15

2.7K 52 0
                                    

Setelah selesai makan malam, Raka mengajak Hana untuk berdansa sambil menikmati indahnya malam di sertai alunan musik di bawah cahaya bulan, membuat suasana semakin romantis.

"Na" panggil Raka.

"Hmm"

"I love you" bisik Raka di telinga Hana.

Hana di buat mematung mendengar ucapan Raka.

"Kenapa diem? Hmmm" ucap Raka sambil menarik pinggang Hana, mempersempit jarak keduanya.

"Hei ko malah ngelamun" lanjut Raka ketika melihat Hana yang tak kunjung memberi respon.

Hana tersadar saat pipinya di elus lembut dengan tangan Raka.

"Ehh kenapa?" Tanya Hana.

"I love you" tekan Raka di setiap perkataanya, dengan tatapan yang terus tertuju menatap Hana.

Hana hanya diam tidak tahu harus merespon apa namun hatinya sangat senang bahkan jantungnya rasanya berdetak semakin cepat.

Apakah penantiannya selama ini benar benar tidak sia sia, kalimat yang selalu Hana ingin dengar dari mulut suaminya akhirnya terucapkan juga.

"Hei ko malah ngelamun lagi, kamu kenapa?, apa mau pulang aja, udah malem juga takutnya kamu jadi sakit" ucap Raka khawatir melihat Hana yang terus melamun.

Saat Raka menggenggam tangan Hana untuk mengajak pulang, tiba tiba Hana mencium Raka tepat pada bibirnya, membuat Raka kaget pasalnya ini pertama kalinya Hana menciumnya, biasanya selalu ia yang memulai.

Saat Hana akan melepaskan ciumannya yang sekedar menempel, Raka menahan tengkuk Hana untuk memperdalam pagutan keduanya.

Setelah lima menit berciuman, Raka menatap mata teduh Hana dengan wajah yang memerah itu.

"I love you" ucap Hana menatap mata tajam Raka kemudian langsung menundukan pandangannya.

"Hei liat sini" ucap Raka mengangkat dagu Hana dengan telunjuknya.

Saat mata keduanya saling bertatapan menyelami satu sama lain, tiba tiba terlintas dalam fikiran Hana apakah Raka benar benar telah mencintainya atau hanya rasa nyaman saja, ada banyak keraguan dalam hatinya.

"Kamu serius udah cinta sama aku?" tanya Hana ragu.

Raka menatap Hana dengan pandangan bertanya, apakah ia terlihat tidak serius saat mengataknnya sehingga membuat Hana ragu terhadapnya.

"Kenapa nanya gitu?, apa aku kurang serius mengucapkannya" heran Raka.

"Bukan ucapan kamu yang ga serius tapi, hati aku yang ragu ka" ucap Hana dengan raut sedihnya yang terlihat jelas.

"Apa yang ngebuat kamu ragu Na?" Tanya Raka sambil tangannya menggenggam kedua tangan Hana.

"Gatau, aku berfikir kamu cuma nyaman aja sama aku bukan karena cinta"

Raka mengangukan kepalanya, akhirnya ia Paham dengan kekhawatiran istrinya.

Raka mendekap Hana di sertai kecupan kecupan di kepalanya.

"Maaf karena terlalu lama buat aku bilang ini ke kamu, sampe kamu nyimpulin perkataan aku tadi cuma karena rasa nyaman, kamu salah Na, butuh waktu lama buat aku yakinin diri aku sendiri kalo aku emang beneran cinta sama kamu"

Raka menjeda ucapannya untuk melihat respon Hana, melihat Hana yang diam mendengarkan membuat Raka melanjutkan ucapannya.

"Bukan karena alasan apapun, tapi aku mencintaimu karena kamu Hana, sikap kamu, tingkah kamu, cantiknya kamu aku menyukai semua yang ada di diri kamu, mari lupakan cara kita bersama dan mulai untuk menata bagaimana cara kita kedepannya agar tetap bersama saling menjaga cinta kita" ucap Raka menjawab keraguan Hana.

Hana mengeratkan pelukannya pada Raka, merasa bersalah karena telah meragukan suaminya, namun Hana juga merasa lega setelah mendengar penjelasan dari suaminya.

RAKHANA [END] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang