51

1.2K 20 1
                                    

Kandungan Hana saat ini sudah memasuki bulan ke 9, itu berarti sebentar lagi keluarga mereka akan kedatangan sosok kecil yang selalu mereka nantikan.

"Sayang" panggil Hana.

"Iya, kenapa hm?" Jawab Raka.

"Perut aku sakit" keluh Hana, saat ini Hana sedang menonton di kamar bersama suaminya, namun tiba tiba perutnya terasa sakit.

"Kalo gitu ayo kita ke rumah sakit, mungkin kamu mau lahiran sayang" ucap Raka, sambil mengelus perut sang istri yang sudah membesar.

Perkiraannya memang minggu minggu ini Hana akan melahirkan, jadi ia sudah mengantisipasinya sedari awal.

Mulai dari persiapan sekecil apapun sudah ia persiapkan, bahkan kini mereka tinggal bersama orang tua Hana, supaya lebih aman jika Hana akan melahirkan, dan tentunya membuat Raka lebih tenang saat dia sedang pergi bekerja.

"Ahhh iya kayanya aku mau lahiran deh, mules banget soalnya" ucap Hana.

Raka pun segera mengangkat tubuh Hana, menggendongnya dengan perlahan, lalu ia pun segera bergegas menuju rumah sakit.

Raka pergi bersama sopirnya, karena mertuanya sedang menghadiri sebuah acara, namun ia sudah memberi tahu mertua dan orang tuanya kalo Hana akan di bawa me rumah sakit.

***

"Akhhhh sakittt" teriak Hana saat dirinya sedang mengejan untuk melahirkan bayi nya.

"Semangat sayang kamu pasti bisa" semangat Raka memberikan Hana kekuatan dengan terus menggenggam tangannya tak lupa ia terus mengecupi wajah Hana, bahkan kini ia sudah meneteskan air matanya.

Ia tidak tega melihat istrinya kesakitan seperti itu, jika bisa ia akan menanggung rasa sakit yang istrinya rasakan.

"Iya terus sedikit lagi bu" ucap dokter yang menangani Hana.

Hana pun mengejan, sambil meremas kencang tangan suaminya untuk menyalurkan rasa sakitnya.

"Nghhhhhhhhhh"

Hingga akhirnya suara tangisan bayi terdengar menandakan jika Hana telah berhasil melahirkan.

Bayi berjenis kelamin laki laki yang sangat tampan seperti ayahnya.

Raka pun langsung memeluk sang istri, menciumnya dan terus menggumamkan kata terima kasih, dengan deraian air mata yang terus mengalir membasahi wajahnya.

"Makasih sayang sudah berjuang, makasih kamu udah bertahan, dan selamat karena kamu sudah menjadi seorang ibu" ucap Raka sambil menangis memeluk Hana.

"Sama sama dan selamat kamu udah jadi seorang ayah" ucap Hana pelan.

Rakapun pelukannya, lalu ia tatap wajah Hana yang sudah berhasil menjadi seorang ibu, ia usap wajah itu dengan lembutnya.

Cup

Raka mengecup lama kening Hana, lalu menyatukan kening keduanya.

Hana yang melihat Raka menangis pun mengusap air mata suaminya dengan tangan yang masih terasa lemas.

"Ko nangis sih" ucap Hana pelan.

Raka menggenggam tangan sang istri yang sedang menghapus air matanya, kemudian ia bawa tangan Hana ke bibirnya untuk ia berikan kecupan kecupan singkat di sana.

"Cukup kali ini aja Na, aku ga mau liat kamu kaya tadi lagi, rasanya takut, cemas, gelisah, semuanya jadi satu Na, aku bener bener ga sanggup sayang" terang Raka.

Hanapun tersenyum dengan lebar sambil mengecup bibir suaminya, ia bisa merasakan jika suaminya benar benar ketakutan karena badannya yang masih terasa bergetar.

Hanapun tersenyum dengan lebar sambil mengecup bibir suaminya, ia bisa merasakan jika suaminya benar benar ketakutan karena badannya yang masih terasa bergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenan Dwijaya Ardana

RAKHANA [END] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang