19

2.1K 45 0
                                    

"Hei bangun yu" ucap Raka membangunkan istrinya.

"Engghh, kamu dari mana aku cariin ga ketemu" tanya Hana, setelah membuka matanya.

"Abis lari sekitaran sini, sekarang mau tidur lagi apa mau sarapan" tanya Raka sambil terus mengelus pipi Hana.

"Mau mandi terus sarapan abis itu kita ke pantai" ucap Hana dengan girangnya.

"Iya ga sabaran banget pengen ke pantai, hmm" ucap Raka sambil mencubit pelan hidung Hana, merasa gemas dengan istrinya ini.

Bahkan Daren yang melihatnya pun di buat gemas dengan Hana, kemudian ia mengingat pertanyaan dalam benaknya tentang apa hubungan keduanya.

"Siapa lo?" Tanya Daren menatap Raka, meskipun ia tahu pasti keduanya memiliki hubungan spesial namun ia ingin memastikannya.

Daren tidak mau jika sahabatnya bermain di belakang istrinya, karena ia belum tahu bagaimana wajah istri Raka, karena waktu mereka menikah ia tidah bisa hadir dan ia pun tak pernah menanyakan siapa istri Raka, jadi ia tak tahu kalo sebenernya Hana istri sahabatnya.

"Bini gue" jawab Raka.

Deg

Daren yang mendengar ucapan Raka, langsung tertegun di buatnya, baru saja ia merasakan sesuatu yang menggetarkan hatinya ketika melihat Hana, dalam sekejap langung di paksa mundur, karena ia tak mungkin mengejar sesuatu yang sudah menjadi milik sahabatnya.

"Jadi mending kubur aja perasaan lo itu, demi kelancaran persahabatan kita, oke" ucap Dava kepada Daren.

"Lo apaan dah Dav" ucap Daren tak terima dengan ucapan sahabatnya meskipun itu yang tengah ia fikirkan.

"Maksud lo apa Dav" tanya Raka.

"Kayanya si Daren suka sama bini lo" jawab Daren.

Mendengar jawaban Dava, Raka langsung mengalihkan tatapannya kepada Daren dengan raut seakan bertanya apa itu benar.

Zian dan Alex yang melihat sinyal bahaya pun langsung menatap Dava dengan tatapan membunuh, sahabatnya yang satu ini kalo ngomong tidak di fikirkan dulu, asal ceplos saja tanpa tahu konsekuensi ke depannya bagaimana.

Dava yang di pelototi kedua temannya pun hanya acuh.

"Ngga, jangan dengerin ucapan Dava, dia pasti ngarang" terang Daren menjelaskan, ia tak ingin terjadi salah paham.

"Lah apaan, tadi gue liat kal,,,," ucapan Dava terpotong karena mulutnya langsung di bekap Alex.

"Mending sekarang kita siap siap buat ke pantai" ajak Zian sambil menggiring Dava yang mulutnya asal jeplak, bisa memperkeruh keadaan seandainya Dava masih di sini.

Setelah ketiganya masuk ke dalam, Raka juga menyuruh Hana masuk untuk bersiap, dan kini hanya tinggal Daren dan Raka.

"Gue mau nanya serius sama lo dan gue harap lo bisa jujur jadi gue bisa antisipasi ke depannya harus gimana, lo beneran suka sama Hana" ucap Raka.

Daren menghela nafas berat sebelum menjawab pertanyaan sahabatnya, mungkin ia memang harus jujur.

"Gue emang tertarik sama bini lo, tapi sebelum gue tau kalo dia udah jadi milik lo, itupun hanya sebatas tertarik belum ke tahap suka, dan syukurnya gue tau lebih awal sebelum gue naruh hati ke dia, jadi lo tenang aja gue ga sebrengsek itu" jelas Daren.

Raka yang mendengar penjelasan sang sahabat mengangguk anggukan kepalanya.

"Gue percaya sama lo, bukan sekali dua kali gue ngadepin hal kaya gini dan gue ga tanggepin selagi ga ngeganggu ke Hananya, dan berhubung lo sahabat gue, gue ga mau kedepannya kita ada pertengkaran makanya gue mastiin sedari awal" ucap Raka.

"Kalo misalnya gue beneran nyimpen rasa sama Hana, tanggapan lo gimana" ucap Daren dengan kekehannya.

RAKHANA [END] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang