💫HAPPY READING💫
Alyra duduk anteng di ruang tamu dengan TV menyala, seluruh ruangan gelap dan hanya di terangi cahaya dari TV saja. Dengan celana pendek dan kaos kebesaran, Alyra memeluk lututnya dan fokus dengan film yang sekarang tengah ia tonton.
2 bungkus cemilan dan sebotol coca cola dingin menemani acara Alyra untuk menonton hari ini, di kursi seberang ada Shaka yang juga tengah menonton dengan posisi tiduran. Sebenarnya cowok itu tidak begitu tertarik dengan film yang tengah di putar. Sesekali Shaka bermain hp demi membunuh rasa bosannya. Shaka tipikal orang yang tidak terlalu suka menonton film. Kecuali film plus-plus tentu saja, Shaka sangat suka menonton itu.
Shaka meletakkan handphone-nya dan menatap Alyra dengan tatapan tidak biasa. Bukan kah seharusnya Shaka sudah mendapat apa yang sudah menjadi hak-nya?
"Ly?" Shaka memanggil dan Alyra langsung bergumam untuk menjawab Shaka.
Shaka menghela nafas, berdiri dari tidurannya lalu menghampiri Alyra, duduk di samping perempuan itu dan mengelus paha Alyra.
"Apa, Shaka? Jangan ganggu." Alyra menyingkirkan tangan Shaka dari atas pahanya, tidak menyadari situasi yang mulai terasa berbeda.
"Bukannya seharusnya gue udah dapet hak gue ya, Ly? Kapan lo mau kasih?"
Alyra menoleh dan menatap dengan kaget pada Shaka, melihat tatapan tak biasa Shaka membuat Alyra menelan ludah. Ia mengerti apa yang dimaksud laki-laki itu.
"Sekarang, Shak? Di ruang tamu? Pas gue lagi nonton?" Alyra bertanya dengan pelan, mencoba menenangkan jantungnya yang terasa ingin meledak.
"Hmm, sekarang, gak bakal ada yang masuk, jadi tenang aja. Masalah nonton, bisa di lanjutin besok, kan?" Shaka mendekati Alyra hingga membuat perempuan itu mengubah posisinya menjadi tiduran.
Alyra kembali menenangkan diri, hal ini tentu pasti akan terjadi. Bukan kah di perjanjian sudah jelas jika Shaka dan Alyra akan melakukan sex selama tinggal bersama? Jadi mau, tak mau Alyra harus melalukan hal itu.
Alyra mengalungkan kedua tangannya pada leher Shaka, menutup mata saat Shaka mendekatkan diri untuk menerima ciuman lembut dari Shaka.
Membuka mulut saat lidah Shaka memaksa masuk, Alyra membalasnya. Alyra tidak ingin menjadi perempuan sok polos yang tidak tau tentang sex. Ia tau, hanya saja Alyra takut karena ini pertama kalinya untuk dirinya.
Tanpa melepaskan ciuman, tangan Shaka bekerja untuk mengangkat kaos Alyra ke atas dada. Melepas ciuman itu untuk memberikan Alyra waktu guna melepas pakaiannya. Shaka juga melepaskan kaosnya, menunjukkan tubuh yang begitu mempesona dengan roti sobeknya.
Setelah baju Alyra terbuka hingga menunjukkan payudara bulat dan kenyal yang mengundang Shaka untuk langsung meremasnya dan menjilatnya dengan rakus.
Alyra menutup mata dan menikmati hal yang dilakukan Shaka padanya, tangannya tidak tinggal diam dan bekerja untuk mengacak-acak rambut Shaka. Setelah merasakan sentuhan Shaka pagi tadi membuat Alyra ingin merasakannya lagi. Ia tau ini menjijikan. Tapi Alyra merasa sentuhan Shaka membuatnya candu.
Alyra membuka pahanya saat tangan Shaka bermain disana, memberikan Shaka akses untuk menyentuh area intimnya seperti tadi pagi.
"Aahhh!" Badan Alyra melengkung saat merasakan lidah hangat Shaka menyentuh vaginanya, rasa nikmat itu kembali. Membuat Alyra tanpa sadar menekan kepala Shaka disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT 21+
Teen Fiction🔞CERITA BERBAU DEWASA🔞 ⚠JIKA TIDAK SUKA SILAKAN SKIP TANPA HARUS MELAPORKAN!⚠ KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH 🚫YANG DIKIRA!🚫 Red Dangerous Series #01 Di tengah-tengah pusingnya Alyra karena memutuskan keluar dari rumah orang tuanya, Shaka da...