💫HAPPY READING💫
HBukan fokus menonton, Alyra malah memperhatikan Shaka yang sejak 1 jam lalu duduk bersamanya. Namun, tidak berbicara apalagi melihat ke arahnya. Hal yang terasa sangat menyebalkan bagi Alyra yang merasa bahwa Shaka bersikap kekanakan.
Alyra tetap tidak mengerti apa yang Shaka pikirkan hingga marah seperti ini, padahal itu hanya sebuah pesan! Pesan sederhana yang Alyra hapus sebelum Shaka membacanya! Tapi, respon Shaka di luar akal sehatnya, kenapa juga harus marah seperti anak kecil begitu? Membuat kesal saja!
"Shak, deketan sini! Gue takut tau!" Alyra pura-pura takut demi membuat Shaka berbicara, saat mereka sedang menonton film horor. Tapi duduknya Shaka sangatlah jauh. Seolah tidak ingin dekat-dekat dengan Alyra.
Shaka tidak menjawab, ia fokus pada filmnya, Alyra berdecak pelan. Ia bangkit duduknya lalu duduk di pangkuan Shaka begitu saja.
"Paan sih? Pindah sana! Ganggu gue nonton!" Shaka mendorong pelan tubuh Alyra, tapi tidak berpengaruh, karena Alyra tetap pada posisinya.
"Gue takut, Shaka! Gak perhatian banget sih jadi cowok!" Alyra memberi protes dan menekan tangan Shaka untuk memeluk dirinya saat merasakan Shaka terus mencoba untuk membuat dirinya pergi dari pangkuan cowok itu.
"Sejak kapan lo takut hantu sih? Perasaan film horor kesukaan lo." Shaka menatap kesal pada Alyra yang terus menganggu dirinya sejak tadi sore.
Memaksa Shaka untuk berbicara dengan cara menanyakan segala hal yang menurut Shaka tidak penting, dan hal itu menambah kekesalan Shaka pada Alyra.
Melihat Alyra yang tidak tau harus menjawab apa karena mendapat perkataan seperti itu, membuat Shaka merasa menang, ia mengangkat Alyra ke udara lalu menurunkan perempuan itu untuk duduk di kursinya sendiri.
"Jangan banyak tingkah dan ganggu gue deh, gue lagi males." Setelah mengatakan itu, Shaka pergi menuju dapur, meninggalkan Alyra yang memasang wajah jengkel karena Shaka terus bisa membuat dirinya bungkam.
Lagian mau sampai kapan Shaka ngambek terhadapnya? Ini tidak bisa dibiarkan, Alyra harus membuat Shaka berbicara apapun yang terjadi. Jadi, dengan niat yang kuat, Alyra pergi ke dapur untuk menyusul Shaka.
Disana ia menemukan cowok itu yang sedang brsandar pada meja bar dengan sekaleng minuman segar yang sedang Shaka minum. Melihat Alyra yang berdiri di ambang pintu dengan wajah kesal membuat Shaka berdecak.
"Mau apa lagi?"
Alyra melangkah baju ke arah Shaka, merebut minuman kaleng itu dan menuangkannya di dada, membuat dalaman Alyra terlihat karena perempuan itu sedang memakai baju putih saat ini.
"Lo suka soda, kan? Gak mau cobain minum soda dari tubuh gue?" Alyra bertanya denga nada sensual dan wajah menggoda, meskipun masih ada sedikit ekspresi kesal disana.
Shaka menatap datar ke arah Alyra, ia tidak ingin tergoda. Namun, tingkah Alyra sekarang benar-benar mengundang Shaka untuk lepas kontrol.
"Fuck you, Alyra! Lo nakal banget." Shaka menarik tubuh Alyra hingga tubuh keduanya menempel, menjilati dada Alyra dengan sensual seraya menatap mata Alyra dengan tatapan mesum.
Alyra tersenyum miring, ia mengalungkan kedua tangan ke leher Shaka, ternyata benar, cara mesum seperti ini selalu berhasil membuat seseorang seperti Shaka akan selalu kalah.
"Sejak kapan lo bisa senakal ini, hah?" Shaka berbisik di telinga Alyra dengan tangan yang mengangkat kaos Alyra ke atas untuk di buka.
"Sejak lo ngambek kek anak kecil? I don't know, lo nyebelin parah soalnya."
Shaka tertawa kecil, padahal ia tidak benar-benar marah, ia hanya kesal dan malas berbicara saja pada Alyra. Tapi, respon Alyra sangatlah lucu. Membuat Shaka betah berlama-lama untuk tidak berbicara pada perempuan itu.
"Aaahh!" Alyra mengangkat kepala saat Shaka memasukkan salah satu payudaranya ke dalam mulut, mengemutnya dengan pelan dan sesekali mengigitnya.
Alyra meremas pundak Shaka kuat, rasa sakit. Namun, nikmat saat Shaka bermain-main dengan payudaranya membuat Alyra mendesah pelan.
"Eemmmh." Alyra menahan nafas saat tangan Shaka mengelus vaginanya dari luar celana pendek yang sedang ia pakai, memasukkan jarinya ke sela-sela celana Alyra dan menyentuh langsung pada vagina Alyra yang masih terbalut celana dalam.
Alyra mengangkat kepala Shaka dan mencium bibir laki-laki itu dengan lembut, Shaka membalas dengan tangan yang sibuk membuka kancing celana pendek Alyra. Menurunkannya dengan perlahan hingga tersisa celana dalam bewarna merah saja.
Alyra membuka celana dalamnya, memperlihatkan vagina yang kemarin sudah Shaka rasakan. Namun, tidak ingin membuat Shaka berhenti mencicipinya. Shaka mengambil paha Alyra dan mengangkatnya ke atas meja bar.
"Kalo tau respon lo bakal gini, gue rela gak bicara seharian sama lo." Shaka berbicara seraya mencium rahang Alyra hingga ke dada.
⚠PART LENGKAP HANYA ADA DI KARYAKARSA! LINK DI BIO⚠
"Capek." Alyra bergumam di bahu Shaka, membuat laki-laki itu terkekeh geli mendengarnya.
"Ayo, istirahat." Shaka melepaskan diri dari Alyra, memasang celana lalu mengangkat perempuan itu untuk pergi ke kamar tidur.
"Jangan ngambek kek anak kecil lagi, lo jauh lebih menyebalkan saat bersikap kayak gitu." Alyra menatap Shaka dari bawah. Melihat bagaimana bibir Shaka terangkat saat mendengar ucapannya.
"Tapi gue suka goda lo, gimana dong?"
Alyra memukul lengan Shaka kuat. "Emang anak anjing lo!"
Shaka tertawa, ia menidurkan tubuh telanjang Alyra ke atas kasur. Menarik selimut untuk menutupi tubuh Alyra.
"Bercanda, lain kali gue gak akan bersikap kayak gitu. Sekarang istirahat. Makasih untuk sex in the kitchen-nya." Shaka mengedipkan matanya sebelah, membuat Alyra tersenyum.
Alyra menarik tangan Shaka untuk ikut tidur denganya, memeluk dengan erat dan menengegelamkan diri di dada laki-laki itu.
"Lo nyebelin, Shak."
💫TO BE CONTINUED💫
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT 21+
Teen Fiction🔞CERITA BERBAU DEWASA🔞 ⚠JIKA TIDAK SUKA SILAKAN SKIP TANPA HARUS MELAPORKAN!⚠ KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH 🚫YANG DIKIRA!🚫 Red Dangerous Series #01 Di tengah-tengah pusingnya Alyra karena memutuskan keluar dari rumah orang tuanya, Shaka da...