Halo V-Love! Jangan lupa terus dukung aku dengan cara vote, komen dan share ya😍
Seperti biasanya, FWB Sudah lebih dulu update di KaryaKarsa, jangan lupa mampir🔥
💫HAPPY READING💫
Ekspresi yang Shaka tunjukan pagi ini membuat Alyra tidak tau harus bersikap bagaimana, bahkan ia sarapan saja rasanya tidak enak karena melihat Shaka yang memasang wajah datar. Tadi malam, setelah membuat Alyra kelelahan dengan perasaan membuncah karena bisa merasakan kenikmatan yang tiada tara.
Shaka tidak lagi kembali ke dalam kamar dan malah tidur di ruang TV, dan karena Alyra sudah kelelahan dan matanya tidak bisa di ajak kompromi jadi ia tidak menyusul Shaka dan malah tidur sendiri di dalam kamar. Tapi benar, hawa pagi ini di apartemen terasa berbeda. Dan itu semua karena Shaka, cowok itu masih marah karena kejadian tadi malam.
"Gue berangkat dulu, ya. Kalo mau sarapan, udah gue siapin di atas meja." Alyra berbicara dengan santai, tidak ingin menunjukkan jika ia merasa terganggu dengan hawa dingin yang Shaka pancarkan.
"Kampus?" Shaka bertanya tiba-tiba dengan nada datar yang benar-benar membuat Alyra tidak nyaman.
"Enggak, mau ke Vellum Lumina, hari ini gak ada kelas pagi dan pas banget seminarnya di majuin. Jadi, gue mau kesana." Alyra menjelaskan dengan detail, ia tidak ingin membuat Shaka bertambah kesal dengan menjawab singkat.
"Gue ikut." Shaka berdiri, mengambil kunci mobil yang tergeletak di atas meja lalu berjalan terlebih dahulu menuju pintu apartemen.
Alyra diam sebentar, mencoba memproses apa yang baru saja Shaka katakan. Tumben sekali Shaka ingin pergi ke tempat seperti Vellum Lumina, padahal sejak awal seminar di adakan. Alyra sudah sempat mengajak tapi Shaka menolak dengan alasan malas dan alergi pergi ke tempat seperti itu.
"Cepetan!"
Alyra tersadar dari lamunannya, ia cepat-cepat meraih tasnya dari atas sofa lalu berlari kecil untuk menyusul Shaka saat cowok itu berteriak karena merasa jengah dengan Alyra yang hanya berdiri seperti orang tolol.
•V-Love•
Entah Shaka menyesal atau tidak telah mengikuti Alyra ke Vellum Lumina, Alyra tidak bisa menebak dengan benar karena ekspresi yang Shaka keluarkan tetap sama seperti saat di rumah. Datar dan tanpa minat. Banyak orang sudah menyapa Shaka dengan antusias. Tapi respon Shaka tidak seperti biasanya. Cowok itu masih kesal dan bersikap jutek pada semua orang.
Alyra tidak tau harus membujuk bagaimana lagi ia tidak menyangka kejadian tidak sengaja itu malah berakhir seperti ini. Lain kali Alyra akan mawas diri untuk tidak memberhentikan acara bercinta mereka dengan alasan apapun. Ngambek-nya Shaka benar-benar membuat Alyra pusing.
"Pagi, Alyra." Seseorang menyapa Alyra dengan semangat, ia menoleh ke arah kiri dan menemukan Orion yang sedang tersenyum manis disana.
"Pagi juga, Orion. Kok gak nelfon gue dulu kalo mau kesini?"
Shaka langsung mengangkat kepala saat mendengar nama orang sialan yang telah membuat dirinya kesal karena bisa-bisanya Alyra menghentikan aktifitas kesukaannya hanya untuk mengangkat telfon dari cowok sialan itu.
Shaka berdiri dan menghampiri Alyra dan Orion yang sudah asik berbicara, seketika percakapan mereka terhenti karena kehadiran Shaka yang tiba-tiba. Orion mengernyitkan kening bingung saat melihat tatapan yang Shaka berikan kepadanya.
Seolah-olah Shaka melakukan sesuatu hal yang membuat Shaka kesal hingga harus mendapatkan tatapan seperti itu.
"Ah iya, ini kenalin. Shaka, temen kuliah gue." Alyra memperkenalkan Shaka dengan senyuman canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT 21+
Teen Fiction🔞CERITA BERBAU DEWASA🔞 ⚠JIKA TIDAK SUKA SILAKAN SKIP TANPA HARUS MELAPORKAN!⚠ KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH 🚫YANG DIKIRA!🚫 Red Dangerous Series #01 Di tengah-tengah pusingnya Alyra karena memutuskan keluar dari rumah orang tuanya, Shaka da...