5

5.3K 88 0
                                    

Tidak terasa sudah sebulan sejak pernikahan yang tidak di rencakan itu terjadi, kini keduanya tinggal bersama di sebuah apartemen milik Raka, awalnya orang tuanya menyarankan untuk tinggal bersama dengan mereka saja, namun Raka mengatakan kalo apartemennya lebih dekat dengan kampus.

Saat ini keduanya berkuliah di tempat yang sama namun tak banyak yang mengetahui status keduanya, hanya teman terdekat saja yang mengetahui itu, orang di sekitarnya mengira mereka hanya berteman saja.

selain berkuliah Raka juga di beri amanat oleh ayahnya untuk membantu perusahaan sebelum sang ayah mengalihkhan sepenuhnya untuk di pegang Raka.

"Ka, bangun udah siang" sambil memegang pipi suaminya, Hana membangunkan Raka yang masih setia dengan mimpinya.

"Hmm,, bentar lagi Na, gue masih ngantuk"

"Tapi ini udah siang, tadi katanya minta dibangunin karena masuk jam sebelas, terus ini udah setengah sebelas loh, nanti kamu telat

"Iya,," balas Raka, meski mengatakan iya namun tidak selaras denga ucapannya, tangannya malah menarik pinggang Hana, menjadikannya berada di bawah kungkungan Raka.

"Morning kiss dulu kaya biasanya", meskipun keduanya menikah tanpa cinta tapi keduanya tetap melakukan hal yang biasa pasangan lain lakukan.

Ya, setelah malam itu, Raka benar benar di buat gila oleh Hana, membuatnya selalu ingin melakukan hal lebih dengan Hana,

Ia tidak tahu ini hanya sebatas nafsu saja atau ia memang telah menaruh hati untuk Hana, entahlah saat ini ia hanya menjalaninya saja, bahkan Hana sendiri tidak pernah menanyakan perasaannya jadi ia tidak terlalu terlalu memikirkan hal itu.

"Tapi ini udah siang, berarti ga ada kiss"

"Dih apaan" dengan segera Raka langsung mencium Hana dengan menggebu tanpa memberikan jeda, membuat Hana yang hampir kehabisan nafas menepuk dada orang di depannya lumayan keras, hingga membuat Rakha langsung melepaskan ciumannya.

"Aww,,,, sakit Na"

"Abisnya kamu suka kebiasaan" ucap Hana sambil mengusap dada suaminya,
"Maaf, sakit ya" lanjut Hana merasa bersalah sambil terus memerhatiakan dan mengelus dada yang terlihat sedikit memerah itu.

Bukannya menjawab, Raka malah memegang tangan lentik yang masih mengelus dadanya itu, membuat Hana mendongak, dan tatapannya langsung bertemu dengan netra hitam yang memandangnya dengan tatapan dalamnya.

"Kenapa ko liatin aku kaya gitu, beneran sakit ya?" Tanya nya dengan wajah polos dan tatapan yang terlihat merasa bersalah sekaligus raut khawatirnya.

"Na,,,,"

"Iya, kenapa?"

"Gue ga tau ini terlalu cepat atau ngga, ini nyata atau semacam rasa kagum aja, tapi satu hal yang harus lo tau, gue mau lo selalu ada di sisi gue selamanya" terang Raka.

"Aku gatau gimana kedepannya, tapi aku bakalan selalu ada di sisi kamu sampai kamu sendiri yang nyuruh aku pergi" karena jujur saja Hana merasa ragu dengan ucapan Raka yang memintanya tetap di sisinya, karena kemarin ia menemukan foto Alma di laci meja kerja suaminya.

Apa suaminya itu masih mengharapkan kembarannya, apa suatu saat nanti jika Alma kembali Raka akan menceraikannya dan kembali dengan Alma, pemikiran negatif itu selalu terlintas di benaknya.

"Gue ga akan pernah minta hal bodoh itu Na, gue sayang sama lo, jadi ga akan gue biarin hal itu terjadi"

"Iya, semoga aja, aku juga sayang sama kamu" jawab Hana dengan senyum manisnya menunjukan dimple di sebelah kanan pipinya yang menambah kesan manis pada wajahnya.

"Bahkan lebih dari sayang ka, aku udah jatuh cinta sama kamu" batin Hana, sambil terus menatap mata indah itu.

RAKHANA [END] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang