya teman Davinsha, Bu." Kennan segera mengulurkan tangan dan segera disambut oleh Winarsih dengan sorot ingin tahu. "Nama saya Kennan Raffandra Hadibratha. Saya anak bungsu dari Bapak Malik Hadibratha dan Ibu Parvati Hadiwijaya."
Winarsih melongo. Di sampingnya, Indah cekikikan. Rupanya, selain ganteng, lelaki ini juga lucu banget. "Udah kayak mau lamaran aja ya, Buk. "
"Hus!" Winarsih melambaikan tangannya. "Cepat panggil Bude Karmi, lalu panggil Mbakmu ke atas."
"Ya, Buk." Indah pun ngacir ke dalam.
"Mari masuk, Mas Kennan. Duduk, duduk." Winarsih menggiring Kennan ke dalam. "Jadi kenal sama Davinsha di mana?"
****
Sementara itu, di dalam kamarnya, Davinsha sedang mematut dirinya di depan cermin. Hari ini Kennan mengajaknya untuk berkumpul di tempat kakak iparnya, Gishantia, yang kebetulan juga dikenal Davinsha.
Gishantia Anatolia Janardhana adalah kakak ipar Kennan yang juga mempunyai bisnis katering makanan sehat. Dia adalah istri Ezra, yang juga langganan anak Ranjana kalau mau berlangganan katering makanan sehat yang enak.
Pagi ini Davinsha mengenakan overall abu-abu sebatas lutut di atas kaus putih polos berlengan pendek. Rambutnya ia ikat jadi buntut kuda dengan riasan natural. Ia hanya mengenakan maskara, lip tint dan bedak tabur. Sepasang kakinya dibalut sneakers putih yang senada dengan warna kausnya. Setelah puas dengan penampilannya, gadis itu menyambar sling bag Esprit dari zaman jebot tapi kondisinya masih sangat bagus.
Terdengar ketukan di pintu. "Mbak Vinsha! Itu ada temen Mbak di luar!" suara Indah menyusul kemudian.
"Ya, Dek!" sahut Davinsha. "Ini udah kelar kok." Davinsha melangkah ke arah pintu, membukanya dan tampak wajah Indah merona malu-malu. "Ganteng banget ya mbak orangnya? Pacar Mbak Vinsha ya?"
Davinsha mengangguk. Ia sendiri juga merona. Malu. Ada perasaan asing yang merambati hatinya kini. Jantungnya pun seolah juga bertalu-talu menyambut kehadiran lelaki yang sudah hampir dua Minggu ini jadi kekasihnya. "Nggak pernah dikenalin?"
"Ih, kan udah gede juga ngapain pake dikenalin. Entar juga dia kenalin dirinya sendiri. Yuk ah." Davinsha meninggalkan kamarnya. Berjalan diiringi Indah yang masih penasaran. "Mbak Vinsha mau pergi nih?"
![](https://img.wattpad.com/cover/338741447-288-k729474.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Undercontrol
ChickLitDavinsha tak bermaksud mengkhianati persahabatannya dengan Mel. Segalanya terjadi begitu saja. Hubunganya dengan Giri bukanlah sesuatu yang ia rencanakan. Bertahun- tahun lamanya Giri mencoba melupakan kejadian di kamar kosnya bersama Davinsha. Lel...