35

1.7K 40 0
                                    

Saat keduanya sampai di apartemen mereka, Hana dan Raka melihat Alma yang sedang menonton di ruang tamu dan Via yang berada di pangkuannya.

"Loh ko kalian bisa bareng?" Tanya Alam kepada keduanya.

"Ga sengaja ketemu di taman jadi pulangnya bisa bareng" jawab Hana.

Alma hanya menganggukan kepalanya, lalu ia beranjak ke arah Raka untuk memberikan Via ke gendongannya.

"Dia pengen di gendong sama ayahnya" beritahu Alma.

Raka pun menggendong bayi yang ia tahu bernama Via, ia menimang dan mengajaknya bercanda sampai terdengar tawa kecil dari bibir mungil Via.

Hana yang melihat interaksi ketiganya merasa sesak di hatinya, ia seperti melihat keluarga yang utuh di hadapannya, Raka yang sepertinya sudah menerima Via.

Tak lama kemudian bel apartemennya berbunyi menandakan jika ada yang berkunjung, Hana memutuskan untuk membukanya, Hana di buat menegang dengan kedatangan orangtua Raka dan orangtuanya.

Ada apa ini, apa mereka sudah mengetahui keberadaan Alma, atau suaminya yang memberi tahu mereka, fikir Hana, kemudian ia mempersilahkan ke empatnya untuk masuk ke dalam.

Alma yang melihat kedatangan mereka di buat mematung.

"Kemana saja kamu nak, apa kamu baik baik saja?" Tanya Rena mamahnya, sambil memeluk Alma.

Sekecewa apapun kepada anaknya, Rena tetap menyayangi putrinya ini, bahkan dia sudah mencari Alma tapi entah mengapa sangat sulit untuk menemukannya.

"Alma baik baik aja, maafin Alma mah?" Ucap Alma yang sudah terisak karena menangis.

"Ayo sekarang kita bicarakan keputusan ke depannya" tekan Firman kepada semuanya.

Saat ini ruangan menjadi sunyi menunggu Alma yang menidurkan Via terlebih dahulu.

Tentang Via, semuanya sudah mengetahuinya karena tadi pagi sebenarnya Raka tidak kekantornya, setelah bercerita kepada Daren, Raka memutuskan untuk menemui orang tua dan mertuanya, menjelaskan semua yang sudah terjadi, hingga saat ini mereka berkumpul di apartemennya.

Sekembalinya Alma dari menidurkan Via, ia kembali duduk di dekat mamahnya.

"Kita sudah merundingkan semuanya, kamu hari ini pulang kerumah papah dan tinggal di sana" ucap Firman kepada Alma.

"Tapi pah aku pengen di sini sama Raka" bantah Alma.

"Apa apaan kamu, Raka sudah menikah dan kamu masih berharap Raka masih mau menerima kamu" ucap Firman menaikkan nada bicaranya.

"Man jangan emosi kita selesaikan ini dengan kepala dingin" ucap Bima menenangkan sahabat sekaligus besannya itu.

"Gue malu Bim sama lo dan keluarga, Alma yang memutuskan untuk kabur sehingga gue ngorbanin Hana, tapi sekarang dia datang ingin kembali bersama Raka, seakan semuanya baik baik saja" ungkap Firman.

"Pah maafin aku, aku bisa jelasin semuanya" ucap Alma sambil menangis.

"Ga ada yang perlu kamu jelasin, kita udah tau dari Raka, seharusnya kamu berfikir dulu sebelum bertindak, apapun alasan kamu seharusnya kamu ga main kabur, dan ninggalin tanggung jawab kamu" terang Firman.

"Tapi pah waktu itu sulit buat aku, aku juga lagi di bawah tekanan orang" jawab Alma.

"Sudah, keputusan kami sudah tepat, kamu pulang ke rumah papah sama mamah" final Firman.

"Tapi pah aku gamau kalo pulang tanpa Raka, dia ayah dari anak aku, dan aku yakin Raka juga mau kembali sama aku" ucap Alma kepada semuanya.

"Nak apa kamu memang ingin kembali sama Alma, jika ia kamu berarti harus berpisah dengan Hana terlebih dahulu" ucap Sela menatap putra semata wayangnya itu.

Sela tidak ingin jika nantinya Raka menyesal dengan keputusan yang akan dia ambil sekarang, baginya kebahagiaan Raka yang paling utama, jadi ia ingin memastikannya kepada Raka langsung.

Meskipun sejujurnya, Sela berharap anaknya tetap bersama Hana, karena ia sudah sangat menyayangi menantunya itu.

Raka tak menjawab ia masih bergulat dalam fikirannya sendiri tentang ucapan bundanya.

Hana fikir keterdiamannya Raka menandakan jika ia memang masih mengharapkan Alma.

"Kalo kamu mau, kamu bisa kembali sama Alma dan mari kita bercerai" ucap Hana dengan tegas menatap Raka.

Deg

Raka merasa jantungnya seakan berhenti berdetak untuk sesaat, mendengar ucapan Hana.

Bahkan semua orang kini menatap Hana dengan tatapan protes, kecuali Alma yang tersenyum lebar, merasa berhasil karena telah memengaruhi Hana.

RAKHANA [END] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang