💫HAPPY READING💫
Selesai melakukan sex dengan Shaka, Alyra pergi ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli sesuatu. Jangan bertanya tentang Shaka, karena cowok itu lebih suka berkumpul dengan Red Dangerous daripada harus menemani Alyra berbelanja.
Tepat saat akan mengambil sesuatu, sebuah panggilan mengagalkan rencanya. Ia menoleh dan seketika memasang wajah datar, Alyra tidak pernah berharap akan bertemu dengan orang sialan ini.
"Beneran Alyra ternyata." Senyum meremehkan perempuan itu membuat Alyra muak, ingin sekali Alyra menampar wajah sialan itu agar berhenti menampilkan ekspresi seperti itu.
Alyra tidak menjawabnya, selain ia buru-buru ia juga tidak berniat untuk berbicara panjang dengan perempuan yang merangkap adik tirinya ini. Emilia Valdez.
"Tunggu dulu, gue belum selesai ngomong." Emilia menghadang jalan Alyra, senyum perempuan itu sudah hilang bergantikan wajah sarat akan benci pada Alyra.
"Gue gak ada waktu buat ladenin lo." Alyra menjawab ketus seraya menyingkirkan tangan Emilia dari hadapannya.
"Well, berarti lo gak mau tau kabar tentang Mama." Langkah Alyra otomatis berhenti, jika itu menyakut Mamanya, Alyra tidak akan pernah abai sekalipun ia berulang kali di kecewakan oleh Mamanya itu.
Emilia tersenyum miring, ia kembali berjalan ke arah Alyra dan tersenyum miring. "Sejak lo pergi, keadaan rumah lebih damai, Papa gak pernah marah-marah lagi dan Mama ... keliatan lebih bahagia."
Ada rasa sakit yang tak bisa Alyra jelaskan saat mendengar bahwa Mamanya lebih bahagia saat tak ada dirinya. Namun, Alyra menyembunyikan rasa sakit itu dengan wajah muak-nya.
"Cuman itu doang? Cih, gak penting." Alyra ingin pergi. Namun, lagi-lagi Emilia menghadangnya.
"Lo sadar kalo lo beban 'kan? Keberadaan lo di rumah itu cuman bikin keadaan suram dan ketika lo pergi, rumah keliatan lebih tenang dan cerah. Mama juga gak pernah nanyain lo, bahkan barang-barang lo udah di buang sama Mama."
Alyra mengepalkan tangan kuat, ia tidak ingin mendengar ini semua.
"Jadi, kalo lo masih sadar diri kalo lo bukan keluarga Valdez. Berhenti caper di sosial media!" Emilia berucap geram, semenjak Alyra pergi dari rumah. Perempuan itu lebih sering memosting apapun yang memperlihatkan bahwa Alyra bahagia. Dan Emilia benci melihat Alyra bahagia.
Alyra tertawa sedikit ia maju dan menatap tajam Emilia. "First, gue BUKAN KELUARGA VALDEZ. Second, apapun yang gue posting di sosial media itu bukan urusan lo. Third, berhenti ngurusin hidup orang lain, hidup lo benerin dulu, terlalu berantakan!"
Wajah Emilia berubah marah, ia ingin memukul Alyra. Namun, Emilia masih tau tempat dan tidak ingin menjadi pusat perhatian di tempat ramai seperti ini.
"Dengerin ini, mau lo bahagia ada gue atau enggak di rumah. GUE GAK PEDULI. Mau Hendry sialan itu bahagia gue ada di rumah atau enggak. GUE MAKIN GAK PEDULI, termasuk Mama, Mama keliatan lebih bahagia saat gue gak ada di rumah atau enggak. I DON'T CARE!"
Alyra mundur dan menatap meremehkan pada Emilia yang kini wajahnya memerah karena menahan amarah. "So, don't bother me anymore and don't ever appear in front of me again."
Alyra pergi darisana dengan menabrak bahu Emilia sedikit, ia benar-benar muak berurusan dengan keluarga Valdez sialan ini.
•V-Love•
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT 21+
Teen Fiction🔞CERITA BERBAU DEWASA🔞 ⚠JIKA TIDAK SUKA SILAKAN SKIP TANPA HARUS MELAPORKAN!⚠ KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH 🚫YANG DIKIRA!🚫 Red Dangerous Series #01 Di tengah-tengah pusingnya Alyra karena memutuskan keluar dari rumah orang tuanya, Shaka da...