45

1.3K 29 0
                                    

"Sini cepetan" ucap Hana sambil menarik tangan Raka yang sedang berbaring, menuju ranjang mereka.

"Sini cepetan" ucap Hana sambil menarik tangan Raka yang sedang berbaring, menuju ranjang mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya sayang"

Rakapun merebahkan dirinya di samping Hana.

"Kenapa, hmm?" Tanya Raka menatap sang istri.

Hana tak menjawab namun, tangannya membawa tangan Raka menuju perut ratanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana tak menjawab namun, tangannya membawa tangan Raka menuju perut ratanya.

"Di sini ada baby kita" ucap Hana memberitahu.

"Aku bakal jadi ayah" ucap Raka dengan ekspresi terkejutnya.

Hana menganggukan kepalanya.

"Selamat, sebentar lagi bakal ada yang manggil kamu ayah" ucap Hana.

"Makasih sayang, makasih banget" ucap Raka sambil terus mengecupi perut Hana yang masih rata.

"Pantesan dari kemaren kamu mual mual, aku fikir kamu sakit, tapi pas aku ajak buat periksa kamu ga mau, ternyata kamu lagi nyembunyiin ini" tanya Raka.

Memang sudah beberapa hari Raka melihat istrinya bolak balik kamar mandi, hanya untuk muntah, membuat Raka sangat khawatir dengan kesehatannya.

Bahkan makanan yang baru masukpun, setelahnya Hana akan memuntahkannya kembali, namun setiap Raka mengajak Hana untuk pergi kerumah sakit, Hana selalu menolak dengan alasan sudah minum obat.

"Bukannya mau nyembunyiin tapi aku mau ngasih surprise sama kamu" jelas Hana.

"Dan kejutan kamu berhasil, aku bener bener di buat kaget sama kamu" terang Raka, kemudian ia memeluk Hana dari samping.

"Aku udah ga sabar, pengen cepet cepet gendong anak kita" ucap Raka.

"Sabar ya, masih harus nunggu 8 bulan lebih lagi" ucap Hana sambil menyisir rambut Raka dengan tangannya.

"Sekarang tidur, kamu harus jaga kesehatan kamu, aku gamau sampe kamu kenapa kenapa, karena sekarang kamu ga sendiri ada anak kita di sini" ucap Raka sambil memegang perut Hana.

Hana hanya berdehem sebagai jawaban.

"Sayang" panggil Hana.

"Kenapa, ada yang kamu pengen, atau ada yang sakit, mau ke dokter aja?" Tanya Raka beruntun.

"Ngga, aku cuma mau kamu elusin punggung aku" jawab Hana.

Rakapun memasukkan tangannya ke belakang baju yang Hana kenakan, mengelus punggung halus Hana yang membuatnya hampir khilaf jika ia tak mengingat ada anak di dalam perut Hana.

"Sabar, Raka sabar, bini lo lagi hamil, tahan dulu" batin Raka kepada dirinya sendiri.

RAKHANA [END] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang