24

2.2K 45 1
                                    

Kini Raka sudah kembali ke vila yang ia tempati, ia sampai saat tengah malam tiba.

Ia berjalan menuju kamarnya bersama Hana, sesampainya di sana ia melihat istrinya sedang tertidur, di tatapnya wajah cantik itu, namun ia menemukan bekas air mata yang belum mengering di sudut matanya, sepertinya istrinya pura pura tidur, ia menghela nafas kemudian pergi ke kamar mandi untuk bersih bersih.

Hana yang memang belum tidur pun, membuka matanya setelah mendengar suaminya beranjak menuju kamar mandi, ia sedari tadi terus menangis bahkan ia melewatkan makan siang dan malamya tapi ia tak merasakan kelaparan, entah mungkin dirinya terlalu banyak berfikir sehingga membuatnya tak selera untuk makan.

Bahkan sedari tadi Rara terus mengetuk pintu kamarnya untuk mengajaknya makan, namun Hana beralasan ia ingin sendiri dulu.

Rara yang mengerti situasi Hana yang sepertinya sedang ada masalah, tak lagi mengganggunya, ia fikir mungkin Hana butuh waktu untuk menenangkan fikirannya.

Setelah selesai berpakaian, Raka langsung menuju ranjang mereka, Raka menatap Hana kemudian mengelus mata yang terlihat membengkak, sepertinya sedari tadi istrinya itu terus menangis.

"Aku tau kamu belum tidur Na" ucap Raka yang masih mengelus mata Hana sambil menyeka air mata yang tertinggal di sudut matanya.

Hana membuka matanya kemudian ia tatap sosok di depannya.

"Maafin aku Na,,," ucap Raka.

"Iya gapapa" dengan suara seraknya Hana menjawab permintaan maaf Raka.

Bukannya tenang, Raka yang mendengar jawaban Hana semakin di landa rasa bersalah.

Melihat Raka yang terdiam, Hana mengelus pipi suaminya membuat Raka memejamkan matanya sambil menggenggam tangan Hana yang berada di pipinya.

Sangat nyaman rasanya, sampai perkataan Hana membuatnya menegang seakan jantungnya berhenti berdetak untuk sesaat.

"Aku gapapa kalaupun seandainya kamu mau kembali sama Alma, tapi sebelum itu ceraikan aku dulu" ucap Hana yang masih menatap Raka.

Deg

Ucapan Hana membuat Raka benar benar lemas, hatinya terasa begitu sakit mendengar kata cerai dari istrinya itu, mendengarnya saja ia tak sanggup apalagi jika itu sampai terjadi, ia tidak akan pernah melakukan itu bahkan ada dalam fikirannya saja tidak pernah.

Ia yakin hatinya sudah benar benar tertuju untuk Hana, keraguannya tadi kepada Alma hanya sebatas rasa rindu biasa bukan cinta yang masih ada, ia yakin itu.

Ia sempat ragu apakah ia harus mempertahankan Hana atau kembali bersama Alma dan anaknya, meskipun ia belum terlalu yakin kalo itu memang benar anaknya, ia ragu bahkan dirinya sedari tadi diam di tepi pantai setelah pulang dari tempat Alma, ia terus merenungkan akan keputusan nantinya.

Namun mendengar ucapan Hana, keraguannya seakan sirna begitu saja, ia tidak akan sanggup jika harus melepaskan Hana, mungkin ia akan memikirkan lagi tentang Alma tapi ia pastikan jika ia harus memilih, dengan tegas dia akan memilih Hana sampai kapanpun.

RAKHANA [END] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang