Dua Belas

27.1K 2K 76
                                        

Dalam balutan low rise jeans dan atasan berupa kaus lengan panjang warna putih bertuliskan judul lagu Britney Spears; I'm Not A Girl Not Yet A Woman edisi terbatas yang buat dapatinnya harus rela berdarah- darah, Davinsha  merasa sangat percaya diri kali ini. Ia mengenakan sneakers hitam. Ujung rambutnya diikalkan seadanya  dengan catokan. Dia sebenarnya meniru gaya salah satu personel M2M, Marion Raven.

Sayang banget, rambutnya bukan keriting kayak si Marion.

Akhirnya Davinsha memutuskan untuk memberikan kado berupa peralatan memanggang kue. Karena  uang yang ditransfer Melitha itu cukup buat beli oven dan perintilan lainnya.

Setelah merasa penampilannya oke, Davinsha menyambar kunci mobil. Jam menunjukkan pukul setengah sembilan. Entah acaranya mulai jam berapa. Tugas Davinsha kan cuma tukang antar kado. Tidak perlu ikut- ikutan buat tepat waktu.

Sebelum berangkat, dia menelepon Chandra terlebih dahulu. Saat- saat begini, dia memang butuh pendamping. Mau menyeret Robi kok kesannya dia tidak tahu diri banget . Siapa tahu mantan pacarnya itu lagi mau kencan sama Chika.

"Halo, Ndra?"

"Hei, Baby...." Suaranya terdengar serak khas bangun tidur.

Davinsha seperti mendengar suara lain di sekitar pria itu. Dia pun tertawa ngakak. "Eh, lo lagi di tempat someone else ya?" Dia malah  ketagihan menggoda Chandra.

Jeda. Davinsha mendengar suara- suara ribut, ditingkahi suara cewek yang melengking berteriak. "Honey! Come back!"

Tawa Davinsha semakin kencang.

"Wah kaco lo Vin. Gue lagi di tempat Esther nih."

"Ya sori." Davinsha masih menyelesaikan sisa tawanya. "Eh, lo di mana sih? Rumah Esther ini mana?"

"Apartemen Gading Serpong. Ngapa lo nanya- nanya segala! Kalo mo minta tolong bayarannya kudu gede. Sebagai kompensasi karena gue mesti ninggalin ranjang Esther yang nyaman dengan terburu- buru begini!"

"Sinting lo!" Davinsha kembali tertawa. Aduh pagi - pagi udah dapat hiburan gratis aja. Dasar emang nih si Chandra..

"Sendirinya juga sinting. Makanya dong cari cowok! Heran deh ngejomblo kok betah amat! Apa nggak dingin tuh?"

"Mulut lo, Pak Chandra Abriantama!" Davinsha menyergah. Tawanya  seketika berhenti. Pura- pura tersinggung. "Lagian lo laknat banget jadi orang. Itu anak orang buru nikahin deh. Jangan cuma dikelonin tapi nggak dihalalin."

"It's complicated!"

"Haaaa!" Davinsha berseru heboh. Tepat di telinga Chandra. Membuat pria itu misuh- misuh. "Alasan klise itu mah! Kalo tahu bakalan complicated  kenapa juga lo deketin? "

"Udah deh, udah deh!" Chandra akhirnya keki sendiri. "Lo mau bantuan apa dari gue? Asal jangan pura- pura jadi cowok lo kayak waktu itu. Dan bikin Robi tersayang lo itu mantengin gue kayak gue ini semacam kucing kampung yang mesti dibasmi pake boraks!"

Davinsha masih terkekeh begitu Chandra mengenang kejadian setahun yang lalu waktu dirinya meminta tolong lelaki itu buat jadi pacar jadi- jadiannya Davinsha saat reuni SMA. Membuat Chandra semakin sebal.

UndercontrolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang