Halo V-Love!! Semoga kalian gak bosen nungguin aku update ya, soalnya beneran lagi sibuk banget🥺
💫 HAPPY READING 💫
Shaka memberhentikan mobilnya di parkiran Euphoria Station, sekarang jam 11 malam dan semua anggota Red Dangerous sudah ada di dalam untuk bersenang-senang. Cowok itu masuk ke dalam ruang utama Euphoria Station dan langsung di suguhkan lautan manusia yang sedang berjoget menikmati musik yang di pimpin oleh seorang DJ berkulit hitam.
Shaka tidak memperdulikan kemeriahan itu, ia lebih suka pesta privat dengan Red Dangerous daripada harus berdesakan dengan para orang-orang yang berada di bawah. Karena menurutnya, gilanya dia dan anggota Red Dangerous hanya boleh mereka yang tau.
Shaka memutuskan untuk naik tangga daripada menggunakan lift saat terlalu banyak orang yang menggunakan lift itu. Shaka benar-benar tidak mau berdesakan dengan manusia-manusia yang tidak ia kenal ataupun akrab dengannya.
Saat masuk ke lorong VVIP setelah menunjukkan kartu membernya pada penjaga yang berjaga, telinga Shaka langsung terasa lega karena suara musik yang memekakkan telinga sudah tidak terdengar. Sepi, selama ia berjalan menuju ruangan milik Red Dangerous. Shaka merasakan suasana sepi karena memang ruangan-ruangan yang ada lorong ini hanya sedikit pemiliknya.
Euphoria Station ini sangatlah luar biasa menurut Shaka, karena tidak semua bisa mendaftar menjadi member VVIP Euphoria Station. Klub terbesar dan termewah di Valtown ini sangat pemilih akan koleganya hingga tidak semua orang bisa masuk ke lorong VVIP meskipun mereka kaya raya. Dan Red Dangerous adalah kelompok pertama yang Euphoria Station pilih dan menjadi tamu kehormatan Euphoria Station.
Alasannya? Kelompok ini tidak hanya di isi oleh anak-anak miliarder tapi juga punya kuasa dan power di Valtown. Semua tunduk dengan mereka, dan tentu. Memiliki kolega dengan koneksi kuat dan kekayaan luar biasa membuat Red Dangerous di terima dengan mudah di Euphoria Station.
Shaka menghentikan langkahnya saat Lylian keluar dari salah satu ruangan yang ada disana, bibirnya pecah dengan mata sebab sehabis menangis, penampilannya juga sangat jauh dari kata baik-baik saja. Mata mereka bersitatap, mengartikan sesuatu yang keduanya tidak tau harus beraksi bagaimana. Lylian menunduk, hendak pergi. Tapi cekalan tangan Shaka pada tangan Lylian membuat perempuan itu tidak melanjutkan langkahnya.
"Siapa yang ngelakuin ini?" Shaka bertanya dengan dingin, tanpa perlu bertanya Shaka sudah tau Lylian menjadi korban pemukulan seseorang.
Lylian tidak menjawab, malah perempuan itu menangis pelan. Meremas lengan Shaka dengan kuat, seolah menyalurkan rasa marah dan sedihnya.
Rahang Shaka mengeras, ia menarik tangan Lylian untuk mengikutinya. Tanpa aba-aba, Shaka menendang dengan kuat pintu yang sebelumnya Lylian keluar dari sana hingga terbuka lebar. Orang-orang yang berada di sana langsung berteriak kaget, beberapa perempuan yang sudah telanjang bulat langsung duduk dengan kepala tertunduk.
Para laki-laki yang memakai pakaian yang hampir mirip dengan style Red Dangerous Minggu lalu memandang tidak suka pada Shaka.
"Siapa yang giniin Lylian?" Shaka bertanya dengan dingin dan sorot mata tajam. Memandang semua orang yang ada disana dengan tatapan yang seolah siap membunuh semuanya.
"Gak punya sopan santun kah? Masuk tanpa permisi, dan ngerusak properti orang. Mau gue laporin ke Noah biar lo sekalian lo di usir?" Salah satu laki-laki yang berada disana berdiri, memandang dengan remeh pada Shaka.
"Mau gue hancurin tempat ini juga, Noah gak akan berani ngusir gue." Shaka membalas dengan tenang, sorot matanya menunjukkan kemenangan seolah menegaskan jika kuasa Shaka lebih besar dari kuasa orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT 21+
Teen Fiction🔞CERITA BERBAU DEWASA🔞 ⚠JIKA TIDAK SUKA SILAKAN SKIP TANPA HARUS MELAPORKAN!⚠ KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH 🚫YANG DIKIRA!🚫 Red Dangerous Series #01 Di tengah-tengah pusingnya Alyra karena memutuskan keluar dari rumah orang tuanya, Shaka da...